10

7.2K 434 11
                                    

Dengan berani Yoan mulai memainkan bukit kembar milik Karin dengan kedua tangannya. Karin menggeliat geli dan nikmat sambil meremas rambut belakang Yoan. Permainan Yoan beralih ke bibir, ketika Karin mulai menarik kepalanya mendekat.

"Mmppsshh"

Dengan agresif Yoan melumat bibir seksi Karin sambil meremas kedua bukit kembar milik Karin. Karin yang sudah mulai terangsang mulai memajukan dadanya ke wajah Yoan untuk mendapatkan hadiahnya. Yoan tampak melihatnya sekilas, lalu menarik tank top putih Karin, sampai akhirnya matanya bertemu dengan puting segar milik Karin yang belum terjamah.

Yoan mulai memainkan puting Karin dengan kedua tangannya, sambil terus menciumi leher Karin yang sekarang sudah turun ke area bukit kembar milik Karin. Yoan menghisap puting Karin dengan nikmat selayaknya bayi yang kehausan.

"Ahhhh.... Emmhhh..." Desah Karin sambil meremas rambut Yoan.

Mendengar desahan Karin, tiba-tiba Yoan langsung melepaskan ciumannya dan menghentikan permainannya di dada Karin.

"Aahhh-- kenapa berhenti?" Tanya Karin dengan nafas yang memburu.

"Maaf kar, a--aku khilaf" ucap Yoan sambil mengusap wajahnya.

"Gak papa ayo lanjutin" ucap Karin sambil menarik tengkuk Yoan.

"Nggak kar, kita cewek" ucap Yoan supaya menyadarkan dirinya sendiri akan kenyataan pahit ini.

"Apa masalahnya, aku sayang sama kamu" ucap Karin dengan nada sensualnya.

"A--aku gak bisa, aku gak mau ngerusak kamu" ucap Yoan sambil memalingkan wajahnya dari pandangan Karin.

"Kamu gila,, aku udah--- ahhh..." ucap Karin sambil memajukan dadanya untuk di lihat kembali oleh Yoan.

"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan yang masih tak berani menatap Karin.

"Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil memegang ceruk leher Yoan hingga membuat Yoan melihat ke arahnya.

Yoan melihat wajah Karin sekilas, lalu kembali memandang sesuatu yang membuatnya kehilangan fokus, yaitu bukit kembar milik Karin.

"Aku tau kamu juga mau" bisik Karin di telinga Yoan.

"A--aku takut" ucap Yoan.

"Kenapa, ayok lakuin Yo aku udah gak tahan, kamu udah buat aku terangsang tadi" ucap Karin lalu menarik Yoan kedalam pelukannya.

Yoan memang tak mau merusak Karin, karena Yoan memang tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya. Tapi Karin terus menggoda iman Yoan, itu membuat hasrat Yoan untuk menyentuh Karin semakin besar.

Mereka kembali dengan posisi mereka sebelumnya, Yoan berada di atas Karin sambil kembali meremas-remas dua bukit kembar milik Karin. Yoan juga mulai mengisap dan menjilati seluruh bagian dada Karin. Dia paling suka bermain di puting Karin, karena masih terasa sangat segar dan nikmat.

Yoan kembali mencium bibir seksi Karin dengan agresif, tak segan Yoan juga menggigit sedikit bibir bawah Karin. Yoan juga memberikan tanda kissmark di leher Karin. Karin tak menyangka kalau Yoan bisa bermain sepanas ini dengannya.

"Ahhh....mpphhhss..." Desah Karin yang masih di lumat bibirnya.

"Ahhh..... Yo, turun...." Ucap Karin sambil menurunkan ciuman Yoan ke perutnya.

Yoan hanya menciumi perut Karin dan tak mau melewati batasan pusar ke bawah. Karena itu sudah area yang sangat terlarang bagi Yoan.

"Kenapa lagi,, ayok lanjutin" ucap Karin sambil menggeliat tak karuan.

Yoan [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang