Paman Tire terbahak. "Jadi kau sempat mendatanginya, Oliver?"
"Tentu saja. Bethany tak boleh kubiarkan bertemu dengan sembarang orang, Paman."
"Sembarang orang kau bilang?" Paman Tire kembali terbahak. "Sembarang orang yang kau bilang itu, temanmu kalau kau lupa."
"Sepertinya kau sudah terlalu tua, Paman, sampai kau lupa kalau aku tak mau berteman dengan siapa pun."
"Setidaknya, kau mengenalnya, Oliver."
"Ya. Dan tolong kalau Paman masih sanggup berpikir, bedakan arti berteman dengan mengenal."
"Lalu bagaimana? Stefano mengatakan apa saat kau datang."
"Yah, hanya basa-basi."
"Oh, ya? Dan 'basa-basi' seperti apa yang kau maksud?"
"Aku menyuruhnya untuk tidak mengusikku. Tapi sepertinya ia memang tertarik pada Bethany. Jadi apa boleh buat? Aku tidak bisa melarangnya, kan?"
"Kalian memang mengerikan."
Aku mendengus. "Paman jangan begitu. Kalau Paman lupa, aku bisa ingatkan lagi apa yang ingin kau perbuat pada Helen. Ah, sepertinya kau memang benar-benar harus mengecek keadaanmu di rumah sakit, Paman. Siapa yang tahu kalau kau sudah terkena penyakit pikun."
"Lalu bagaimana dengan Helen? Kau tidak bercerita apa pun padaku."
"Aku susah menunjukan padanya soal cintaku pada Bethany, Paman."
"Lalu bagaimana tanggapannya?"
"Ya, apa yang kau harapkan? Sama saja seperti wanita lainnya. Merengek, menangis, bersikap seolah ia korban. Aku bahkan muak sekali melihatnya."
Paman Tire tertawa lagi.
"Paman, aku yakin Bibi Sandra akan mendengar pembicaraan kita kalau kau terus tertawa seperti itu."
"Biar saja Bagaimana menurutmu reaksi isteriku, Oliver?"
"Entahlah, meminta cerai darimu, kurasa."
"Lalu bagaimana kalau Bethany yang mendengarnya, Oliver?"
"Bethku hanya akan diam dan menurutiku, Paman."
"Oh, ya? Bagaimana kalau aku bilang mendukungnya untuk lepas darimu, Oliver?"
Aku tersenyum lebar. "Kau sedang mengancamku lagi, Paman?"
"Tidak, Oliver. Sayang sekali, yang kukatakan benar. Bethany telah mendengar perbincangan kita. Dan aku sudah mengatakan padanya, apa pun keinginannya akan kuturuti. Sekali pun harus lepas darimu," kata Paman Tire sambil terkekeh.
Aku terbahak. "Lalu apa Bethku memintanya, Paman? Ia mengatakan kalau ia ingin lepas dariku?"
"Belum. Tapi aku akan menawarkannya lagi, Oliver. Bagaimana, menurutmu?"
"Ya, lakukan lah. Kebetulan aku juga memang benar-benar sedang bosan padanya. Akan lebih seru kalau aku mencarinya saat aku pun juga tahu bahwa takkan mudah mencarinya karena kau yang menyembunyikannya, Paman."
"Baiklah. Kalau begitu, semoga Bethany benar-benar ingin pergi darimu. Dan semoga kau juga berhasil, Oliver. Untuk menemukan Bethanymu itu."
Aku langsung membanting ponselku begitu Paman Tire memutus panggilan kami dengan tawa bahagianya. Aku tahu tidak seharusnya aku menantang Paman Tire karena Paman Tire itu tidak suka ditantang.
Tapi aku juga penasaran, apakah kali ini aku bisa menemukan Bethany saat Paman Tire yang menyembunyikannya?
***
Kalian ngerasa jadi aneh sama cerita Olie-Beth nggak sih? Apa cuma perasaan saya aja ya?
