19

4.4K 276 5
                                    

Yoan terbangun dari tidurnya dan melihat Karin yang masih tertidur dengan kantung mata yang mulai membengkak. Karin menangis semalam karena kekecewaannya pada Yoan yang tak mampu ia luapkan.

"Maafin aku kar" ucap Yoan lalu mencium pucuk dahi Karin.

"Eeuuunnggghhh..." Karin menggeliat karena ciuman yang di berikan Yoan.

Karin lalu membuka matanya dan terduduk dengan wajah yang sendu.

Yoan pergi beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Karin yang melihat Yoan hanya terdiam sambil memijit keningnya dengan tangan.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Karin mendengar suara Yoan memanggil namanya dari kamar mandi. Karin langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Yoan.

"Kar... Karin can you help me?" Teriak Yoan dari balik pintu kamar mandi.

"Kenapa?" Tanya Karin yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Tolong ambilin handuk, aku lupa bawa" ucap Yoan pada Karin.

Karin mencarikan handuk Yoan yang tergantung di balik pintu kamar mereka. Lalu mengambilnya dari sana.

"Yo.. ini" ucap Karin dari luar kamar mandi.

Yoan tidak merespon ucapan Karin karena dia sedang sibuk mengguyur tubuhnya dengan air, sehingga Yoan tak mampu mendengar suara Karin dari luar.

Karin yang merasa tidak di gubris langsung membuka pintu kamar mandi dan ingin meletakkan handuk Yoan di belakang pintu.

Saat Karin membuka pintu, betapa terkejutnya ia melihat tubuh Yoan tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Saat Yoan berbalik arah dia melihat Karin berada di depan pintu sambil menatapnya tercengang. Karin bukan hanya terkejut melihat Yoan telanjang bulat, tapi Karin lebih terkejut saat melihat kemaluan Yoan yang tampak berbeda dengan miliknya.

Yoan yang menyadari hal itu langsung menutupi kemaluannya dengan kedua tangannya dan dengan sigap dia menarik handuk yang di pegang oleh Karin.

"Ka--kamu kenapa masuk?" Tanya Yoan terburu-buru.

"Your'e a boy?" Tanya Karin sambil melotot tak percaya.

"No!" Ucap Yoan sambil memegangi handuknya.

"Aku butuh penjelasan kamu hari ini!" ucap Karin lalu membanting pintu kamar mandi dengan kasar.

Yoan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. Karin menatap Yoan dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Ka--kamu mandi dulu sana, ini udah siang" ucap Yoan sambil menunduk.

"Kamu cowok?" Tanya Karin lalu berdiri di hadapan Yoan.

"Karin kita bisa telat sekolah" ucap Yoan mengalihkan pembicaraan.

"Kamu cowok Yoan?!" Tanya Karin dengan nada tinggi.

"No!, I'am girl" balas Yoan sambil menatap Karin.

"Are you fucking kidding me?" Tanya Karin sambil tersenyum miring.

"No Karin, i'am really girl!" balas Yoan dengan nada membentak.

"Terus ini apa?" Ucap Karin sambil menarik handuk yang melilit tubuh Yoan sampai terjatuh.

Yoan yang terkejut langsung menutupi kemaluannya dengan kedua tangannya.

"Hey shitt" bentak Yoan lalu mengambil handuknya.

"Aku perempuan Karin. Kalo kamu gak percaya kamu bisa liat identitas ku di kartu pelajar, di KK, di akta kelahiran, kamu juga bisa tanya orang tuaku" ucap Yoan sambil menatap Karin.

Yoan [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang