"kookie apa kau baik baik saja?" Tanya jin yang khawatir saat melihat jungkook masuk dengan wajah dingin tanpa berekspresi.
"Ya aku baik baik saya hyung" jawab jungkook.
jujur sebenarnya jungkook biasa saja tetapi ia masih mengatur detak jantungnya yang tidak karuan.
"Kau serius kookie tidak apa apa ?"tanya lisa yg sama khawatir nya dengan jin.
"Ya aku baik baik saja noona" jawab jungkook yg sedikit mengembangkan senyumnya.
"Ohh syukurlah kalau seperti itu"ucap jin dan lisa bersamaan saat melihat sang adik kesayangan mereka yg mulai tersenyum kembali.
"Ya sudah nona, hyung kookie masih mau melanjutkan pekerjaan kookie lagi ya dahh" ucap jungkook yg tersenyum lebar sambil berjalan mengambil kain pel dan ember.
"fighting!!"ucap jin, lisa dan bambam secara bersamaan.
Mereka semua adalah sahabat baik jungkook terutama bambam yg sudah berteman dengan jungkook sejak SMA dulu hingga sekarang, kalau jin dan lisa mereka baru mengenal jungkook saat anak itu masuk tempat kerja ini dan memilih menganggap jungkook sebagai adik mereka.
•••••Glup
"Siapa yg membuat kopi ini?" tanya taehyung pada dirinya sendiri yang entahlah ia merasa ada yg spesial dari rasa kopinya.
Ting
Taehyung menekan bel yg berada di atas mejanya untuk memanggil sang sekretaris.
" Ya, tuan apa anda membutuhkan sesuatu?"tanya hoseok yg masuk saat mendengan panggilan dari sang tuan.
"Siapa yg membuat kopinya?"tanyanya langsung tanpa berbasa basi lagi.
Hoseok mulai merasa takut saat tuannya menanyakan siapa yg membuat kopi tersebut, segala pertanyaan terdapat di dalam kepalanya.
Hei yg benar saja ia sangat bimbang bila ia bilang yg membuatnya jungkook ia takut tuannya akan melakukan hal yg sama seperti dulu tapi kalau ia tidak jujur yg ada jabatannya sebagai sekretaris tuannya lenyap dalam sekejap.
Ia takut bila jungkook akan di pecat dari kantor ini anak itu tinggal sendiri di kota besar seperti ini ia banting tulang untuk menafkahi keluarganya di tambah ia harus membiayai rumah sakit sang ayah yang sedang sakit dan adiknya yg masih sekolah, siapa yang tidak kasihan, ia sangat takut dan bimbang, satu kantor ini semua karyawannya sangatlah menyayangi jungkook apa lagi dirinya yang sama seperti jin dan lisa menganggap jungkook sebagai adiknya.
"Aku ingin kau menjawabnya bukan melamun hoseok" ucap taehyung sekali lagi yg sudah terlalu malas menunggu jawaban dari hoseok.
"A-anu t-tuan i-itu" ucap hoseok gugup dan hal itu membuat taehyung mulai jengkel.
BRAK!
"APA KAU MAU KU PECAT HAH!! CEPAT JAWAB!!" Ucap taehyung sudah emosi karena terlalu lama menunggu, dia bukan orang sabaran dan pemarah, ia juga bukan orang yg suka bertele tele jadi ayolah jangan membuatnya marah.
"J-ju-jung-jungkook t-tuan" ucap hoseok takut dan gugup karena mendengar teriakan dari tuannya tersebut, dan reflek langsung menyebut nama jungkook sepontan tanpa ia sadari walau gugup.
"Bawakan berkas tentang data dirinya" ucap taehyung yang berbicara dengan nada dinginnya kembali.
"B-baik tuan" ucap hoseok yang langsung lari dari sana setelah membungkuk sopan.
Hoseok terdiam di depan pintu ruangan taehyung entah apa yg ia pikirkan ia terlihat termenung dan menundukkan kepalanya.
"Harusnya aku tidak menyuruh jungkook tadi yang membuatnya kalau jadinya malah sepeti ini" ucap hoseok yg mulai berjalan lemas dari sana untuk menuju ruangannya dan mengambilkan apa yg tadi taehyung suruh.
Sedangkan taehyung yg berada di ruangannya ia terlihat sedang duduk di kursi kebesarannya sambil mengatur emosinya yg tadi meluap begitu saja.
Ia melihat cangkir kopi yg tadi ia minum, ia mengambil cangkir itu lagi dan meminumnya perlahan, setelah selesai meminumnya taehyung menyunggingkan senyumannya yang jarang sekali ia tunjukan bahkan tidak pernah.
"Aku merindukan mu eomma apa kau baik baik saja di sana" ucap taehyung yg melihat ke atap ruangannya, mengingat semua kenangan bersama ibu nya dulu ia sangat merindukan sang ibu..
Tok tok tok
"Masuk" ucap datar taehyung.
" Tuan ini berkas data dirinya" ucap hoseok yg masuk ke dalam ruangan tuannya dengan membawa sebuah map berisikan data diri jungkook.
"Taruh di meja ku saja" ucap taehyung datar tanpa ekspresi.
"Baik tuan" ucap hoseok yg menaruh data diri jungkook di atas meja taehyung.
"Saya permisi tuan" ucap hoseok yg membungkuk sopan dan berjalan keluar setelahnya.
Taehyung mulai membuka sebuah map berwarna merah tersebut dan terlihatlah sebuah foto seseorang yg terlihat tampan sekaligus manis dan cantik seperti eommanya.
Manis
Ucapnya tanpa sadar dan mengelus foto seseorang yg terdapat di dalam sana.
Ia mulai membaca isi dari map tersebut baris demi baris ia baca tanpa ia ingin lewati sekali pun.
Entah ada apa dengan dirinya hari ini ia selalu tersenyum setiap menemukan hal yg menurutnya lucu dari data diri salah satu pekerjanya ini.
"Astaga aku rasa aku sudah gila" ucap taehyung yg sudah tersenyum lebar sambil menenggakan kepalanya melihat langit langit ruangannya
"Manis" ucapnya refleksi tanpa sadar, dan tidak lama kemudian terlihatlah rona merah yg menghiasi pipinya.
•••••
"Aahh..lelahnya" terdengar desahan lelah yg keluar dari mulut pemuda manis, ia terlihat mengusap keringat nya yg menuruni pelapisan hingga pipi cabinya.
Ya dia jungkook ia sedang berada di lantai 20 untuk mengepel lantai, bahkan jam sudah menunjukan pukul dua belas siang tetapi ia tidak berhenti bekerja sekali pun ia lelah ia tetap bersemangat mengepel lantai, sesekali ia akan bersenandung kecil untuk menghilangkan lelahnya.
"Kookie apa kau tidak makan siang?"tanya salah seorang karyawan yg melihat jungkook yg masih mengepel lantai walau waktu sudah menunjukan waktu makan siang.
"Tidak gyomie aku belum selesai membersihkan lantai" ucap jungkook sambil tersenyum menunjukan dua gigi kelincinya.
"Ohh...astaga kau manis sekali jadi adik ku mau tidak?" Ucap mingyu yg baru saja datang dari arah belakang yeogyom.
"No! Aku sudah punya banyak hyung dan noona di sini dan tidak mau tambah hyung lagi" ucap jungkook yg mempout kan bibirnya dan menggeleng pelan.
"Ohh..astaga jantung ku rasanya ingin keluar dari tempatnya" ucap mingyu yg memegang dadanya dramatis, yeogyom yg melihat itu hanya memasang ekspresi jijik dan menjauh beberapa langkah dari mingyu.
"Yak! Kau menjijikan sialan jangan memasang Wajah seperti itu!"ucap yeogyom yang memegang perutnya yg ia rasa ingin mengeluarkan sarapan tadi pagi yg eomma nya buat.
"His!! Mengganggu saja kau ini mati saja sana sialan!" ucap mingyu yg memukul kepala yeogyom dengan tangannya.
"Awww yak!! Sialan mau nyari mati kau tiang hah!!" Ucap yeogyom yg sudah mulai mengetiakan kepala mingyu dan mingyu yg menarik celana yeogyom agar terlepas.
"Yak!! Jangan menarik celana ku sialan!!!" Ucap yeogyom yg mulai melepas kepala mingyu dan menarik celananya yang aga turun ke bawah.
"Hihi kalian lucu sekali" jungkook tertawa bahagia melihat dua teman kantornya yg sering sekali bertengkar.
Saat melihat senyuman lebar jungkook seketika mereka memegang dada sebelah kiri mereka dengan mulut terbuka dan mata yg terus fokus terhadap makhluk imut di depan mereka.
"Manis/manis" ucap mereka berbarengan.
"Hihihi kalian lucu" ucap jungkook yg sudah menghentikan tawanya dan di gantikan dengan senyuman manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. KIM (VKOOK)
Romancekisah seorang CEO tampan tetapi galak dan seorang pria manis dan baik hati. Mau tau ceritanya? Mampir dulu aja sapa tau suka😊