[Completed Story] The Dark Desire : #01.BII Series

A New Direction.

Judul lagu multimedia :
Various Artist kdrama Voice 2 : I Can Hear You, Main Theme.

Hari ini saya hanya upload satu bab dulu ya karena mau edit beberapa bagian bab lain juga ;)

Kabar teman2 bagaimana? Semoga baik ya dan senantiasa dilimpahi berkat.

Belakangan kalian sedang nonton drama Korea apa nih? Kalau saya, setelah Good Detective tamat, hanya menggandrungi dua judul saja:
1. Bunga Berduri alias Flower of Evil 😆
2. Stranger season 2.
Asli dua drama ini addicted parah. Nggak cuma plot yang 👍👍 akting, chermistry, sinematografinya 👏 terutam Strangers 2 yang season 1nya menyabet banyak penghargaan bergengsi di Baeksang.

Semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya. Selamat membaca semuanya.

Warm and Regards 💗
************************************

💜💜🌻🌻🌻💜💜💜🌻💜💜🌻💜💜

Alex terjaga di dini hari karena mimpi buruk kembali melandanya.

Kali ini tentang Hana yang ditawan, didudukkan di atas kursi, kedua tangan dan kakinya diikat pada masing-masing sisi. Sesosok bertopeng buto cakil warna merah menjerat lehernya dengan kawat. Hana menjerit minta tolong, sepasang matanya menatap nyalang, ketakutan murni mememuhi wajahnya.

Alex berdiri di sana, melihat segalanya. Ia berusaha keras berteriak namun suaranya tidak keluar, tubuhnya seakan dipaku ditempat.

Kemudian, dirinya harus melihat Hana merenggang nyawa secara perlahan. Dan itu sangat mengerikan. Alex sadar dia menangis keras dan marah dalam mimpinya.

Kemudian, sosok itu melepaskan topengnya secara perlahan. Dan betapa terkejutnya Alex ketika menyadari siapa orang dibalik topeng tersebut.

Itu adalah dirinya sendiri. Separuh wajahnya dipenuhi darah Hana. Menyeringai diiringi suara tawa seperti maniak berkumandang, sorotnya begitu keji.

Begitu terbangun, pria itu gemetar hebat dalam posisi terduduk seketika. Basah kuyup karena keringat. Jantungnya berdebum kencang sekali dalam rongganya, terengah.

Mengusap kasar keringat dari wajahnya, ia mencoba berdiri, mengambil gelas berisi air putih di dekat nakas lalu menenggaknya sampai habis. Ketika akhirnya nafasnya mulai teratur, ia memutuskan untuk duduk di meja kerjanya. Menyalakan lampu belajar kemudian membuka file berisi kasus pembunuhan gadis danau, baik yang saat ini ataupun sebelas tahun silam.

Alex menekuri setiap data dengan teliti, kemudian membuat catatan terperinci. Dan kemudian, sesuatu seakan menyadarkannya.

Melirik jam pada meja kerja, sudah pukul setengah empat pagi dan berpikir untuk menghubungi seseorang.

Ia berdiri untuk mengambil dan menyalakan gadgetnya, kemudian menelpon nomor Elang. Pada dering keempat, pemuda itu akhirnya mengangkatnya.

"Demi Tuhan, Mas Alex, ayam aja belum berkokok dan kamu sudah menelponku" suaranya terdengar mengantuk, ia seperti menguap beberapa kali.

"Aku menemukan kesamaan antara keenam korban, kasus sebelas tahun lalu. Hal detail namun terlewatkan oleh banyak mata karena pihak berwajib saat itu terburu-buru memutuskan"

"Hah! Mas serius" pemuda itu terdengar kaget. Alex yakin sekarang pasti sudah mulai tersadar dari kantuknya.

"Keenamnya adalah mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Y, Jakarta Pusat. Mereka juga terlibat proyek khusus antara bulan Januari hingga Juni, sebelas tahun lalu, yang digalang oleh Profesor mereka. Tolong selidiki segala hal terkait Dani Subrato" Alex berkata seraya menatap deretan file bergambar tubuh korban dan tersebar di seluruh meja kerjanya.

"Mas, apa kamu yakin itu namanya? Subrato??" suara Elang mendadak menjadi aneh.

"Kenapa? Ada apa memangnya" firasat Alex menjadi tidak enak.

"Begini, Bank sudah mengirimkan data soal pengirim dana transferan untuk kedua korban, itu adalah nama sama dengan klien yang ditemui saudari Marta dan Andini. Dia adalah Michael Subrato"

Deg....

"Lakukan apa yang kuminta dulu, akan kuatur rapat sepagi mungkin" Alex segera mematikan sambungan.

Menggigit bibir bawahnya lalu berpikir sejenak sebelum akhirnya menghubungi orang lain.

"Sadam, ini aku. Kurasa, aku sudah menemukan petunjuk, tapi kita harus menggali lagi kasus sebelas tahun lalu. Sebab sepertinya segalanya bermula dari sana"