Belong To Me 36.

424 78 0
                                    

Devon telah pergi membuatku kembali berpikir untuk mengingat-ingat apa aku melewatkan sesuatu soal Bethany?

Tidak ada. Bahkan saat aku menyelidikinya, aku tak memiliki hambatan apapun. Tidak ada yang menutupi data-data Bethany.

Tapi, tunggu. Aku melupakan satu hal. Keluarga Bethany. Ya, data-data tentang keluarganya tidak ada sama sekali. Bahkan Bethany bukan anak dari panti asuhan. Sejujurnya, untuk hidup sebatang kara, Bethany cukup kaya untuk bisa menghidupi kebutuhan sehari-harinya tanpa bekerja dan memiliki rumah sederhana miliknya. Bahkan Bethany bisa melanjutkan pendidikannya sampai kuliah. Tentu itu bukan dana yang sedikit. Aku pun tahu sekali kalau Bethany tidak mengandalkan beasiswanya.

Aku dulu bersantai-santai saja karena kupikir keberadaan keluarga Bethany itu tidak penting. Selama Bethany bersamaku, aku tak peduli dengan yang lainnya.

Aku menuju laci yang berisikan data Bethany. Aku akan mencoba menggali lagi data-data Bethany yang sudah kukumpulkan. Karena aku yakin kalau aku tidak melewatkan sesuatu. Aku sendiri yang mengumpulkan dan mencaritahu semua tentang Bethku.

Ya, bagaimana mungkin aku melewatkan segala hal tentang Bethany. Bethany itu penting bagiku. Aku tak mungkin begitu saja melewatkannya yang bahkan itu adalah keluarga Bethany.

***

Sudah berkali-kali aku mengecek tentang Bethany tapi aku memang tak melewatkan sesuatu kecuali keluarga Beth sendiri. Bahkan aku telah menyelesaikan penyelidikanku yang terakhir soal Bethany setelah kubaca lagi data-data Bethany di hari ke-3 ini.

Berarti, ada kemungkinan kalau Bethany memang masih memiliki keluarga.

Tapi, tunggu. Apakah Bethku diincar karena Bethany anak perempuan dari seorang mafia karena biasanya anak perempuan di keluarga mafia itu dianggap menyusahkan hingga banyak dari mereka memilih untuk menyembunyikan anak perempuan mereka atau membuangnya. Parahnya, sih, dibunuh oleh mereka sendiri.

Atau mungkin keluarga Bethany sendiri yang mengincarnya? Lalu, siapa yang mengaku bahwa pria itu suami dari Bethku?

Kepala dan mataku mulai sakit karena kugunakan untuk membaca terus selama 3 hari ini. Bahkan aku tak kunjung mendatangi Bethany. Mengunjungi Bethany itu hal mudah kalau aku sudah benar-benar mengetahui segalanya tentang kekasih hatiku itu.

Aku memutuskan untuk menghubungi Paman Tire

"Ya."

"Bethanyku sedang apa, Paman?"

"Datang saja ke sini, Oliver."

Aku berdecak. "Tidak bisa saat ini, Paman."

"Kenapa? Kau masih mengurus Helen? Kenapa kau jadi lamban sekali, eh?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan Helen, Paman. Untuk saat ini, ia takkan berani mendatangiku."

Paman Tire terkekeh. "Memangnya apa yang telah kau lakukan padanya sampai kau yakin ia takkan mendatangimu untuk sementara waktu, Oliver?"

"Kemarin aku bermain dengan kepalanya saja, tidak berlebihan. Hanya sedikit luka, tidak sampai pendarahan."

"Wow, wanita itu tahan juga."

"Itu tidak penting, Paman. Sekarang katakan padaku, Paman, sedang apa Bethanyku?"

"Bethanymu sedang berbincang dengan Stefano."

"Oh? Kapan pria brengsek itu datang?"

"Sudah dua hari ini dia mengunjungi kami terus, Oliver."

"Bajingan. Sepertinya kedatanganku kemarin tak memengaruhinya sama sekali, ya."

BELONG TO ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang