Selamat pagi semua. Saya harap kalian snantiasa sehat dan dilimpahi berkat ya.
(^u^).
.
Hari ini saya akan langsung upload 4 bab ya. Sebetulnya sih ini satu bab, namun karena terlampau panjang kali lebar sekali maka saya akan memecahnya jadi 4 bab. Masing2 bab saya upload pagi ini, siang, sore, dan malam.
.
Slamat membaca semua.
Warm & Regards💜Judul lagu multimedia.
Various Artist. Ost kdrama Voice 3 : Behind.
*************************"Mungkin ragamu telah tiada, namun kenanganmu akan selalu hidup dalam jiwa"
~Dianita Diansyah~
💗Ketika sepasang netranya membuka, Hana mendapati dirinya duduk disebuah studio bioskop. Sekelilingnya temaram. Menatap ke depan, dilihatnya cahaya dari proyektor memantul ke layar, roll film mulai diputar.
Dan seseorang tengah menggengam erat tangan kanan yang diletakkannya di atas sandaran kursi. Menolehkan kepala, Hana terkejut ketika menyadari siapa sosok disampingnya itu.
"Ayah" bisik Hana lirih.
Akbar Salim, dengan rambut cepak, wajah bersih dan bersinar menatap lembut kepada putrinya. Telunjuknya diletakkan di depan bibir. "Sst...jangan berisik, filmnya sebentar lagi mau dimulai"
"Film apa?" Hana jelas bingung.
Sang Ayah tidak menjawab, lagi-lagi hanya melemparkan senyum hangat untuk anaknya.
Hana mengikuti arah tatapan mata Ayahnya, menyandarkan punggung pada bantalan kursi yang empuk, dia mulai menikmati suasana tenang ini.
Layar kemudian mulai menampilkan berbagai macam bentuk warna, gerak, dan suara. Sekali lagi wanita itu tersentak saat mengetahui film apa yang tengah mereka tonton.
Itu adalah dokumentasi kehidupannya sendiri.
Mulai dari Hana berumur 3 tahun, tengah belajar mengendarai roda tiga bersama Ayah dan Ibunya di jalanan perumahan lama mereka saat di Bandung.
Hana belajar memakai sepeda roda 2, setahun berikutnya dan terjatuh ke atas tanah. Membuat Ibunya panik lalu berlarian untuk memeluk dan menggendongnya. Uniknya, balita itu bahkan tidak menangis.
Hana baru berusia 5 saat harus sering menemani Ibunya untuk kemoterapi. Setiap melihat kesakitan yang dialami sang Bunda, Hana pasti akan menggigit kuat-kuat lolipop rasa strawberrynya agar tidak menangis. Sebab kata Ayah, Hana harus kuat. Kalau dia sedih, Ibu akan jauh lebih sedih.
Hana memakai baju serba hitam, menjelang ulang tahun ke-5 nya, ia harus melepaskan sang Bunda tercinta untuk kembali ke Maha Pencipta.
Kanker Pankreas telah merenggut perempuan terkasih itu dari dirinya juga sang Ayah, selamanya. Sejak itu, Hana berjanji untuk menjadi seorang Dokter agar kelak bisa menolong orang-orang seperti Ibunya.
Lalu lebih banyak lagi gambar bermunculan, seakan ditarik dari dalam memori Hana.
Ada momen dimana Hana tertawa gembira, membuat sang Ayah disampingnya ikut menatapnya senang. Ada juga saat-saat mengharukan, yang membuat Akbar Salim semakin mempererat genggaman tangannya pada putri semata wayangnya itu.
Lalu, tibalah waktunya bagi sosok-sosok itu muncul satu persatu dalam film memori milik Hana.
Alex Christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed Story] The Dark Desire : #01.BII Series
Mystery / ThrillerAlex : Si adonis dengan tatapan tajam. Keinginannya untuk membalas dendam pada akhirnya kalah oleh rasa cinta. Hana : Si pemikat dan pemberani. Tak pernah berhenti mencari tahu siapa pembunuh Ayahnya, dan justru terjebak dalam cinta tak diingink...