Double upp lagi nih!!
Selamat membaca✨Flashback on
Hana, si wanita cantik beranak satu itu kini mengayunkan kakinya perlahan. Terkesan mengendap-endap. Wanita itu berlaga demikian hanya karena ingin mencoba masuk ke kamarnya sendiri. Ralat, kamarnya bersama suaminya.
Baru saja membuka sedikit kenop pintu kamarnya, Hana menitikkan air matanya. Suara desahan yang begitu vulgar masuk tanpa izin ke telinganya. Suami yang begitu ia cintai lagi-lagi tidak bosan menyakiti hatinya.
"Ma?" Hana terkesiap. Wanita itu menghapus kasar air matanya. Lantas ia tersenyum palsu di hadapan anak laki-lakinya.
"Alva? Belum tidur?" tanya Hana berbisik. Anak laki-lakinya spontan menggeleng lemah.
"Mama pergi, Alva takut... diluar ujan Maa," Hana memeluk putranya, berniat untuk menghilangkan rasa takut yang membelenggu anak laki-lakinya.
"Ayo, kita naik ke atas lagi. Mama bakal temenin kamu lagi sampai ujan berhenti."
___
Hari berganti. Hana tertidur pulas di kamar putranya. Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi kala itu. Hana membuka matanya perlahan. Semalam, sebelum akhirnya tertidur pulas, wanita dua puluh sembilan tahun itu sudah merencanakan semuanya. Lantas, sesuai rencananya, Hana melangkah pergi meninggalkan kamar putra semata wayangnya tanpa sepengetahuannya.
Hana membuka pintu kamarnya perlahan. Menampilkan penampakkan yang mengandung bawang baginya. Tidak ingin terlalu tenggelam dalam tangisnya, Hana menguatkan pendiriannya dan berjalan pelan menuju lemari miliknya.
Setelah usai, Hana menarik koper itu sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Ia berhasil. Wanita itu melangkahkan kakinya pergi dari rumah itu tanpa sepengetahuan siapapun. Yang tanpa ia tahu, bahwa putranya mengikuti langkahnya kemanapun ia pergi.
Hingga sampai dimana Hana menemukan Aluna, anak dari Ghina tetangga dekatnya yang sedang berusaha menyebrangi jalanan untuk membeli donat kesuakaannya. Saat Aluna mengayunkan kakinya asal, tanpa melihat ke kiri dan kanan, gadis kecil itu nyaris terluka parah jika saja Hana, Ibunya Genta tidak menggantikan posisinya.
Dan Genta melihat semuanya, dengan mata kepalanya sendiri.
Flashback off
Krukk.. krukk...
"Alva, kamu lapar?" Genta menggelengkan kepalanya. Namun sialnya, perutnya kembali berbunyi.
"Pergi beli makan dulu, gih. Biar aku yang jagain Bunda." titahnya yang tetap di balas gelengan oleh Genta.
"Ih, Alva! Nanti kamu bisa sa-"
Drrtt... drrtt...
"Bentar, aku angkat dulu" pamitnya yang di iyakan oleh Aluna.
Setibanya ia diluar, cepat-cepat cowok itu melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Saat sudah mengetahuinya, ia berdecak kesal dan mengangkat malas panggilan tersebut.
"Apa?"
"Kamu ga punya adab lagi, hah? Beraninya bersikap kasar di depan calonnya Ayah!?."
Genta hanya tertawa remeh, mendengar amukan tidak jelas ayahnya di sebrang sana. "Gue ga pinter pura-pura baik, se pinter lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill This Love [END]
Novela Juvenil"Kita ditakdirkan bersama, namun tidak ditakdirkan untuk bersama selamanya." Start: 5 Sep 2020 End: 10 Des 2020 Higgest rank: # 4 in jisoo [16/11/20] # 4 in multifandom [06/12/20] # 4 in jinbts [30/03/21] # 2 in bucin [3/12/20] # 8 in sadending [17...