Part 19

2.1K 154 2
                                    

"Aku bersujud seraya membisikkan sebuah doa pada bumi, berharap semesta akan mendengarnya. Doaku berisi harapan yang mustahil tertunaikan tanpa campur tangan Ilahi. Salah satu alasan utama aku berdoa bukan untuk diijabah oleh-Nya, melainkan sebuah bukti bahwa aku percaya pada harapan yang kusandarkan pada Ilahi sebagai bukti keimanan dan bentuk ibadahku."

Afif Al-Fateeh Ramdan 

💝💝💝

Sebulan Kemudian...

Pernikahan Gibran dan Aqilah nampak harmonis. Sikap Gibran pada tiap harinya membuat Aqilah luluh meskipun wanita itu belum mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan.

Selama seminggu Aqilah dan Gibran tinggal di rumah keluarga Asla setelah pernikahan mereka. Sehingga keduanya kembali ke Padang karena Gibran harus menangani perusahaannya dan Aqilah harus ke rumah sakit menangani pasiennya setelah cuti selama seminggu lebih. Namun, Gibran dan Papanya bersepakat bahwa Gibran harus menangani perusahaan baru Papanya di Jakarta yang sengaja ia dirikan untuk putrinya, Gina. Sementara, Gina sendiri masih menyelesaikan kuliahnya satu semester lagi. Sehingga, ia ingin Gibran tetap tinggal di Jakarta dan menangani perusahaannya.

Awalnya, Gibran menolak bukan karena memikirkan perusahaannya di Padang sana. Jika permasalahan itu, ada Chandra yang sementara menangani perusahaannya. Tapi bukan karena itu. Melainkan karena Aqilah yang bekerja di Padang. Bagaimana mungkin ia harus berjauhan dengan istrinya di awal pernikahan mereka?! Namun, Aqilah tetap meyakinkan Gibran untuk menuruti permintaan Papanya dan hal itu menjadikan awal dari ide Gibran. Pria itu akan menyetujuinya, jika Papanya bersikap baik sebagai mertua dan menerima Aqilah sebagai menantunya. Hal itu terpaksa disetujui oleh Asla karena hanya Gibran yang bisa menangani perusahaan yang ia dirikan untuk putrinya. Terlihat dari kesuksesan GG Asla Grup yang didirikan Gibran sebagai buktinya nyata kehebatan Mr. CEO angkuh tapi romantis bagi Aqilah.

Saat Gibran mengantar Aqilah kembali ke Padang, wanita itu mendapatkan kabar beserta surat yang berisi bahwa Dokter Aqilah dipindah tugaskan ke Jakarta. Sehingga Gibran tidak harus berpisah dengan sang istri dan mereka pun bisa tinggal di rumah keluarganya hingga saat ini. Amirah tiap hari merindukan putrinya. Tapi harus bagaimana lagi. Setiap wanita yang sudah menjadi seorang istri wajib mengikuti suaminya kemana pun ia pergi. Biasanya ada beberapa pasangan yang berkomitmen sebelum menikah. Amirah beruntung dengan kehadiran Adilah yang membuatnya tidak kesepian. Adilah seperti pengganti Aqilah meskipun Aqilah tidak bisa bersatu dengan Afif, kakaknya Adilah.

Adzan subuh selesai berkumandang membuat Aqilah mengerjapkan matanya. Ia bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk membuka mata dan melihat dunia ini, terutama pria yang kini tertidur pulas di hadapannya dengan posisi sedang memeluk tubuh Aqilah. Meski tidak terlihat sangat jelas karena lampu tidur. Napasnya bermain dengan sangat teratur. Aqilah menyentuh wajah tenang suaminya saat tertidur seperti bayi, alisnya yang tebal, matanya tertutup rapat yang dihiasi bulu mata yang lentik, hidung mancung yang menutupi kekurangan yang dimiliki oleh hidungnya. Tiba-tiba wanita itu tersenyum geli saat menyadari bahwa hidungnya tidak semancung Gibran. Ia berharap semoga keturunannya memiliki hidung seperti Gibran dan...

"Berhentilah menatap wajahku yang tampan ini. Aku tau kamu terpesona. Apakah kamu sudah jatuh cinta padaku?" Ucap Gibran yang membuat Aqilah terperanjat kaget. Seolah ia seperti bernostalgia saat mendengar ucapan Gibran. Pasalnya, hingga saat ini ia belum pernah mengatakan cinta pada Gibran dan lucunya sikap Aqilah masih dianggap Abu-abu oleh Gibran, kecuali Aqilah benar-benar mengungkap perasaannya.

Pria itu membuka matanya yang masih menyesuaikan cahaya lampu tidur dengan retinanya. Aqilah hendak menarik tangannya, dengan cepat Gibran menahannya. "Good morning, sayang. Tanganmu sangat hangat." ucapnya dengan suara parau khas bangun tidur.

Wasiat Aqilah [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang