Suasana aula NEO DREAM saat ini begitu ramai. Mereka di arahkan ke aula beberapa menit yang lalu. Termasuk Renjun, Jaemin, Jeno, dan Haechan yang sudah duduk di bagian tengah aula. Mereka nampak berbincang sambil menunggu apa yang ingin diumumkan.
Keempatnya menduga bahwa ini ada sangkut pautnya dengan pengumuman kepala sekolah dan organisasi yang katanya akan diresmikan. Mereka juga sudah men-tanda tangani surat yang kemarin wanita itu berikan.
Ciiit
Bunyi microphone yang baru disambungkan ke speaker yang terdengar mengganggu pendengaran membuat beberapa murid menggerutu dan mengumpat kepada orang yang telah memasangkannya.
Termasuk keempat lelaki itu yang menutup telinga mereka.
"Tes... tes... satu... dua... tiga..," terdengar suara berat yang sepertinya sedang mengatur suara microphone.
Lampu panggung yang sebelumnya tampak gelap, kini terlihat terang dengan latar panggung yang berwarna cokelat kayu. Lalu perhatian semua murid langsung kepada panggung yang sudah berdiri wanita paruh baya yang kini melangkah pelan menuju tengah panggung.
Tangannya mengambil microphone yang sudah disiapkan. Dan menepuk dua kali alat tersebut. Melalui kaca mata tebalnya, wanita itu mengedarkan pandangan pada murid yang sudah menunggunya berbicara.
Wajahnya yang tegas dan penuh kerutan-kerutan kini tersenyum tipis.
"Apa kabar anak-anak?" tanyanya basa-basi dengan microphone yang sudah tepat berada di depan mulutnya.
"BAIK MADAM!!" jawab kompak mereka.
"Jadi, apa kalian udah tau dibawa ke sini untuk apa?" tanyanya lagi.
Pertanyaan itu sontak membuat ruangan besar tersebut kembali ramai. Dan mulai berspekulasi apa yang membuat mereka berada di sini, beberapa ada yang juga bertanya kepada teman yang lainㅡyang mendapatkan rumor-rumor miring.
"Ekhm, baik. Langsung saja saya jelaskan," ujarnya kembali mengeluarkan wajah tegas.
Ucapannya itu tentu saja langsung berpengaruh pada suasana yang kembali sunyi.
"Jadi, seperti yang kalian tau bahwa posisi kepala sekolah sudah kosong beberapa hari ini. Jadi... sebentar!!" bentaknya kala murid kembali ribut dan menduga-duga.
"Tolong tenang!!" ujarnya tegas.
Suasana kembali sunyi.
"Benar, seperti yang sudah kalian duga. Bahwa sekarangㅡposisi itu sudah terisi. Kabar baiknya adalah kini yang memegang jabatan itu bukan lagi berjenis kelamin laki-laki. Jadi, dengan rasa hormat saya kepada kepala sekolah baru.
"Miss Irene, silahkan naik. Beri sambutannya anak-anak!!" ujar wanita paruh baya itu.
Murid memberikan tepuk tangan ketika bunyi high heels terdengar dari microphone yang belum dimatikan. Wanita dengan pakaian formal berjas baby blue kini mengambil alih microphone yang sebelumnya wanita paruh baya itu pakai.
Suasana ramai kembali menggema di ruangan besar tersebut. Mereka berbisik-bisik untuk memberikan tanggapan atas kepala sekolah baru mereka yang baru mereka lihat.
"Berarti selesei ini, kita langsung ke kantor kepsek aja," ujar Renjun yang langsung disetujui ketiga temannya itu.
"Gila... Miss Irene, auranya tajem banget," ujar Jaemin yang memperhatikan wanita yang masih diam mengedarkan pandangannya.
Sampai mata tajam itu berhenti pada pandangan Jaemin. Jaemin meneguk salivanya susah payah, wajahnya nampak kaku kala Irene memberikan senyuman tipis pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
detective H2J2⏸NCT DREAM 00 [] ✔
Fanfiction✎tidak mewajibkan kalian untuk vote, tapi kalo kalian mauㅡterima kasih✎ ➳➳➳ ❞Terus sampel darah ini apa?❞ tanya Renjun sembari memperlihatkan sebuah robekan seragam yang terdapat secercah darah. ❞Darah haid kali.❞ Celetuk Jaemin asal. Pukk!! ❞Sakit...