Tiga tahun sudah Yoan mengenyam pendidikan SMA. Saat yang telah di nantikan akhirnya tiba. Hari ini adalah hari perpisahan kelas 12. Yoan hadir dengan menggunakan dress berwarna cream selayaknya perempuan pada umumnya, rambut sebahu yang tergerai bebas membuat Yoan tampil anggun di hari yang spesial ini. Dengan sedikit polesan make up tidak membuat kharisma tampan di wajah Yoan menghilang.
Tatapan mata seluruh orang yang hadir di acara tersebut tertuju pada Yoan, gadis tomboy yang melupakan identitasnya sendiri. Yoan duduk bersebelahan dengan Kinar dan Reina. Yoan merasa risih ketika para lelaki memandang dengan cara yang tidak biasa.
"Kenapa pada ngeliatin sih?" Tanya Yoan pada Kinar sambil membenarkan posisi duduknya.
"Lo cantik banget sih hari ini" balas Kinar.
"Dulu gua pikir, Lo bakal pake jas waktu perpisahan, ternyata gua salah" sahut Reina sambil menyikut lengan Yoan.
"Emang aneh ya aku pake dress kayak gini?" Tanya Yoan sambil sambil membenarkan rambutnya.
"Bukannya aneh, tapi pemandangan yang langka aja gitu Lo tampil feminim. Lo aja dulu waktu lomba pidato pake jas" ujar Kinar.
"Ini kapan sih mulainya, udah gak betah banget tau" ucap Yoan sambil mengibaskan tangannya untuk mengipasi wajahnya yang mulai berkeringat.
"Yaelah baru juga di bilang udah gerah aja" sahut Reina sambil tersenyum kecut.
Pandangan Yoan tiba-tiba terfokus pada seorang gadis yang baru saja datang dengan menggunakan dress berwarna putih. Gadis itu duduk berjauhan dari tempat Yoan dan teman-temannya berada, gadis itu adalah Karin. Melihat Yoan menatapnya dengan sangat intens, Karin memberikan senyum manisnya pada Yoan.
Suara microphone dari atas panggung membuat Yoan dan Karin memutuskan pandangannya. Yoan menikmati suguhan yang di tampilkan oleh sekolahnya di acara perpisahan angkatan mereka.
Setelah semua kegiatan acara di tampilkan, giliran MC acara memanggil Yoan untuk menjadi perwakilan angkatan naik ke atas panggung.
"Untuk kakak senior kita yang terhormat sekaligus mantan ketua OSIS SMA merah putih. Maka di persilahkan untuk kak Yoan Tanamal menaiki panggung acara dan memberikan sedikit pidatonya" ucap sang MC acara di depan microphone.
Yoan naik ke atas panggung dengan perlahan karena dengan dress seperti itu dia tidak mungkin berjalan dengan gayanya yang seperti biasa.
Yoan mengambil microphone yang di berikan MC acara kepada dirinya.
"Saya sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan kepercayannya kepada saya untuk menjadi perwakilan angkatan di hari perpisahan ini. Saya tidak akan menyampaikan banyak hal disini, karena seperti yang kalian semua ketahui, saya telah kehilangan ingatan saya selama dua tahun terakhir berada di sekolah ini. Saya kembali membuat kenangan di sekolah ini saat saya berada di kelas 12 dan kenangan itu mungkin tidak lebih menyenangkan daripada kenangan yang telah saya lupakan selama dua tahun berada di sekolah ini. Saya melupakan banyak hal penting dan indah dalam hidup saya. Saya berharap sekali, ingatan saya selama dua tahun terakhir di SMA ini bisa kembali lagi. Agar kenangan manis yang telah saya lalui selama ini dapat saya rasakan kembali. Saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah bersama kami selama ini, dan saya juga meminta maaf jika saya pernah membuat kesalahan selama saya menjadi siswi di SMA merah putih. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, akhir kata saya ucapkan terimakasih" jelas Yoan dalam pidato singkatnya.
Yoan turun dari panggung dengan sorakan tepuk tangan yang meriah dari rekan-rekan satu angkatannya.
Setelah semua acara berakhir, MC acara memberikan instruksi kepada seluruh peserta acara perpisahan untuk mengambil balon hidrogen di belakang mereka. Setelah semuanya memegang balon masing-masing, mereka semua menaruh harapan sebelum melepaskan balonnya ke udara.
"Gua gak tau apakah kita bakal ketemu lagi setelah ini, tapi gua berharap banget semoga ingatan Lo selama dua tahun terakhir di SMA ini bisa balik lagi Yo" ucap Kinar sambil merangkul pundak Yoan dan Reina.
"Amin Kin, gua berharap kita semua selalu bahagia" sahut Reina.
"Amin, makasih guys. Aku gak akan ngelupain kalian seumur hidupku. Aku yakin kalian adalah orang paling berjasa dalam hidupku setelah kedua orang tuaku" ucap Yoan sambil tersenyum manis kepada Kinar dan Reina.
Mereka bertiga melepaskan balonnya ke udara. Sedangkan gadis dengan dress putih itu masih sibuk menatap senyuman Yoan dari jauh. Hatinya terus mendoakan kebaikan dan keselamatan untuk Yoan.
"Setelah ini, kalaupun kita gak akan ketemu lagi, aku siap Yo. You are my first love and my first mistake. Aku gak berharap kamu kembali lagi sama aku Yo, tapi kalo kamu inget aku tolong jangan acuhkan aku Yo. Aku ikhlas waktu aku nyerahin kehormatan ku ke kamu, dan aku harap kamu bisa lihat betapa besarnya cinta aku ke kamu Yo. Gak peduli seberapa besar kesalahan yang udah kita perbuat, kamu adalah kesalahan terbaik dalam hidupku dan aku gak pernah menyesal untuk itu" ucap Karin dalam batinnya sambil menitikkan air mata yang sudah tidak sanggup ia bendung.
Hari ini adalah hari yang penuh sukacita bagi semua murid kelas 12, kecuali Karin yang akan mengakhiri kisah cintanya bersama Yoan di masa SMA. Karin sudah tidak mengharapkan Yoan kembali pada pelukannya, tapi Karin akan terus berdoa agar ingatan Yoan kembali dan mengingat kisah cinta mereka berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/241616647-288-k642173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoan [ Completed ]
Romans"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan pada Karin "Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil meletakkan tangannya di ceruk leher Yoan Yoan hanya tertunduk diam dan tak tau harus berbuat apa.... Ada beberapa adegan 18+...