45. Menyelamatkan Bunda

70 4 0
                                    

Malam ini Zila sedang tiduran di kasurnya sebab dia merasa tubuhnya sedang kurang sehat, sejak Agam mengantarkannya pulang saat siang tadi, Zila masih belum bergerak dari posisinya sebab dirinya terlalu malas dan kepalanya pun terasa sedikit pusing

Drtt drtt drtt

Ponsel Zila berbunyi yang menandakan ada panggilan masuk, dengan malas Zila pun bangkit dari posisinya dan duduk menyender pada kepala ranjang

"Halo? Sapa nih? Ganggu aee" ucap Zila tanpa melihat nama yang menelfon nya

"Gue Ryan, Zil tolongin bunda"

Zila yang mendengar ucapan Ryan pun langsung membuka matanya karena terkejut

"Yan?! Bunda kenapa? Lo sama bunda baik-baik aja kan? Gue kesana yah sekarang?" Panik Zila sebab mau bagaimana pun Ladeya dan Ryan adalah keluarga nya, Zila pun sedikit-sedikit sudah mulai menerima mereka

"Bunda di kurung di lantai atas dan papah lagi pukulin bunda"

"Te-terus lo ada dimana?"

"Gu-gue ada di gudang, papah kurung gue disini biar gue gak bisa nyelametin bunda"

"Gudang mana?"

"Gudang belakang Zil"

"Lo kabur dari gudang dan saat gue sampai sana, lo masuk ke dalam mobil gue dan tunggu gue sama bunda, oke?!"

"Tapi gimana caranya keluar dari sini Zil? Pintu nya aja besi terus disini gak ada fentilasi"

"Lo geser lemari kayu yang dipojok ruangan, disitu ada pintu keluar, lo keluar dari sana tapi jangan lupa tutupin pintunya pake lemari lagi"

"I-iyah, lo cepet kesini"

Zila pun mematikan telfon sepihak lalu dia pun memakai jaket dan langsung mengambil kunci mobil nya, setelah itu dia pun melajukan mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata

***

Dengan cepat Zila memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah papahnya dan dia sudah melihat Ryan yang berdiri di depan gerbang dengan wajah panik

"Yan" panggil Zila membuat Ryan menoleh, Ryan pun langsung berlari ke arah Zila lalu memeluk Zila dengan erat

"Yan? Are you oke?"

"Gue takut Zil, gue takut bunda kenapa-napa" ucap Ryan tanpa sadar air mata nya mengalir turun

"Lo tenang, oke? Lo tunggu di mobil, biar gue yang selametin bunda" ucap Zila sambil mengurai pelukan mereka

"Gue ikut" pinta Ryan

"Engga lo ga boleh ikut, lihat keadaan lo sekarang, lo jalan aja susah gimana mau tolongin bunda?" Tolak Zila yang diangguki Ryan sebab ucapan Zila itu ada benar nya

Ryan pun masuk kedalam mobil sementara Zila berjalan mengendap-endap lalu dia memasang kasur balon agar saat kabur nanti Zila dan Ladeya langsung melompat turun dari balkon, Zila pun menaiki pohon yang berada di dekat balkon, setelah itu Zila masuk lewat balkon dan dia melemparkan bola kecil yang nantinya akan mengeluarkan asap

Setelah bola itu di lempar, bola itupun mengeluarkan asap dan membuat detektor asap penanda kebakaran dirumah itu pun berbunyi nyaring

Tak lama kemudian Zila pun melihat Harry yang berlari keluar dari sebuah ruangan, Zila dengan cepat berlari memasuki ruangan itu dan dia melihat Ladeya yang sedang menangis di pojok ruangan dengan luka di tubuh dan wajah nya

AziLa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang