24. Kok tempeㅡmaksudnya... tahu?

2.6K 571 21
                                    

Udara sejuk yang Chaeyoung, Gowon, Jaemin, Jeno, Renjun, dan Haechan rasakan membuat mereka merasa bahwa yang mereka datangi bukanlah sekolah yang selalu mereka jadikan tempat belajar. Rasanya seperti di tempat berbeda.

Rooftopㅡtempat yang tak pernah tersentuh sama sekali.

Bahkan mungkin tak ada yang mengetahui bahwa sekolah memiliki sebuah rooftop yang berada di lantai lima.

Mereka berenamㅡatau mungkin tujuh. Termasuk Irene, sedang duduk di kursi panjang yang begitu nyaman di duduki. Sebelumnya Jeno dan keempat temannya yang lain tentu harus menunggu lama agar mereka sampai sini. Mengingat untuk ke atas sini hanya menggunakan satu sofa.

Irene sendiri kini tersenyum sambil menatap murid-muridnya satu persatu, "mau tetep di sini atau di dalem? Sudah sore begini. Saya rasa gak enak kalo harus berbincang di luar."

Renjun dan Haechan mengangguk. Irene lalu bangkit dari duduknya, dan melangkah masuk ke dalam ruangan yang sebelumnya mempertemukan Haechan kepada wanita itu. Jaemin dan yang lain ikut melangkah.

Jam sudah menunjukkan pukul 17:35.

Jadi, wajar saja jika udara semakin dingin dan langit semakin gelap. Chaeyoung yang terakhir masuk, menutup pintu kaca tersebut dan tak lupa menutup gorden berwarna pastel itu.

Irene membalikkan badan dan duduk di single sofa. Mengisyaratkan keenam murid itu untuk duduk di sofa yang masih kosong.

"Jadi, langsung aja yah," ujar Irene dengan senyumnya yang menenangkan.

"Haechan, Renjun, Jaemin, dan Jeno. Saya takjub sama kalian, membongkar masalah Pak Yesung gak mudahㅡgimana bisa kalian dapet rekaman CCTV dan ngelakuin banyak hal yang seharusnya gak semudah itu," jelas Ireneㅡmengucapkan sesuatu yang sedaritadi ia coba tahan.

Gowon dan Chaeyoung membulatkan mata, tak percaya. Tentu saja, gadis itu dengan serempak menatap keempat lelaki di sebelah mereka. Tak menduga bahwa keempat lelaki itu yang sempat menggemparkan sekolah.

Keempatnya tampak saling lirik. Sampai akhirnya Renjun menghela napas, "mm... gimana bisaㅡmaksudnya Miss Irene tau kaloㅡ"

"Tadinya saya ini cuman penyumbang besar sekolah ini, saya juga tau kasus itu sebelum kalian mencari tau. Tapi saat mengetahui bahwa rahasia hitam Pak Yesung dan Pak Taeyang terbongkarㅡsudah pasti saya langsung cari siapa yang bikin kasus ini terbuka. Saya gak nyangka pelakunya kalian, saya kira dua pria itu bakal terus di tempat amanㅡtapi mungkin ini yang disebut sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, dan karmanya adalah sekarang anaknya berhenti sekolah dan terus-terusan mengurung diri." Jelas Irene.

"Dua temen perempuan kalian ini juga gak tau 'kan kalo ternyata kalian lah yang ngebongkar masalah?" kalimat yang lebih seperti menunjukkan ejekkan ketimbang sebuah pertanyaan.

"Saya rasa juga sepertinya kalian bukan sekedar iseng-iseng, sekarang kalian juga sudah mendapat jawaban dari suara aneh yang Renjun dan gadis ini dengar, saya yakin kalian sangat cocok jika membuka sebuah organisasi baru di sekolah," jelas Irene.

Wanita itu lalu bangkit dari duduknya. Melangkah memasuki rak-rak buku dan mengambil sesuatu. Ada jeda beberapa menit untuk Haechan dan yang lainnya menunggu Irene kembali.

Jeno tampak menyenggol pinggang Renjun yang berada di sebelahnya.

"Kok dia bisa tau?" tanya Jeno dengan berbisik.

Renjun mengernyit, Jaemin dan Haechan mengedikkan bahu tak tahu.

"Lo aja gak tau, apalagi gue," jawab Renjun.

detective H2J2⏸NCT DREAM 00 [] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang