Karin POV
Hari ini Yoan akan menginap di rumah ku karena perlombaannya. Jujur aku gak tau apa makna dari perasaan ku ke Yoan ini. Aku tau kalau Yoan itu perempuan, tapi entah kenapa aku gak peduli sama kenyataan itu. Yoan benar-benar terlihat ideal di mataku, dia tampan, baik, keren, dan pandai berbicara.
Aku juga tau kalau Yoan itu sangat malu jika berada di dekatku. Dia bahkan bisa mati kutu karena sangking gugupnya. Aku juga gak tau apakah Yoan punya perasaan yang sama kayak aku, tapi aku rasa Yoan pun punya perasaan yang sama anehnya dengan ku.
Apalagi ketika Bu Riza meminta Yoan untuk menginap di rumah ku, aku merasa sangat senang sekaligus gugup. Aku akan tidur bersama dengan orang yang membuat perasaan ku tak karuan rasanya.
Setelah mengambil pakaian Yoan di rumahnya, kami pergi melesat ke rumah ku. Motor Yoan membuat ku mau tidak mau harus memeluk erat pinggangnya, karena tempat ku yang lebih tinggi darinya. Kalau aku gak pegangan, bisa-bisa aku merosot dan terlalu mepet dengan badannya.
Sesampainya di rumah ku, aku membuatkan teh hangat untuk Yoan, karena aku gak mau Yoan masuk angin lagi. Entahlah, aku gak mau lihat dia sakit lagi.
"Nih tehnya" ucapku sambil memberikan cangkir teh pada Yoan.
"Ehh, kok di bikinin teh" balas Yoan dengan wajah yang sangat menggemaskan.
"Iya biar gak masuk angin lagi" ucapku sambil tersenyum padanya.
"Itu kan karena hujan, aku gak seringkih itu kali" balasnya pada ku.
"Iya aku tau kok, ini aku buatin karena pengen aja" ucapku sambil tersenyum padanya.
"Makasih ya" balas Yoan sambil menyeruput secangkir tehnya.
----
Hari ini kebetulannya papah lagi ada tugas di luar kota. Mamah juga selalu ikut kalau papah ada tugas di luar. Papah adalah seorang pegawai pertanian, dia suka berkebun, tapi dia paling suka mamah dan Bandung katanya. Tapi aku udah bilang sama mamah papah kalau ada teman yang menginap malam ini. Rumahku gak ada pembantu ataupun pekerja rumah lainnya. Rumah kita gak besar, tapi gak bisa di bilang kecil juga.
Author POV
Setelah Yoan mandi, giliran Karin yang mandi. Sebenarnya Yoan mengajak Karin untuk jalan-jalan malam ini, tapi Karin menolaknya karena Karin tak ingin Yoan sakit ketika perlombaan besok.
Untungnya Yoan sudah membeli banyak jajanan untuk di jadikan teman menontonnya. Kegiatan sehari-hari Yoan selain berkarya adalah melihat karya orang lain. Salah satunya yaitu Yoan sangat suka menonton film di Netflix.
Hampir selesai film yang di putar Yoan di Netflix, dan Karin masih belum selesai dengan kegiatannya di kamar mandi. Yoan memang tidak segirly itu, tapi Yoan juga tak pernah menyangka bahwa gadis feminim mandi selama itu.
Saat Yoan sudah menyelesaikan film pertamanya dan mulai bosan dengan kegiatannya itu. Yoan mengambil ponselnya dan memainkannya sejenak. Sampai akhirnya ada sesuatu yang membuyarkan fokusnya.
Karin keluar dari kamar mandi dengan tank top hitam dan celana pendek yang memperlihatkan paha mulus milik Karin dengan jelas. Di tambah balutan handuk yang masih melekat di kepalanya membuatnya semakin cantik jika di lihat. Satu lagi yang membuat fokus Yoan benar-benar pecah adalah sesuatu yang menjiplak di balik tank top hitam itu. Karin tidak menggunakan bra, yang membuat putingnya mengecap di balik tank top.
Yoan mencoba mengembalikan fokusnya pada ponsel. Tapi Karin malah mendekat pada Yoan, alhasil percobaan itu menjadi kacau sia-sia.
"Mau main ML?" Tanya Karin yang terdengar sangat ambigu di telinga Yoan.
"Ha?" Ucap Yoan dengan wajah tegang.
"Mobile Legend?" Balas Karin yang menyadarkan pikiran Yoan.
"Euh aku gak main game" balas Yoan dengan kikuk dan berusaha menghilangkan pandangannya pada dada Karin.
"Kamu kenapa, sakit lagi?" Tanya Karin sambil mengusap rambut Yoan.
"Nggak, euhh kamu ada kertas sama pensil?" Pinta Yoan supaya pandangannya bisa hilang dari benda itu.
"Ada" jawab Karin lalu mengambilkan barang yang diminta oleh Yoan.
Saat Yoan sedang berusaha fokus menggambar. Tiba-tiba Karin duduk di hadapan Yoan dengan wajah yang sangat dekat dengannya.
"Euhh, kamu bisa munduran gak?" Tanya Yoan dengan nada yang kikuk.
"Kenapa, aku bau?" Ucap Karin sambil mengernyitkan keningnya.
"Nggak, bukan gitu. Aku-- cuma canggung" jawab Yoan dengan wajah tegangnya.
"Canggung kenapa?" Tanya Karin.
"Kamu gak pake---" ujar Yoan dengan menggantung kata terakhirnya, tapi bisa di mengerti oleh Karin.
"Oh aku gak nyangka kamu segitu merhatiinnya" ucap Karin sambil tersenyum malu.
"Maaf aku lancang" ucap Yoan dengan canggung.
"Aku kalo tidur emang gini, kalo pake baju gerah banget apalagi kalo pake bra, gak nyaman" jelas Karin yang hanya di beri anggukan oleh Yoan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yoan [ Completed ]
Romansa"Aku gak bisa kar, ini terlalu jauh buat aku lakuin" ucap Yoan pada Karin "Aku yang mau, lakuin sekarang" ucap Karin sambil meletakkan tangannya di ceruk leher Yoan Yoan hanya tertunduk diam dan tak tau harus berbuat apa.... Ada beberapa adegan 18+...