21

4.6K 267 4
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagi Yoan. Pasalnya sekolah mereka akan mengadakan pensi akhir tahun, dan Yoan adalah ketua OSIS tentu ia yang paling sibuk mempersiapkan segala keperluan kegiatan.

Hari sudah mulai sore, tapi persiapan mereka masih belum selesai. Masih banyak hal yang perlu di kerjakan, karena pensi akan di adakan dua hari lagi. Yoan sibuk kesana-kemari untuk mengontrol dan mengawasi persiapan yang di lakukan perangkat OSIS lainnya.

Karin memandangi wajah tampan Yoan dari kursi panjang di lobi sekolah. Karin sengaja menunggu Yoan karena ia ingin memandangi wajah Yoan yang terlihat semakin tampan jika berkeringat. Melihat Yoan yang masih sibuk dengan pekerjaannya, Karin membelikan sebotol minuman untuk Yoan.

Karin menghampiri Yoan lalu memberikannya botol minum.

"Minum dulu" ucap Karin sambil tersenyum manis.

"Makasih" balas Yoan sambil membalas senyuman Karin.

"Masih lama?" Tanya Karin sambil meringis menahan panasnya matahari.

"Iya kayaknya, kamu pulang duluan aja" pinta Yoan pada Karin.

"Nggak ah, mau nunggu kamu selesai aja" balas Karin.

"Yaudah jangan di sini, panas banget soalnya. Duduk di sana aja ya" ucap Yoan sambil mengusap pundak Karin.

"Ok" angguk Karin lalu berjalan menuju tempat duduk yang di tunjuk oleh Yoan.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, dan akhirnya Yoan memutuskan untuk memulangkan perangkat OSIS lainnya agar melanjutkan pekerjaannya esok hari. Yoan membereskan tasnya lalu pergi menghampiri Karin di kursi panjang dekat lobi. Yoan melihat Karin mengobrol dengan seorang pria yang tak lain adalah Deni. Yoan melihat Deni menggandeng tangan Karin.

Yoan berjalan menghampiri Karin dan Deni untuk memastikan apa yang terjadi supaya tidak terjadi salah paham antara dirinya dengan Karin.

"Ehhm, lu belum pulang den?" Tanya Yoan sambil menatap Deni.

"Eh, belom nih Yo. Gua tadi ada tugas kelompok jadi gua kerjain di kelas" balas Deni pada Yoan.

"Lu ngapa gandeng tangan Karin?" Tanya Yoan sambil tersenyum.

"Ohh gua mau ngajak Karin pulang bareng, kasian kan udah sore" ujar Deni sambil melihat Karin.

"Eum Karin kenapa belom pulang, nungguin siapa?" Tanya Yoan pada Karin.

"Eeuuhhh, aku nungguin--" balas Karin bingung.

"Kamu gak nungguin siapa-siapa kan kar, ayok pulang bareng" ajak Deni pada Karin lalu menggandeng tangan Karin.

"Aku nungguin pacar" balas Karin dengan cepat.

"Hah, kamu punya pacar?" Tanya Deni tak percaya.

"Wahh jangan-jangan anak OSIS pacar kamu" sahut Yoan yang pura-pura tidak tahu.

"Karin jawab!" Ucap Deni sambil mencengkram kuat kedua tangan Karin.

"Ehh lu kok kasar sih den" ucap Yoan sambil melepaskan pegangan Deni.

"Yo, kemaren dia bilang single, kenapa tiba-tiba sekarang punya pacar. Siapa pacar kamu kar?" Ucap Deni sambil melihat ke arah Yoan.

"Udahlah den, namanya orang kan punya privasi. Udah deh lu jangan ganggu dia lagi, nanti pacarnya marah gimana?" Balas Yoan sambil menepuk pundak Deni.

"Nggak Yo, dia belum ngasih tau siapa pacarnya. Selagi gua gak tau siapa pacar kamu kar, aku bakal terus deketin kamu" ucap Deni dengan nada serius.

Yoan [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang