Setelah Karin menanyakan banyak hal pada Yoan, giliran Yoan yang penasaran dengan kehidupan Karin.
"Aku boleh tanya kamu?" Tanya Yoan sambil memegang tangan Karin.
"Boleh" jawab Karin singkat.
"Kamu kenapa nanya kayak gitu ke aku?" Tanya Yoan sambil tersenyum tipis.
"Aku cuma penasaran aja sama kehidupan kamu, emang gak boleh?" Balas Karin.
"Boleh kok sayang, aku boleh tanya lagi?" Tanya Yoan lagi.
"Hem.." balas Karin.
"Kamu kenapa mau sama aku, apa sebelumnya kamu juga suka sama cewek?" Tanya Yoan yang seketika membuat Karin terdiam.
"Aku pernah pacaran dua kali sama cowok, aku straight. Tapi setelah aku ketemu kamu, semuanya jadi beda. Aku kayak orang gila yang udah gak peduli gender bahkan aku rela ngelakuin apapun buat kamu" balas Karin sambil tersenyum manis pada Yoan.
"Kar, sebisa mungkin jangan terlalu terobsesi sama aku. Jangan lakuin hal berlebihan ke aku, karena hubungan kita ini akan berakhir menyakitkan kar" jelas Yoan dengan nada sendu.
"Kamu mau ninggalin aku?" Tanya Karin sambil melepaskan pegangan tangan Yoan.
"Bukan gitu Kar, tapi kamu tau kan hubungan kita ini gak lazim" balas Yoan sambil menatap Karin lekat.
"Aku tau tapi aku gak peduli, aku sayang kamu jangan tinggalin aku Yoan" jelas Karin lalu kembali memeluk Yoan.
Setelah perbincangan yang cukup panjang, akhirnya Yoan memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Yoan terduduk di ruang pribadinya sambil memegang pensil yang sedari tadi ia mainkan. Yoan merenungi semua yang terjadi pada dirinya selama ini. Apakah dia benar atau salah karena telah berhubungan dengan Karin, Yoan benar-benar terlihat sangat bingung.
----
Di tahun ajaran baru, Yoan telah menjadi senior kelas sebelas di sekolahnya. Saat mereka semua kembali ke sekolah, Yoan sangat senang bisa bertemu kembali dengan kedua sahabatnya. Yoan yang masuk ke kelas barunya langsung mencari Kinar dan Reina yang lagi-lagi duduk di barisan depan.
"Hay girls" sapa Yoan dengan senyum manisnya.
"Yoan.." teriak Reina lalu memeluk Yoan dengan erat.
"Apa kabar?" Tanya Kinar sambil tersenyum.
"Baik, kalian?" Balas Yoan.
"Baik juga, Lo gimana sama Karin?" Tanya Reina sambil mendorong badan Yoan dengan sikutnya.
"Sshhtt jangan kuat-kuat ngomongnya" ucap Yoan sambil menutup mulut Reina.
"Baik kok" sambung Yoan.
"Lo nutup hubungan Lo ya?" Tanya Reina pada Yoan.
"Lo tau kan kita tinggal di mana?" Tanya Yoan sambil menarik hidung mancung sahabatnya itu.
"Indo" jawab Reina dengan wajah datar.
"Gimana perasaan Lo?" Tanya Kinar yang membuat Yoan bingung.
"Perasaan apa?" Tanya Yoan sambil mengernyitkan keningnya.
"Setelah jadian" balas Kinar.
"Confused" balas Yoan lalu mencari tempat duduk yang nyaman untuknya, di mana lagi kalau bukan paling belakang.
Mendengar jawaban Yoan, Kinar tersenyum tipis karena melihat harapan pada diri Yoan yang masih memikirkan baik-baik resiko yang harus dia hadapi nanti.
Hubungan Yoan masih terjalin baik dengan Karin selama liburan. Bahkan mereka berencana untuk menyewa kosan dekat sekolah mereka. Bukan tanpa alasan, ide itu mereka pikirkan karena mereka sering telat karena Yoan harus menjemput Karin terlebih dahulu ke rumahnya.
"Gimana, udah ngomong sama mama papa?" Tanya Karin sambil masang helmnya.
"Udah" balas Yoan.
"Di bolehin gak?" Tanya Karin.
"Awalnya mereka gak mau, tapi karena aku ngeluarin jurus berkata-kata manis, akhirnya mereka pasrah juga" balas Yoan sambil tersenyum.
"Iya deh ratu cakap" balas Karin lalu naik ke atas motor.
Minggu ini mereka akan pindah ke kosan baru mereka. Yoan dan Karin memutuskan untuk menyewa satu kamar. Bukannya tidak mampu menyewa dua kamar, Karin hanya ingin Yoan selalu dekat dengannya, walaupun hal itu membuat Yoan takut akan khilaf nafsunya pada Karin.
Setelah barang-barang yang dirasa penting dan cukup besar telah di angkut boleh mobil. Yoan dan Karin membawa koper yang berisi pakaian mereka ke kosan. Mereka menyewa kosan yang lumayan besar untuk seukuran anak SMA.
Melihat ruangan yang masih berantakan dan sangat kotor. Mereka berdua memutuskan untuk membersihkan ruangan tersebut agar bisa di tempati malam nanti.
Saat Yoan menggeser posisi lemari baju mereka, tiba-tiba ada kecoa yang muncul dari sana. Seketika itu juga, Karin langsung berlari dan menabrak Yoan sampai mereka berdua jatuh ke lantai dengan posisi Karin yang menimpa tubuh Yoan.
Yoan menatap Karin lekat sambil menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantiknya. Mereka saling menatap sambil tangan Karin menangkup kedua pipi Yoan. Karin yang merasa malu terus ditatap Yoan, malah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yoan.
"Kamu jangan liat aku kayak gitu" ucap Karin sambil memegang ceruk leher Yoan.
"Kenapa?" Tanya Yoan sambil menunduk.
"Aku malu Yoan" balas Karin.
"Kenapa, biasanya juga kita pandang-pandangan" jelas Yoan sambil memegang pipi Karin.
"Kita udah lama gak pandang-pandangan kayak gini" ucap Karin malu.
"Kamu gak usah malu, i'am yours sayang" ucap Yoan lalu memberikan kecupan di bibir manis Karin.
Setelah mereka dengan posisi seperti tadi dengan cukup lama, akhirnya mereka melanjutkan pekerjaan mereka yang belum tuntas.
Setelah semua pekerjaan mereka beres. Seperti biasa Yoan selalu mandi lebih dahulu dari Karin, karena Yoan mandi dengan singkat tidak seperti Karin yang seperti orang semedi. Setelah Yoan selesai, Karin masuk ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang lengket dengan keringat.
Yoan selalu terpesona dan di penuhi hasrat ketika melihat Karin dengan tank top dan short pantsnya. Ditambah lagi puting Karin yang selalu mengecap, membuat Yoan sesekali curi pandang dan tergiur ketika melihatnya.
"Kenapa gitu liatnya?" Tanya Karin sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Eu--umm gak papa" balas Yoan lalu kembali menatap ponselnya.
"Udah aku bilang berapa kali, kalo kamu mau itu ngomong jangan diem aja" bisik Karin yang tiba-tiba duduk di samping Yoan dengan nada sensualnya.
Yoan kembali menatap Karin, pandangannya turun dari wajah sampai ke dada Karin yang memperlihatkan belahan dadanya dengan jelas. Karin yang melihat ada hasrat di mata Yoan langsung menangkup wajah Yoan untuk mencium bibirnya.
"Mpphhhss"

KAMU SEDANG MEMBACA
Yoan [ Completed ]
Romance"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan pada Karin "Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil meletakkan tangannya di ceruk leher Yoan Yoan hanya tertunduk diam dan tak tau harus berbuat apa.... Ada beberapa adegan 18+...