Senja untuk Badai dan Shadow Evil saya upload besok ya. >_< untuk sementara silahkan nikmati kisah para Agen Rahasia BII ini.
Saya terharu ketika ada yang inbox, kalau merasa menonton drama Korea Selatan ketika membaca cerita ini🤧 Kamsaphamnida. Nggak sia2 saya mengorbankan waktu tidur untuk mengetik cerita ini.
Sekali lagi terima kasih banyak atas support teman2 selama ini💜 sungguh. Jangan lupa beri cinta kalian juga pada kisah ini berupa vomment ya 💗 .
Oh ya sambil baca jangan lupa dengerin multimedianya biar lebih terasa feelnya. Kalau mau juga bisa unduh di Spotify/ mp3juices.cc.
Judul multimedia : Various Artist Kdrama Iris 2 : The Final Barrier.
Terima kasih teman2 semoga kalian senantiasa sehat juga bahagia.
Warm and Regards 💜
***********************************
Dendam dan kebencian di dunia ini sesungguhnya berasal dari kesalah pahaman.
~ Alex Christian~
💗Saat Hana, Dimas, dan Herman tiba di Rumah Sakit Lembaga Badan Intelijen Indonesia ia menemukan Fatimah, Istri Bambang sekaligus Ibu angkatnya sedang berada di luar IGD. Wanita berusia separuh abad tampak pucat namun berusaha tegar.
" Operasinya berjalan lancar, kata Dokter lukanya tidak parah dan hanya membutukan sembilan jahitan saja. Mereka akan memindahkannya ke kamar perawatan setelah ini" kata perempuan berhijab tersebut.
Hana menatap anggota tim lainnya seraya mendesah lega. Satu tangannya mengelap wajahnya. Kemudian ia mengajak Fatimah duduk, sambil menggenggam tangan kanannya, Hana berkata. " Maafkan aku Bu, aku tidak ada di sana saat Bapak membutuhkan bantuanku"
Fatimah menggeleng, tangannya terjulur menyentuh lembut pipi putri angkatnya itu. " Kau sedang melaksanakan tugasmu Nak, Ibu paham. Lagipula Ibu bersyukur kau tak ada di lokasi, tidak bisa kubayangkan jika dirimu terluka lagi" sepasang netra jernihnya tertuju ke arah lengan Hana yang terbalut perban elastis.
Hana tampak sungkan. " Luka adalah makanan kami, Ibu tahu itu kan" ia mencoba tersenyum.
Fatimah menghela nafas panjang, percuma mengajak putrinya berdebat karena keras kepala wanita itu mampu menyaingi sifat Suaminya. " Ah iya, Ibu sampai lupa" Fatimah menurunkan tangan lalu mengambil sesuatu dari dalam saku depan rok panjangnya. " Ini ponsel kerja Bapak, tadi terjatuh di lokasi kejadian dan diserahkan salah satu Petugas pada Ibu. Rasanya lebih baik kau yang memegangnya untuk sementara waktu sebab Ibu tidak terlalu paham soal pekerjaan kalian. Takutnya kalau sewaktu-waktu ada telpon penting ditujukan kepada Bapak"
Hana menerima benda tersebut dan mengamatinya sesaat. Seorang Petugas Rumah Sakit mendatangi mereka seraya bertanya. " Wali Kanit Bapak Bambang?"
Fatimah mendongak, " Itu saya, Istrinya"
" Ibu mohon maaf, bisa mengisi kelengkapan data Administrasi dulu di depan. Karena asuransi Bapak akan segera kami cairkan" tukas pegawai wanita itu sopan.
Fatimah mengangguk, menatap Hana sambil berdiri ia berkata. " Sebentar ya, Nak"
Hana mengangguk, mengamati kepergian Ibu angkatnya. Dimas kemudian mendatanginya begitu melihatnya sudah sendirian. "Kabid menelpon, meminta saya menuliskan laporan perkembangan terbaru"
![](https://img.wattpad.com/cover/234488159-288-k804169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed Story] The Dark Desire : #01.BII Series
Misterio / SuspensoAlex : Si adonis dengan tatapan tajam. Keinginannya untuk membalas dendam pada akhirnya kalah oleh rasa cinta. Hana : Si pemikat dan pemberani. Tak pernah berhenti mencari tahu siapa pembunuh Ayahnya, dan justru terjebak dalam cinta tak diingink...