Setelah bel masuk, Yoan kembali ke kelasnya dan melihat ada sepucuk surat yang di selipkan di tempat duduknya. Yoan membuka surat tersebut lalu membacanya. Yoan cukup tersentuh dengan surat balasan yang di tuliskan Kinar padanya.
Kinar yang berada di tempat duduknya menoleh ke belakang untuk melihat sekilas wajah sahabatnya. Yoan yang juga melihat Kinar, langsung memberikan senyuman padanya, begitupun dengan Kinar yang membalas senyuman Yoan.
Setelah bel pulang, Yoan duduk di kursi panjang di depan kelasnya sambil menunggu Karin keluar kelas. Yoan sempat termenung sebentar sambil menutup matanya, sampai seseorang datang memeluk tangan Yoan.
"Kenapa bengong?" Tanya Karin sambil memeluk tangan Yoan.
"Siapa yang bengong, orang merem" ucap Yoan sambil tersenyum pada Karin.
"Yoan.." panggil Karin sambil melepaskan pelukannya lalu menatap Yoan dengan pekat.
"Hem" balas Yoan sambil menatap Karin.
"Setelah kejadian semalam, hubungan kita ini apa?" Dengan ragu Karin berhasil melesatkan pertanyaan itu pada Yoan.
"Kamu maunya apa?" Tanya Yoan sambil memainkan sepatunya dengan lantai.
"Pacar" ucap Karin sambil memegang tangan Yoan.
Yoan sempat tertunduk sebentar sampai akhirnya dia membalas ucapan Karin.
"Ok sekarang kamu pacar aku sayang" ucap Yoan sambil mengusap rambut panjang Karin.
Karin yang di perlakukan seperti itu merasa sangat bahagia. Tanpa izin Karin langsung mencium sekilas bibir Yoan dan melupakan bahwa mereka masih di area sekolah.
"Kar..." Ucap Yoan lirih.
"Iya, kenapa?" Tanya Karin bahagia.
"Aku minta sesuatu boleh?" Tanya Yoan sambil menatap Karin.
"Kamu mau minta apa sayang, pasti aku turutin" ucap Karin bahagia.
"Jangan umbar hubungan kita ke siapapun ya, cukup kita aja yang tau" ucap Yoan sambil menggenggam tangan Karin.
"Kenapa, kamu malu punya pacar kayak aku?" Tanya Karin cemberut.
"Bukan gitu sayang, kamu tau kan hubungan kita di anggap aneh sama orang. Aku juga gak mau nama kita kotor di sekolah ini" jelas Yoan pada Karin.
"Terus kenapa, aku gak masalah dengan itu semua. Justru aku malah bahagia kalo semua orang tau tentang kita, biar gak ada cewek-cewek genit lagi sama kamu" ucap Karin sambil bersandar di pundak Yoan.
"Karin, tolong ngertiin posisi kita ya. Sayang ku ke kamu gak akan berkurang sedikitpun, tapi tolong kita jaga jarak kalo di sekolah. Jangan kayak gini" ucap Yoan yang membuat suasana hati Karin menjadi buruk.
"Terserah kamu deh" ucap Karin sambil memainkan kakinya.
"Jangan cemberut dong nanti cantiknya hilang, kita pulang ya" ucap Yoan sambil memegang dagu Karin.
"Nggak. Mau jalan-jalan sama kamu aja" ucap Karin dengan manja.
"Oke deh" ucap Yoan lalu menggandeng tangan Karin pergi.
-----
Setelah puas berjalan-jalan dan membeli perlengkapan lukis untuk Yoan. Yoan mengantarkan Karin pulang ke rumahnya. Saat sampai di rumah Karin, Karin mengajak Yoan masuk sebentar untuk mengobrol dengannya.
"Masuk sebentar" ucap Karin sambil melepaskan helmnya.
"Mau ngapain, udah sore" balas Yoan.
"Aku mau ngobrol sama kamu" ucap Karin sambil memegang tangan Yoan.
"Kan dari kemaren udah ngobrol" balas Yoan sambil memegang pipi Karin.
"Kemaren ngobrolnya kan sambil main-main, sekarang aku mau ngobrol serius" ucap Karin sambil menarik-narik tangan Yoan.
"Yaudah iya-iya" balas Yoan lalu turun dari motornya.
Setelah masuk ke dalam rumah. Yoan dan Karin duduk di ruang tengah. Mereka duduk berdekatan dengan Karin yang masih menggenggam tangan Yoan.
"Jadi mau ngobrol apa?" Tanya Yoan pada Karin.
"Aku mau tanya-tanya tentang kamu dan kehidupan kamu?" Ucap Karin yang membuat Yoan sedikit bingung.
"Kamu mau tanya apa, tanya aja" ucap Yoan sambil tersenyum.
"Siapa Kinar sama Reina sebenarnya?" Tanya Karin di awal.
"Kinar sama Reina itu sahabat terbaik aku, bahkan aku udah nganggep mereka itu kayak kakak aku sendiri. Aku selalu ngerasa kesepian di rumah karena aku anak tunggal. Tapi setelah aku ketemu Kinar sama Reina aku jadi gak kesepian lagi, mereka benar-benar baik sama aku" balas Yoan yang di akhiri dengan senyuman.
"Sepenting apa mereka buat hidup kamu?" Tanya Karin lagi.
"Penting banget sayang. Dulu aku perokok aktif, bahkan setelah masuk SMA aku masih ngerokok. Tapi setelah aku come out ke mereka aku jadi takut buat ngerokok dan mereka juga sering nasehatin aku, lebih tepatnya marahin sih. Mereka juga sering ngasih aku tugas mereka, karena aku gak pernah ngerjain tugas di kelas karena sibuk gambar. Mereka udah banyak bantu aku dan baik banget sama aku selama ini" balas Yoan dengan wajah bahagia.
"Apa mereka tau semua tentang kamu?" Tanya Karin lagi.
"Eumm bisa di katakan ya. Banyak hal yang mereka tau tentang aku, sampai aku lupa apa aja itu. Bahkan mereka seperti sudah sangat mengenalku daripada orang tuaku. Mereka sering mengingatkan ku dan memahami diri ku. Banyak hal yang mereka tau tentang aku dan orang lain gak tau tentang itu" balas Yoan.
"Apa yang Kinar dan Reina tau tapi aku gak tau?" Tanya Karin yang membuat Yoan tertegun.
"Kenapa kamu nanya kayak gitu, kamu akan mengenal ku dengan baik seiring berjalannya waktu sayang" ucap Yoan sambil mengusap rambut panjang Karin.
"Tapi aku mau jadi spesial dan selalu ada buat kamu, kayak Kinar dan Reina" ucap Karin sambil cemberut.
"Kenapa harus seperti mereka, kamu spesial tanpa perlu seperti mereka" ucap Yoan lalu mencium sekilas kening Karin.
"Apa kamu pernah pacaran sebelumnya?" Tanya Karin yang membuat Yoan menelan ludah.
"Nggak, kamu pacar pertama ku" balas Yoan sambil menghembuskan nafasnya.
"Apa aku juga cinta pertama mu?" Tanya Karin lagi.
"Aku gak pernah jatuh cinta kar, aku gak tau apa itu cinta, aku juga gak tau apa aku cinta sama kamu atau nggak. Tapi yang pasti aku nyaman dan bahagia ketika berada di dekat mu walaupun aku sering gugup dan canggung, dan aku sayang sama kamu" balas Yoan sambil menatap Karin.
Karin sempat kesal mendengar Yoan mengatakan bahwa dia tak tau apakah dia mencintai Karin atau tidak. Tapi setelah Yoan mengatakan bahwa dia bahagia dan nyaman ketika di dekat Karin, itu membuat Karin merasa puas dan langsung memeluk Yoan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoan [ Completed ]
Storie d'amore"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan pada Karin "Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil meletakkan tangannya di ceruk leher Yoan Yoan hanya tertunduk diam dan tak tau harus berbuat apa.... Ada beberapa adegan 18+...