Senyuman Daiki memudar saat ia menyadari bahwa roda sepeda Yuya akan melewati sebuah batu yang ukurannya cukup besar.
"YUYAN! AWAS--"
Dua sentimeter sebelum roda sepeda Yuya melewati batu tersebut, Yuya sudah menyadari keberadaan batu tersebut. Ia refleks membelokkan stang sepedanya ke kanan, dan ia langsung lompat dari sepedanya.
"Yak! Pemenangnya.. NakaKen!" seru Ryosuke.
"YUYA!" Daiki, Fuma, YamaKen, Shori, Mayu, Sou, Marius, bahkan Hikaru, Mizuki, dan Yuri langsung menghampiri Yuya.
"Yuyan.. Kamu gapapa? Ada yang luka, gak? Ada yang sakit?" tanya Daiki khawatir.
Yuya tersenyum kecil. "Enggak. Gue gapapa, kok. Gak ada luka sama sekali," jawabnya.
"Beneran?" tanya Daiki sekali lagi. Yuya mengangguk.
Daiki menoleh ke arah sepeda Yuya yang tergeletak mengenaskan.
"Sepeda kamu..?" tanya Daiki.
"Kalo ada yang rusak, nanti tinggal diperbaikin aja. Gampang," jawab Yuya santai.
Daiki mengangguk-angguk.
NakaKen menghampiri Yuya. "Zheyeng!" pekiknya. "Kamu gapapa?" tanya NakaKen sambil memegang lengan Yuya.
Yuya langsung saja menarik lengannya dari NakaKen. "Ga," jawabnya singkat.
"Sesuai perjanjian, ya~" bisik NakaKen tepat ditelinga Yuya.
"Gak. Mainnya curang," jawab Yuya ketus.
NakaKen mengerucutkan bibirnya. "Kalo gak curang gitu, mana mungkin lo nerima taruhannya," jawabnya.
Yuya mendelikkan matanya. "Udah curang, bangga lagi." ketusnya.
"Apanya yang bangga, sih? Lagian kan, taruhannya cuma begitu doang!" balas NakaKen.
"Apa lo bilang?! Begitu doang? Masalahnya, LO JADIIN DAI-CHAN SEBAGAI BAHAN TARUHAN!" teriak Yuya kesal.
Hikaru, Ryosuke, dan Ryutaro yang sudah melangkahkan kaki untuk meninggalkan tempat tersebut, tiba-tiba saja langsung berbalik badan setelah mereka mendengarkan teriakan kesal Yuya.
"Siapa yang jadiin Dai-chan sebagai bahan taruhan?" tanya Hikaru, Ryosuke, dan Ryutaro bersamaan.
Yuya memutarkan matanya malas. "NakaKen, bang." jawabnya.
Hikaru, Ryosuke, dan Ryutaro langsung berjalan menghampiri Yuya dan NakaKen.
"Maksud kamu apa, Ken?" tanya Hikaru.
"Ini.. cuma taruhan biasa, bang." jawab NakaKen takut-takut.
"Taruhan biasa, maksud kamu?" tanya Ryosuke.
"Aku cuma.. iseng nantangin Yuya aja," jawab NakaKen.
"Iseng?" tanya Ryutaro sambil menaikkan satu alisnya.
"Ya, awalnya.. Aku yakin kalo aku gak bakal bisa menang dari Yuya.. Aku menganggap taruhannya cuma buat sekadar iseng-isengan aja.. Gak taunya, Yuya juga ngambil serius.." jelas NakaKen.
"Terus kenapa kamu terima tantangan itu, Yuya?" tanya Hikaru.
"NakaKen-nya yang curang, bang. Abis aku terus ngomong 'enggak', tiba-tibanya aja dia kayak ngomong cepet gitu, kalo abis aku ngomong 'enggak' lagi, berarti itu 'iya'. Terus dia nanya lagi, aku bilang 'enggak', dia-nya malah sorak-sorak gak jelas," jelas Yuya.
Hikaru mengangguk-angguk.
"Kalian tujuh belas tahun, kenapa kayak tujuh tahun, sih.." gumam Ryosuke yang didengar Yuya dan NakaKen.
![](https://img.wattpad.com/cover/172128461-288-k971987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
「 My Bad BoyーArioka Daiki 」
Fanfiction「 SLOW-UPDATE 」 Nakajima Daiki adalah seorang anak tunggal. Karena ayah kandungnya sudah tiada, ia dititipkan ke adik kandung ayahnya satu-satunya. Ibunya langsung pergi begitu saja setelah menitipkan Daiki. Dan, adik kandung ayahnya ini adalah Naka...