16

4.7K 293 0
                                    

Saat yang di nantikan Yoan telah tiba, setelah dua bulan menyiapkan program dan visi misi yang matang dan elegan untuk pencalonan dirinya dan juga calon wakilnya yaitu Farhan Zonando anak 11 IPS 1.

Yoan dekat dengan banyak orang di sekolah, jadi tidak sulit baginya untuk mencari pendamping di dalam kepemimpinannya nanti. Setelah kampanye di lakukan selama tiga hari di sekolah, Yoan dan Farhan siap bertarung dalam pemilihan ketua OSIS yang baru hari ini.

Berhadapan dengan empat Paslon yang juga tidak bisa di remehkan. Membuat Yoan dan Farhan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak kampanye berlangsung.

Semua murid sudah berkumpul di lapangan untuk memberikan suaranya di pemilihan ketua OSIS tahun ini.

"Semua Paslon silahkan duduk di kursi yang telah di sediakan panitia" ucap kak Jonathan selaku ketua OSIS.

Semua Paslon telah duduk rapi di kursi yang telah di sediakan oleh panitia penyelenggara.

"Silahkan berikan suara kalian dengan jujur dan adil, jangan sampai ada yang golput. Berilah suara sesuai dengan kemampuan dan program yang telah di paparkan para Paslon ketika kampanye. Jangan memilih Paslon hanya karena mereka adalah teman atau pacar kalian, pilihlah karena kualitas yang mereka miliki. Sekolah ini butuh kemajuan dari ketua OSIS yang baru, sekian" jelas kak Jonathan pada seluruh murid kelas 10-12.

Satu persatu para murid memberikan suaranya ke dalam kotak suara yang telah di sediakan. Setelah ratusan suara terkumpul dari para murid, guru, dan juga panitia, akhirnya pemungutan suara telah berakhir. Saat-saat yang di tunggu adalah perhitungan suara yang akan di lakukan oleh panitia penyelenggara.

Perlahan panitia penyelenggara membuka satu persatu kertas suara. Hasilnya bermacam-macam, Paslon yang bersaing dengan ketat adalah Paslon nomor urut 2 dan 4. Paslon nomor 2 adalah Yoan dan Farhan, sedangkan Paslon nomor 4 adalah Reza dan David yang merupakan anak jurusan IPA berprestasi.

Setelah perhitungan suara selesai, kak Jonathan selaku ketua OSIS menyampaikan dengan lantang siapa yang terpilih sebagai ketua OSIS yang baru untuk menggantikan dirinya.

"Setelah perhitungan suara telah selesai dilakukan, tibalah saat yang kita nantikan. Semoga siapapun yang terpilih bisa menjadi sosok yang amanat dan bekerja dengan baik di masa jabatannya" ucap kak Jonathan pada seluruh Paslon yang ada.

"Yang terpilih untuk menjadi ketua OSIS SMA kita tahun ini adalah Paslon dengan nomor urut--" ucap kak Jonathan menggantung kalimatnya.

"Dua" lanjut kak Jonathan dengan berteriak yakin.

"Yeayy... whhhoooo... Yoan Farhan" sorak sorai dari para pendukung Yoan dan Farhan.

"Selamat kepada nomor urut 2, Yoan dan Farhan. Semoga bisa menjadi pemimpin yang baik, amanat, dan bertanggung jawab. Saya serahkan jabatan ini kepada kalian" ucap kak Jonathan sambil menjabat tangan Yoan dan Farhan.

"Siap kak, terimakasih" balas Yoan dengan senyuman.


----


Setelah terpilih menjadi ketua OSIS kemarin, Yoan dan Farhan di lantik secara resmi hari ini oleh kepala sekolah. Upacara pelantikan di lakukan secara khidmat dan di saksikan oleh seluruh murid dan guru.

Setelah pembacaan sumpah dan janji kepemimpinan, Yoan di persilahkan untuk memberikan sedikit kata ucapan terimakasih kepada semua warga sekolah.

"Terimakasih kepada seluruh rekan, senior, junior, dan bapak ibu guru yang telah memberikan semangat dan  dukungannya kepada saya sampai akhirnya saya terpilih menjadi ketua OSIS. Saya mohon doa dan bimbingan dari para senior dan bapak ibu guru untuk menjalankan program saya. Saya juga memohon dukungan dan kerjasama dari para junior dan rekan-rekan satu angkatan agar bisa turut serta dalam membangun sekolah kita dengan program yang nantinya akan saya jalankan. Terimakasih" tutur Yoan dalam pidato singkatnya.

Tepuk tangan yang meriah di berikan oleh seluruh warga sekolah saat Yoan mengakhiri pidato singkatnya.

Setelah upacara pelantikan selesai, Kinar dan Reina menghampiri Yoan untuk memberikan selamat atas kepemimpinannya.

"Wahh selamat buat kakak ketos kita yang baru" tutur Kinar sambil memberikan pelukan singkat pada sahabatnya itu.

"Ahh biasa aja kali" balas Yoan sambil tersenyum manis.

"Akhirnya punya sahabat ketos gua" ucap Reina sambil mendorong bahu Yoan.

"Yaelah pasti mau buat gaya-gayaan nih" sahut Kinar.

"Lu gak bisa nyenengin gua dikit sih kin, kalo Yoan jadi ketos kita juga pasti kebagian nama baik dan ketenarannya juga" balas Reina yang memanyunkan bibirnya.

"Gua bukan jembatan ye" ucap Yoan sambil mencubit pipi Reina.

"Ehh gua nemuin Karin dulu ya" lanjut Yoan.

"Yoi" balas Kinar singkat.

Yoan pergi menemui Karin di kelasnya. Tetapi dia bertemu dengan kekasihnya itu di kursi panjang dekat kelasnya bersama seorang pria.

Yoan yang tadinya ingin menemui Karin akhirnya mengurungkan niatnya karena apa yang ia lihat di depan matanya. Yoan berjalan melewati kekasihnya dan masuk ke dalam kelas tanpa basa-basi.

"Yo, udah selesai sama--" ucap Karin tapi tak di gubris oleh Yoan.

Yoan masuk ke dalam kelasnya lalu di susul oleh Karin dari belakang.

Yoan mengeluarkan perkakas menggambarnya dari dalam tas. Berusaha mengalihkan bad moodnya dari apa yang ia lihat barusan.

"Yo, kenapa?" Tanya Karin pada Yoan.

"Gak papa" balas Yoan sambil sibuk dengan pensilnya.

"Kok gak nemuin aku tadi?" Tanya Karin sambil memegang tangan Yoan.

"Eumm aku mau gambar" balas Yoan tanpa melihat wajah kekasihnya.

"Gambaran kamu lebih spesial ya?" Ucap Karin yang akhirnya membuat pandangan Yoan tertuju padanya.

"Nggak sih, cuma lagi bete aja" balas Yoan sambil tersenyum palsu.

"Kamu cemburu aku ngobrol sama Deni?" Tanya Karin sambil memegang tangan Yoan.

"Nggak kok" balas Yoan cuek.

"Terus kenapa jadi cuek gini?" Tanya Karin lagi.

"Gak papa, aku capek aja dari kemaren gak berhenti-berhenti ngoceh" balas Yoan sambil melepaskan pegangan Karin.

"Kamu gak bohong kan sayang?" Tanya Karin sambil melebarkan bola matanya.

"Kar... Jangan panggil kayak gitu di sini" balas Yoan sambil menatap gambarannya.

"Aku minta maaf" ucap Karin lalu keluar dari kelas Yoan tanpa pamit.

Yoan yang melihat Karin bersikap demikian malah jadi merasa bersalah padanya.

Yoan [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang