Yoan yang sudah mulai panas langsung menindih tubuh seksi Karin dengan menahan tubuhnya sendiri dengan sikut. Perlahan ciuman Yoan beralih ke leher putih Karin lalu memberikan tanda kissmark di sana. Tak lupa sesekali Yoan menjilat leher jenjang itu dan kembali ke bibir Karin untuk mengulumnya.
Karin yang mulai terbuai dengan perlakuan Yoan langsung mengangkat dadanya untuk mendapatkan hal lebih dari Yoan. Saat Yoan mengalihkan tangannya untuk menarik tank top Karin, tiba-tiba suara ketokan pintu datang dari luar dan mengganggu ritual sakral mereka.
Yoan tak menggubris ketokan pintu itu dan terus menghisap puting segar milik Karin dengan sesekali menggigitnya. Karin yang masih kenikmatan langsung menghentikan permainannya dan meminta Yoan untuk melihat tamu mereka dahulu.
"Eemmhhh...ahhh..sayang udah dulu ada tamu" ucap Karin sambil mendorong bahu Yoan.
"Aishh ganggu aja" ucap Yoan dengan tatapan kesal lalu turun dari ranjangnya untuk membukakan pintu.
Yoan yang masih terengah-engah dengan nafasnya langsung membukakan pintu untuk tamunya. Siapa lagi tamu mereka yang datang malam-malam kalau bukan Kinar dan Reina.
"Hah ngapain dateng malem-malem?" Tanya Yoan yang masih belum stabil mengatur nafasnya.
"Ngapa Lo ngos-ngosan?" Tanya Kinar pada Yoan.
"Kepo Lo, ayok masuk" ucap Yoan sambil mengajak masuk kedua temannya itu.
"Hai Kin, Rei" sapa Karin yang baru keluar kamar dengan tank topnya.
"Pantes aja ngos-ngosan" balas Kinar setelah melihat Karin dengan pakaiannya.
"Waduh, ritual rumah baru nih" ledek Reina membuat Karin tersenyum malu.
"Apaan sih berisik, udah ngapain Lo berdua malem-malem kesini?" Tanya Yoan sambil mengusap tengkuknya.
"Ya emang gak boleh apa temen-temen Lo ini liat tempat tinggal baru Lo ini?" Ucap Kinar ketus.
"Bukannya gitu, cuma waktunya itu lho--" ucap Yoan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya-iya lain kali kita tau waktu" balas Reina yang peka dengan perkataan Yoan.
Setelah perbincangan yang cukup lama membuat Yoan telah kembali tenang dan sudah tak ingin bermain dengan Karin lagi di ranjang. Tapi tidak dengan Karin, dia malah sudah tak tahan dengan nafsunya setelah terhenti cukup lama karena tamu tak di undang Yoan itu.
Karin langsung mengalungkan tangannya ke leher Yoan dan membuat Yoan sedikit menunduk. Karin langsung mendorong Yoan ke kasur dan menimpanya. Betapa kagetnya Yoan ketika melihat Karin sangat agresif dengan permainannya yang kini berada di atas Yoan.
"Mmppsshh...aaahh, sayang--" ucap Karin sambil memegang kaos Yoan.
"Karin udah malem sayang" pinta Yoan tapi tak di gubris oleh Karin.
Karin terus melumat bibir Yoan dengan agresif sambil sesekali menggigitnya. Lalu ciumannya turun ke leher Yoan dan memberikan tanda di sana. Yoan yang sudah tak tahan langsung membalikkan tubuh Karin sehingga Karin yang sekarang berada di bawahnya.
Yoan membuka tank top Karin dengan kasar lalu terlihat tubuh polos milik Karin. Yoan langsung meremas kedua bukit kembar milik Karin dengan agresif, lalu menghisap puting kanannya sambil memainkan puting kirinya dengan tangan Yoan. Karin menggeliat keenakan saat Yoan terus-menerus menghisap putingnya seperti bayi yang kehausan.
"Ahhh....yangg....emmhhh...do more beb" desah Karin sambil meremas rambut belakang Yoan.
Yoan yang mendengar perkataan Karin hanya terfokus dengan hisapannya saja tanpa mau beralih. Karin yang tak tahan pun langsung menangkup wajah Yoan dengan kedua tangannya.
"Ahh... kebawah yangg" ucap Karin sambil mengarahkan wajah Yoan ke perutnya.
Yoan hanya menurut ketika Karin mengarahkan wajahnya kesana. Yoan menjilati tubuh seksi Yoan tanpa henti. Sampai tangan Karin mengarahkan wajahnya ke arah vagina miliknya. Yoan yang tak mau melampaui batasannya langsung bangun dan menghentikan permainannya.
"Kenapa berhenti?" Tanya Karin yang sudah sangat terangsang.
"Udah ya, aku gak mau ngelewatin batasan ku" ucap Yoan sambil membasahi bibirnya.
"Gila kamu aku udah kerangsang banget Yoan ahhh..." Ucap Karin sambil menarik kaos depan Yoan.
"Aku gak mau ngerusak kamu sayang" ucap Yoan sambil memalingkan wajahnya dari Karin.
"Yaudah jangan di rusak tapi lakuin sekarang aku udah gak tahan" ucap Karin dengan menahan nafsunya yang membara.
Yoan terdiam sejenak tapi Karin langsung menarik wajah Yoan ke depan vaginanya. Yoan yang tak mau melampaui batas tapi dia juga tidak bisa menahan nafsunya. Dengan segera Yoan membuka celana Karin dan terlihat CD berwarna pink yang ia kenakan. Yoan menelan ludahnya sambil berusaha menetralkan pikirannya, tapi tidak bisa.
Yoan langsung menarik CD milik Karin dan terlihatlah vagina Karin yang putih bersih dan yang pasti masih perawan. Agak ragu tapi Yoan langsung meraba vagina Karin dengan jari jemarinya.
"Ahhh....ayokk sayang ahh.." desah Karin tak karuan.
"Lebarin sayang" pinta Yoan pada Karin.
Karin mulai melebarkan selangkangannya dan terbukalah gerbang surgawi milik Karin yang berwarna pink dan sangat bersih.
Yoan mulai membelah klitoris Karin dengan lidahnya untuk pertama kali. Karin sedikit kaget dengan apa yang dia rasakan. Yoan terus menjilati bahkan menghisap dengan kuat vagina Karin yang basah itu.
Pikiran Yoan masih tertuju pada keperawanan Karin yang tak boleh sampai ia renggut. Dia hanya memainkan vagina Karin dengan lidahnya dan sesekali memainkan jarinya di pinggir lubang vaginanya. Yoan sangat pandai memainkan lidahnya, sampai Karin mengalami klimaks pertamanya.
"Ahh...terusss yangggg....mppssshhh aku udah mau--" ucap Karin sambil menekan kepala Yoan agar memperdalam hisapannya pada vagina Karin.
Yoan terus menghisapnya dan sedikit menggigit ujung klitoris Karin agar Karin merasakan sensasinya. Sampailah Karin pada klimaksnya hingga keluar sudah cairan putih kental dari sana dan membasahi bibirnya Yoan. Yoan terus menjilati bahkan menelan cairan itu hingga bersih.
"Ahhh....akkhhh saya--ngg akhhh...aku sampai" ucap Karin sebelum akhirnya dia lemas tak berdaya.
Yoan yang telah menyelesaikan permainannya merasa puas dan nikmat, dia juga senang karena dia berhasil memuaskan Karin tanpa merenggut keperawanannya. Dia mengecup bibir Karin sekilas lalu tidur di samping kekasihnya yang sudah terbuai lemas tanpa pakaian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yoan [ Completed ]
Romance"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan pada Karin "Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil meletakkan tangannya di ceruk leher Yoan Yoan hanya tertunduk diam dan tak tau harus berbuat apa.... Ada beberapa adegan 18+...