My Life, Just Like Another Poem& Story (Flashback Hana).

229 43 6
                                    

Judul lagu multimedia :
Iu : Love Poem.

Part ini saya dedikasikan bagi kalian semua yang tengah berjuang melawan kegelapan, ketakutan, kecemasan kalian sendiri.
.
Percayalah, sesungguhnya kalian tak pernah sendiri.
.
Ada saya.
Kita.
Mereka.
Sama2 berjuang denganmu.
Oleh sebab itu, teruslah bersemangat. Tetaplah bertahan.
Dan diakhir hari, katakan pada diri sendiri.
"TERIMA KASIH, KARENA TELAH BERHASIL BERTAHAN SATU HARI LAGI. BESOK, KITA JUGA PASTI AKAN BISA"

Warm & Regards 💜
**************************
"Bahkan di dalam gelapnya serta pekatnya lorong kehidupan ini, aku masih bisa mendengarkan suaramu. Yang pada akhirnya, mampu menuntunku kembali ke cahaya terang"
~ Bravery Hana Salim~
💗

JAKARTA. SEBELAS TAHUN SILAM .


Nugureul wihae nugunga
Gidohago inna bwa
Nugureul wihae nugunga
Gidohago inna bwa
I think someone
Is praying for someone
I think I can softly hear
A love poem that was silently written.
It clearly flies over to you
I hope it reaches you before it's too late.

Ia terlahir dengan nama Bravery Hana Salim. Ibunya berharap Hana kelak bisa tumbuh menjadi seorang wanita cantik yang anggun, elok, dan merekah bagai bunga indah saat mekar. Ayahnya berdoa supaya putrinya bisa menjadi sosok pemberani, sesuai arti namanya. Dan itulah yang terjadi padanya.

Sejak masih kecil, Hana sudah terbiasa hidup mandiri. Pasalnya, sang Ibunda, Arsita Suteja lebih banyak berada di Rumah Sakit karena tugasnya sebagai seorang Perawat, dan menurut Hana, profesi sang Ibu sangatlah keren.

     Meski begitu, Hana masih sedikit mengingat momen bahagia dan sederhana seperti saat Ibunya selalu menyempatkan diri untuk membuatkan makanan favoritnya, bubur serta mie ayam.

     Atau ketika mereka piknik di taman dekat rumah sambil menemani Hana belajar bersepada. Dan kadang, Ibunya akan menyisiri rambutnya sehabis mandi atau sebelum tidur setiap kali sempat.

     Hingga, Ibunya pada akhirnya harus beristirahat total akibat  kanker pankreas stadium akhir yang terlambat di deteksi. Sejak itu, hidup Hana lebih banyak berada di Rumah Sakit ketimbang di Rumahnya. Ketika itulah, Hana kecil memiliki ketertarikan pada profesi Dokter.

     Menurut Hana, para Dokter sangatlah keren. Setiap kali mereka datang dalam balutan jas lab.putihnya, maka Ibunya yang tadinya kesakitan, akan menjadi membaik.

     Hana selalu kagum pada para Dokter. Terlebih, melihat dedikasi mereka pada para pasien serta keluarganya.
Kemudian, Hana kecil bertekad, agar kelak bisa menjadi seorang Dokter. Supaya bisa membuat Ibunya sembuh. Tak perlu muntah-muntah lagi. Tidak merasakan sakit lagi. Dan bisa terus menemani serta bersama dirinya.

Begitulah pikiran seorang Hana kecil.

Namun, seminggu menjelang hari ulang tahunnya yang ke-20, Hana kecil harus menerima kenyataan kalau ia tak akan pernah bisa menyembuhkan penyakit Ibunya. Sebab di sore hari yang cerah itu, Arsita Suteja menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukan Ayahnya dan Hana. Di sebuah bangku kayu hitam panjang. Di halaman belakang Rumah Sakit. Tempat mereka melakukan piknik kecil untuk terakhir kalinya.

Kemudian, hidup Hana hanya dipenuhi kenangan indah akan dirinya bersama sang Ayah. Akbar Salim. Meski cuma tinggal berdua saja, namun Hana merasa bahagia.
    
     Ayahnya sosok terbaik di dunia. Jago masak, baju setrikaannya selalu rapi, tidak pernah terlambat untuk mengantar jemput Hana ke Sekolah, padahal Ayah Hana memiliki profesi yang nyaris sama seperti Polisi. Menangkap penjahat. Atau setidaknya, begitulah dulu pemikiran gadis cilik itu.

[Completed Story] The Dark Desire :  #01.BII SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang