Yoan [ Completed ]

epilog

Yoan POV

Jakarta, 3 Oktober 2020. Karinia Calista Amadea telah meninggalkan gua untuk selama-lamanya. Sehari setelah kematian Karin, anak pertama perempuan gua lahir dengan selamat. Tomy ngasih anak kita nama Karin, supaya cinta Karin bisa terus tumbuh di tengah-tengah kita.

Gua gak tau apa rencana Tuhan kedepannya. Apakah Tuhan akan memberikan takdir yang sama kepada Karin junior. Gua berharap banget kalau Karin junior bisa tumbuh menjadi sosok yang penyayang dan lembut seperti Karin. Tapi gua juga berharap, Karin junior tidak terjerumus ke dalam dunia kelam yang pernah aku jalani dengan Karin.

Gua belajar banyak hal semasa hidup gua selama ini. Bahwa pada akhirnya, kesalahan seindah apapun pasti akan berakhir menyakitkan. Tapi seburuk apapun rencana Tuhan di mata kita, pasti akan berakhir membahagiakan.

Tomy POV

Karin mungkin telah meninggal, tapi tidak dengan perasaannya kepada Yoan. Cinta Yoan akan terus mengalir untuk Karin, tapi bukan lagi sebagai kesalahan. Melainkan sebagai keharusan seorang ibu yang mencintai dan menyayangi anaknya.

Aku, Yoan dan Karin, sama-sama memiliki kisah masa lalu yang kelam di dunia gay. Bahkan setelah kami menikah, kami belum siap meninggalkan dunia yang salah itu. Aku belajar memaknai hidup, tentang sebuah pembenaran yang di benarkan dan kebenaran yang selalu di salahkan.

Dulu aku berpikir, cinta adalah cinta bagaimanapun bentuknya. Tapi tidak, cinta akan hadir dengan cara yang tepat. Cinta tidak pernah salah, karena cinta adalah pemberian langsung dari sang kuasa. Jika kita mencintai seseorang dan merasa itu adalah sebuah kesalahan, maka itu bukan cinta. Melainkan obsesi yang terbawa suasana.

Aku berterimakasih kepada keadaan yang mampu mendewasakan diri ku sendiri. Membawa ku kearah yang lebih baik, dan mengajarkan ku tentang hidup yang lebih baik lagi.

Author POV

Setiap awal akan selalu memiliki akhir. Setiap apa selalu memiliki karena. Setiap cinta selalu memiliki makna. Jika apa yang kamu mulai tidak berjalan sesuai rencana, maka itu bukanlah takdir Tuhan yang semestinya.

Perjalanan indah yang di mulai ketika remaja, di sertai gejolak asmara yang membuat hari menjadi nestapa. Perjalanan hidup tak selalu menyenangkan, tapi rencana Tuhan tak pernah bisa terbantahkan.

Kehidupan Yoan tidak akan pernah berubah jika ia tak berani keluar dari zona nyamannya. Kehidupan Tomy tak akan berubah jika ia tak mau merubah dirinya. Sedangkan kehidupan Karin tidak berubah sama sekali, karena ia tak pernah ingin lepas dari belenggu yang selama ini mengikatnya di kenangan masa lalu.

Sekarang, Tomy dan Yoan telah berbahagia dengan perjalanan waktu yang rumit untuk mereka jalani selama bertahun-tahun lalu. Sedangkan Karin telah berpulang ke rumah Tuhan untuk selama-lamanya.

Mencari jati diri adalah sebuah perjalanan, tetapi menjadi diri sendiri adalah sebuah kenyataan. Pahit manisnya Tuhan sendirilah yang menentukan.

(End)