7.00 A.M. (GMT +6)
"Kita baru nyampe kemarin, masa udah pulang aja?!" protes Shori dengan penuh drama.
"Jadi? Lo pengennya netep disini?" tanya Yuya.
Shori mengangguk-angguk dengan wajah (sok) polosnya.
"Lo jaga kebun disini juga oke, Shor. Itung-itung muka lo sebelas dua belas sama tukang kebun," kata NakaKen sambil terkikik geli.
"Apa sih, Ken? Muka lo juga mirip tukang kebun, kok malah ngatain gue tukang kebun," jawab Shori.
"Eh, sesama mirip tukang kebun gak boleh berteman,"
"Berantem, baka."
"Noh, Yuy. Kandidat tukang kebun lo disini bertambah," kata Fuma.
"Gak, gak! Nanti tanaman gue yang ada mati semua dijaga sama mereka berdua," jawab Yuya.
"PPPFFFTTTTT-"
"Ck, gue mah emang gak berbakat menjaga taneman, kan." kata NakaKen. "Tapi, aku berbakat menjaga hatimu, ihiy!" lanjutnya.
"Dahlah. Yuk, balik."
"Yuk, yuk. Balik."
"Yuk, ah. Gak seru."
"Tinggalin NakaKen aja, yuk?"
"Iya. Tinggalin aja dia."
"Dih, kalian mah gitu sama aku :("
***
"Yuyan, kamu mau ikut?" tanya Daiki.
"Boleh, emangnya?" tanya Yuya balik.
Daiki mengangguk. "Kenapa gak boleh? Papa juga tau, kok, kalo selama ini kamu baik terus ke aku," jawab Daiki. "Meski kadang ada ngeselinnya dikit," lanjut Daiki.
Yuya terkekeh, lalu mencubit pelan hidung Daiki gemas. "Dasar," jawabnya. "Aku mah gak pernah ngeselin, kok."
"Pembohongan publik itu," jawab Daiki sambil mengerucutkan bibirnya. Yuya hanya tersenyum geli.
"Dek?" Tiba-tiba Ryosuke datang menghampiri Yuya dan Daiki.
"Eh, ada Yuya juga!" kata Ryosuke setelah ia juga menyadari keberadaan Yuya.
"Iya, bang."
"Abang, Yuyan boleh ikut juga sama aku, kan?" tanya Daiki.
"Ikut kamu? Oh, boleh kok! Kenapa enggak? Yuk, siap-siap. Sebentar lagi jet kita landing katanya,"
"Dua jet jadinya ya, bang?" tanya Yuya.
Ryosuke mengangguk. "Jet pertama khusus keluarga aja nanti, kan kita mau ke Chiba. Terus, jet kedua nanti langsung landing di Tokyo."
Yuya dan Daiki mengangguk paham.
"Loh, berarti bang Ryo sama bang Hika gak bareng kak Mizu sama kak Yuri?" tanya Daiki.
Ryosuke menggeleng. "Enggak, enggak. Mereka berdua tetep ikut, kok."
"Asik, tetep ada temen ngobrol bareng!" seru Daiki.
"Bosen ya kalo sama aku doang?" tanya Yuya. Lalu, Daiki mengangguk dengan wajah polos.
Ryosuke hanya tertawa.
Lalu, tiba-tiba saja, Ryosuke menerima panggilan di ponselnya.
"Moshi-moshi. Apaan?"
"Gue udah di depan jet, baka. Lo dimana, sih? Bareng sama Dai-chan, gak? Bareng Yuya juga, gak? Oh iya, Daddy juga ngilang gak tau kemana. Gue mager jalan ke villa lagi, hehe. Gue, Mommy, Ryu, Mizu sama Yuri udah masuk, ya. Kelamaan nungguin lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
「 My Bad BoyーArioka Daiki 」
Fiksi Penggemar「 SLOW-UPDATE 」 Nakajima Daiki adalah seorang anak tunggal. Karena ayah kandungnya sudah tiada, ia dititipkan ke adik kandung ayahnya satu-satunya. Ibunya langsung pergi begitu saja setelah menitipkan Daiki. Dan, adik kandung ayahnya ini adalah Naka...