File One

358 60 7
                                    

Judul Multimedia :
Yoo Hwe Sung : Another Day
Official Ost. Criminal Mind.

Minta taburan vommentnya ya mentemen. Makasiii 😘💜

**********************************
"Bukan anak siapa atau keturunan siapa, yang akan menjadikan seseorang apa. Pilihan orang itu sendirilah yang kelak akan menjadikan mereka apa"
~Alex Christian~

Hana, melakukan rapat tertutup bersama dengan AKBP Herlambang, dan beberapa perwira. Perwakilan dari BII selain dirinya adalah Alex, Bambang dan Dimas. Sadam yang ditunjuk dari Kejaksaan juga turut serta. Rapat koordinasi ini dibentuk mengingat kasus serta lokasi pembunuhan, juga efek massa ke depannya akibat kasus ini.

Hana diberi kesempatan pertama untuk menjelaskan detail kasus, berdasarkan bukti di lapangan, identitas korban. Kemudian giliran pihak Polri memberikan pendapat juga argumen mereka. AKBP Herlambang mewakili Kombes Pol. Sasono meminta agar segenap jajaran Polisi terlibat aktif serta kooperatif karena BII juga akan terlibat penuh pada kasus ini. Dan meminta menjaga kerahasiaan kasus agar tidak sampai jatuh semua ke tangan media. Sadam mendapat kesempatan terakhir untuk menutup rapat mereka namun alih-alih menyampaikan pendapat objektif dia justru memberikan argumen pribadi.

"Saya rasa kasus hari ini merupakan tiruan sempurna dari kasus sebelas tahun lalu. Bagaimana pun juga pelaku dari kasus terdahulu sudah berhasil ditangkap, meski belum sampai tahap peradilan terakhir namun jangan sampai masa lalu justru membuat citra Polri, BII dan Kejaksaan di masa kini menjadi buruk di mata masyarakat"

Kalimatnya sontak membuat pro kontra di dalam ruang rapat. Hana bisa merasakan amarah membakar lelaki yang kini berada di samping kirinya, tanpa perlu menoleh Hana tahu kalau Alex terprovokasi oleh pernyataan Sadam. Ia melihat dari sudut netranya ketika Alex memutuskan keluar dari ruangan bahkan sebelum rapat ini selesai, membawa serta semua kejengkelannya.

Sadam tersenyum puas melihat kepergian Alex, sementara Hana cuma bisa mendesah perlahan melihat kelakukan kedua pria tersebut. Diam-diam Bambang melemparkan tatapan penuh arti pada Hana, membuat Hana memandang lelaki itu seakan berkata melalui matanya. 'Iya mereka sudah bertemu'.

Bambang memberikan senyum miris kepada anak angkatnya tersebut.

Ketika rapat selesai, lampu ruangan dinyalakan lagi, AKBP Herlambang buru-buru mendatangi tempat Bambang dan Hana berdiri. Pria yang sudah menjabat posisinya selama 8 tahun tersebut menyalami mereka berdua bergantian.

"Kami berharap banyak atas kerja sama ini dengan BII. Sama seperti waktu lalu" tukas AKBP Herlambang sungguh-sungguh.

Bambang mengangguk. "Kami akan berusaha lebih keras dari pada biasanya"

Netra tua AKBP Herlambang kita teralih sepenuhnya pada sosok Hana. "Anda putri Agen Salim bukan. Saya mengenal Ayah anda cukup baik, beliau junior sekaligus rekan yang pantang menyerah dan pekerja keras, dia selalu bercerita tentang putri cantik dan pintarnya. Tak kusangka anda justru mengejar karir sama seperti almarhum. Bagi kami, Ayah anda seorang Pahlawan, meski kerja kerasnya dalam kasus terakhirnya justru membuatnya kehilangan nyawa namun sosoknya akan selalu menjadi tauladan bagi kami"

Hana bisa menemukan ketulusan pada sorot mata juga kata-kata AKBP Herlambang padanya. "Terima kasih banyak, Pak" kedua tangannya menyalami pria itu dan dibalas genggaman erat.

[Completed Story] The Dark Desire :  #01.BII SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang