Siapa yang menduga dan membayangkan bahwa Jasmin sedang terduduk lemas di atas sebuah kursi dan beberapa tali yang melilit dan membatasi gerak gadis itu. Jika ada yang membayangkan begitu, dugaan itu tidak sesuai dengan ekspestasiㅡmungkin keempat lelaki itu termasuk orang yang akan menduga begitu.
Namun, nyatanya gudang tak terpakai yang begitu kosong dan dengan bagian semennya yang retak dan ditumbuhi tanaman liar. Kini adik Jaemin itu sudah nyaman dengan duduknya, jangan lupakan kunyahan gadis itu yang terlihat lahap.
Sedangkan beberapa lelaki yang sebelumnya menjaga Jasmin, nampak terkapar tak berdaya. Ringisan terus dipenuhi di gudang tersebut. Tak ada dari mereka yang tak memiliki luka. Semuaㅡentah satu atau lebih, pasti ada diwajahnya lebam atau lecet yang menghiasi wajah.
Jaemin menggeleng maklum, sedangkan ketiga temannya mengernyit bingung.
"Sinting lo Jas!" ujar Jaemin sambil mendekati Jasmin yang masih dengan santai mengunyah roti berselai strowberry.
Perbedaan yang kentara dari Jasmin dan Jaemin adalah kesukaan dan ketidak sukaan mereka kepada strowberry. Jaemin yang tak suka buah merah itu dan Jasmin yang sangat amat menyukainya.
Jasmin mengangkat satu alisnya.
"Pasti lo pake tenaga roh jahat buat gebukin mereka," ujar Jaemin dengan gelengan tak percaya.
Jeno dan Renjun makin mengernyit tak mengerti. Haechan membulatkan mulutnya.
"Lah salahin tuh si cowok ganteng yang nyuruh anak buahnya ngiket gue di gudang yang banyak setannya," ujar Jasmin tak peduli dan kembali melahap rotinya.
Jaemin hanya menatap tak suka roti yang Jasmin genggam.
Beberapa menit lalu sebelum mereka di sini, Jeno, Jaemin, dan Renjun dengan kesal mengeroyok Haknyeon dengan gemas saat bisikan lelaki itu yang mengatakan Jasmin diculik terdengar di telinga mereka. Tapi untungnya sebelum Haknyeon meninggal akibat kehabisan darah, Seungwoo yang termasuk anggota geng motor itu mendorong keempat orang itu dan menggotong temannya.
Dan tepat setelah itu Jasmin mengirim lokasi pesan kepada Jaemin. Awalnya bingung, bagaimana bisa adiknya itu terlihat baik-baik saja padahal ia dengar Haknyeon sedang menculik Jasmin. Tapi akhirnya paham saat matanya memperhatikan isi tempat yang Jasmin berikan.
Terlalu bodoh Haknyeon, pikirnya.
"Lo gak ada yang luka 'kan?" tanya Jaemin khawatir.
"Yang ada gue yang bonyok bangsad!" celetuk salah satu dari mereka yang nampaknya memiliki luka pukul lebih banyak.
Renjun menendang lelaki itu yang memiliki posisi dekat dengannya.
"Gak nanya setan!" ketus Renjun yang kembali mendekati dua bersaudara itu.
Haechan dan Jeno terlihat sibuk dengan ponselnya dan menyender pada dinding seng gudang tersebut yang penuh dengan pilokan abstrak.
Jasmin menguap lebar sambil mengusap pinggir bibirnya yang penuh dengan remahan roti.
"Enggak, ada untungnya bisa nyedot roh jahat," ujar Jasmin yang bangkit dari duduknya.
Jaemin mundur membiarkan ruang untuk Jasmin berdiri.
"Kalo ngomong licin amat kayak sabun colekㅡudah buruan, geng mereka tuh gede jadi gue yakin ini belom ada apa-apanya," jelas Jaemin yang membalik dan melangkah ke arah Haechan dan Jeno.
Jasmin mengikuti. Matahari yang sebelumnya masih berani menyelinap masuk ke celah-celah atap gudang yang bolong di mana-mana kini tampak mulai samar-samar. Menandakan waktu sudah menjelang petang.
KAMU SEDANG MEMBACA
detective H2J2⏸NCT DREAM 00 [] ✔
Fanfiction✎tidak mewajibkan kalian untuk vote, tapi kalo kalian mauㅡterima kasih✎ ➳➳➳ ❞Terus sampel darah ini apa?❞ tanya Renjun sembari memperlihatkan sebuah robekan seragam yang terdapat secercah darah. ❞Darah haid kali.❞ Celetuk Jaemin asal. Pukk!! ❞Sakit...