[Completed Story] The Dark Desire : #01.BII Series

Greeting From the Dark.

Ost this part.
Beautiful Crush : Original Soundtrack kdrama GOBLIN.

Aaaaaaaaa ini scene apa🤣 ketawa2 sendiri saya pas selesai edit.
.
Pipi saya ikutan panas pula.
.
WARNING 17 + untuk mencegah ke baperan akut.
Selamat membaca. Minta taburan cinta kalian.
.
Warm & Regards.💜
*************************
" Jangan khawatir. Tidak apa-apa. Ada aku disini. Untukmu. Untuk kita. Semua akan baik-baik saja"
~ Akbar Salim~
💗

   Saat Hana terbangun, ia berada dalam posisi miring ke kanan, satu tangan didalam bantal sementara tangan lain berada diatas dada bidang dan kokoh Alex.

     Pria itu rupanya sudah terjaga sejak tadi, tangan kanannya menopang wajahnya, sementara satunya lagi melingkari dan memeluk erat punggung Hana. Tubuh keduanya polos, hanya ada selimut tebal menutupi mereka.

     Reka ulang kejadian semalam seketika membanjiri ingatan Hana, membuat darahnya kembali bergolak, dan wajahnya memanas.

   Alex telah membuktikan kesungguhan hatinya dengan menumpahkan semua perasaan serta emosinya semalam. Dan bagi Hana, itu adalah segalanya.

   “Berhenti menatapku” bisik Hana. Berusaha menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.

    Dan akhirnya, pria itu menarik kedua sudut bibirnya, sebuah senyum sangat lebar terkembang di wajah tampannya yang pagi itu terlihat makin bersinar.

     Harusnya Hana meraih ponsel untuk memotret Alex, saat itu juga, karena pemandangan tersebut amatlah langka bagi seorang Alex Christian.

    Tangan kiri Alex bergerak, mengamit jemari Hana lalu menurunkannya ke bawah hingga ia bisa melihat lagi wajahnya. Pria itu seakan tak pernah puas untuk terus memandangi kecantikan dan keindahan ciptaan Tuhan dihadapannya tersebut. Pria itu mengaku kalau sekarang dia menjadi sangat rakus.

     Hana mendongak, “Apa”

     Alex menggeleng. Menarik wanita itu hingga betul-betul semakin tak ada jarak lagi diantara mereka. Kemudian mendaratkan bibirnya di bibir wanita itu. Mencecap rasa dari lidahnya, menghirup aroma sisa perbuatan mereka semalam di tubuhnya. Sebuah dorong kuat kembali muncul lagi. Belum-belum Alex bisa merasakan tumpahan gairahnya, padahal ini masih sangat pagi.

   Satu desahan lolos dan Hana terengah kala kulit mereka kembali bersentuhan. Rasa panas tak asing itu kembali membakar dalam diri mereka masing-masing.

    Hana segera menarik diri sebelum makin terlambat. “Kita...harus...berkerja...”

    Kilat gairah dalam sepasang manik kelam pria itu mendadak pudar, digantikan kenyataan dan ia tampak jengkel. “Apa tidak bisa besok saja”

    “Oh, astaga, Alex Christian apa yang terjadi padamu?” Hana melemparkan pertanyaan retoris diikutin tawa menyindir.

    “Menurutmu apa. Aku jatuh cinta” jawabnya datar.

     Seketika membuat wajah Hana memerah lagi, dan kali ini Alex tertawa. Sungguh jenis tawa renyah dan merdu untuk Hana dengar.

    Hana merangkum rahang berlian pria itu seraya berkata. “Mulai sekarang, lebih seringlah tertawa seperti ini. Itu artinya kamu bahagia. Dan aku gembira jika kamu senang”

   Alex mengulum senyum. “Aku akan tersenyum terus untukmu” ujarnya sungguh-sungguh.

    “Nah sekarang, ayo kamu mandi, aku akan menyiapkan sarapan untuk kita” Hana setengah mendorong tubuh pria itu agar ia bisa duduk dari atas kasur. Dan Alex melakukan hal serupa.

      Satu alis lebat gelapnya terangkat. “Kamu sungguh bisa masak”

     Ucapan Alex lebih terdengar seperti pernyataan ketimbang pertanyaan.

     “Tentu saja, aku banyak belajar selama di Amerika Serikat” Hana terdengar kesal karena merasa diremehkan.

    Alex tergelak lagi, “Baiklah aku mengerti, jangan marah” ia mencium dahi Hana cepat satu kali lalu beranjak berdiri dari kasur.

    Membuat Hana lagi-lagi menahan nafas karena melihat tubuh adonis polos itu. Sungguh Hana masih belum terbiasa.