25

3.8K 230 2
                                    

Sudah tiga hari Yoan belum sadarkan diri. Hari ini orang tua Yoan ada pekerjaan penting yang tidak bisa di tinggal dan Reina sedang pergi mengunjungi neneknya yang sedang sakit. Alhasil hanya Kinar dan Karin yang menemani Yoan hari ini.

Orang tua Yoan menitipkan ponsel Yoan pada Kinar, jaga-jaga jika ada telepon masuk untuk Yoan.

Karin masih setia menggenggam tangan Yoan yang di tempel selang infus. Sedangkan Kinar hanya bisa berdoa dan menatap Karin yang begitu tulus menemani Yoan.

Drrttt... Drrttt....

Sebuah ponsel berdering di samping tempat duduk Kinar, saat ia melihat ponselnya tidak ada panggilan masuk. Getaran itu rupanya berasal dari ponsel Yoan. Kinar keluar ruangan saat akan mengangkat teleponnya.

"Hallo, dengan siapa?" Ucap Kinar dengan nada yang sopan.

"Hallo Yoan, ini Koko Aong. Ini kalung yang lu pesen udah jadi lah Yoan" ucap seseorang dari telepon yang logatnya terdengar seperti orang Cina.

"Maaf ko, ini saya temennya Yoan. Yoannya lagi sakit soalnya. Kalung apa ya ko yang di pesan sama Yoan?" Tanya Kinar pada sang Koko.

"Ohh, ini Yoan pesen kalung inisial Minggu lalu sama oe. Udah jadi 2 hati yang lalu, tapi belum dia ambil-ambil padahal udah di bayar" balas sang Koko.

"Oh, ok ko biar saya yang ambilin. Alamat tokonya di mana ko, biar saya kesana" ucap Kinar.

"Ok oe kirim lewat pesan ya" ucap sang Koko.

"Ok ko makasih banyak" ucap Kinar lalu mematikan teleponnya.

Kinar masuk ke dalam ruang rawat Yoan, lalu mengambil tasnya yang tergeletak di sofa.

"Kar, gua pamit sebentar ya, nanti balik lagi. Kalo ada apa-apa langsung kabarin gua" ucap Kinar sambil memakai tas selempangnya.

"Ok" balas Karin sambil menggenggam tangan Yoan.

"Lu jangan lupa makan, nanti sakit" ucap Kinar lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Kinar pergi ke alamat toko yang sudah di kirimkan oleh Koko Aong. Sesampainya di sana, Karin langsung bertanya kepada penjaga toko dimana Koko Aong.

"Maaf mas, ko Aong nya ada?" Tanya Kinar.

"Ada mbak sebentar saya panggilin dulu" balas penjaga toko lalu memanggil bosnya.

"Iya, cari oe?" Tanya ko Aong pada Kinar.

"Iya ko, saya yang mau ngambil kalung pesenan Yoan" ucap Kinar sambil tersenyum manis.

"Ohh, ok ok tunggu sebentar" ucap sang Koko lalu mengambil sebuah kotak kalung.

"Ini kalung Yoan punya" ucap ko Aong sambil memperlihatkan kalungnya pada Kinar.

"KY?" Tanya Kinar bingung.

"Ini kalung inisial, Yoan bilang ini kalung dia mau kasih ke pacarnya" jelas ko Aong.

"KY kalo oe gak salah ingat, itu singkatan dari Karin Yoan. Iya Karin Yoan oe ingat itu" ucap ko Aong yakin.

"Ohh makasih ya ko, saya bawa kalungnya" ucap Kinar sambil mengambil kotak kalung yang di berikan ko Aong padanya.

"Kasih salam oe ke Yoan, bilang cepat sembuh dari ko aong" ucap ko Aong dengan senyuman.

"Iya ko, saya pamit" ucap Kinar lalu pergi meninggalkan toko emas ko Aong.


----


Setibanya di rumah sakit, Kinar membawakan makanan untuk Karin, karena dia tau kalau gadis itu pasti belum makan sama sekali.

Yoan [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang