the Man Always Beside Her

445 77 23
                                    

Judul Multimedia :
~ Kim Yuna : Voice. Ost. Kdrama Voice S1~

Saya datang lagi sesuai janji....beharap mentemen suka sama cerita ini.... jangan lupa cinta dan tebaran vomment kalian ya. Cerita lain bakal saya selesaikan pelan2. Sabar ya mengingat keterbatasan Authornya buat nulis xD (ngeles muluk)
Have a great Monday, all xD.

 Sabar ya mengingat keterbatasan Authornya buat nulis xD (ngeles muluk) Have a great Monday, all xD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saya beri gambar Kak Sadam lagi masak ya. Warm and Regards. 💜
*****************************

Aroma kopi serta kelezatan makanan membangunkan Hana dari tidur pulasnya pagi itu. Meski masih merasakan nyeri di beberapa bagian tapi setidaknya kondisi lengan kanannya sudah jauh lebih membaik, ia bahkan tak perlu meminum obat pereda nyeri.

Hana menyeret tubuhnya untuk keluar kamar, setibanya di dapur dirinya menemukan sosok itu sedang sibuk memasak.

Hana menyandarkan punggungnya pada tembok, mengamati lama-lama Sadam Liem Hartono dari belakang adalah salah satu kegiatan favoritnya. Menyaksikan bagaimana punggung tegak dan kokoh itu bergerak, memperhatikan kala kedua tangan ramping berototnya dengan cekatan menggunakan pisau saat mengiris dan memotong. Atau sewaktu sikunya bergerak ke depan dan belakang. Hana pikir dia bisa melihat pemandangan di hadapannya itu seharian.

"Kalau sudah bangun kemarilah sarapan dulu" Sadam membalikkan tubuhnya, ada apron menggantung dibalik kemeja putih lengan panjang di gulung sesiku. Sebuah senyum mengembang lebar di wajah ovalenya.

Sadam meletakkan beberapa lauk serta nasi yang masih panas dan baru dia keluarkan dari dalam rice cooker. Hana berjalan ke meja makan, satu tangan menyelipkan beberapa helai rambut dari wajahnya ke balik telinga.

"Astaga ini perayaan atau apa, banyak sekali masaknya" saliva Hana bisa menetes melihat aneka lauk kesukaannya sudah terhidang di atas meja makan.

Terong balado, telur gulung, tumis baby kailan dan jamur goreng. Hana menengadah menatap pria rupawan berdarah oriental itu dengan kagum. "Dan kapan kamu belanja?" seraya tertawa tak percaya.

"Tadi pagi-pagi sekali di supermarket 24 jam depan Apartemenmu. Ayo kemari, duduklah" Sadam menarik kursi untuk Hana lalu melepaskan apronnya.

Naga dalam lambung Hana mulai mengeluarkan suara tanda butuh di isi. Wanita itu baru ingat, terakhir kali dirinya makan adalah semalam, sebelum pergi ke lokasi kasus kejadian, itu pun hanya berupa kimbap isi tuna buatan supermarket dan juga belum dia habiskan sepenuhnya. Perut Hana semakin mengeluarkan bunyi berisik, membuat Hana dan Sadam sama-sama tertawa.

"Aku kelaparan" ujarnya seraya duduk.

"Sudah kuduga" Sadam mengerling seraya mengambil tempat di samping kekasihnya. Mulai mencidukkan nasi dalam piring serta beberapa lauk lalu menyodorkannya ke hadapan Hana.

Hana memegang masing-masing sendok dan garpu di kedua tangannya, menelan saliva. "Aku makan ya. Terima kasih untuk masakannya"

Sadam mengangguk.

[Completed Story] The Dark Desire :  #01.BII SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang