(4)

6.8K 994 49
                                    

"Tangan kananya coba angkat dikit, deket dagu Va"

Seorang potografer memberikan isntruksi pada Savana yang kini tengah menjalani pemotretan di butik Nana. Sava mengikuti isntruksi yang diberikan dengan begitu luwes. Ya, pemotretan memang bukan hal baru bagi seorang super star macam Sava.

Nana yang kini mengamati sambil berdiri, sedang senyum-senyum sendiri. Ia merasa sangat puas melihat baju rancangannya melekat di tubuh Sava, terasa sangat pas, dan indah.

"Apaan sih Na, lo senyum-senyum mulu ngeliatin gue. Gue masih doyan cowok ya!"

Sava tiba-tiba nyletuk sambil menghampiri Nana, setelah Gea-photografer hari ini mengatakan "cukup".

Nana yang mendengar celotehan Sava hanya tertawa saja.

"Nggak usah aneh-aneh ya lo Na, gue masih cinta sama Abang lo"

"Sialan lo" Nana memukul lengan Sava, sambil tertawa.

"Gue itu lagi mengagumi karya gue sendiri tahu. Kok bisa sih gue bikin karya master piece kayak gini"

Sava melakukan rolling eyes ketika mendengar Nana membanggakan dirinya sendiri. Hampir satu bulan saling mengenal, membuat Sava paham betul bahwa sebenarnya Nana adalah pribadi yang senang bergurau.

Kedua gadis tersebut kini sudah duduk mengapit Gea, untuk melihat hasil jepretan hari ini. Baik Nana maupun Sava keduanya nampak puas dengan hasil yang ada, mereka yakin, bahwa produk kali ini akan sangat sukses. Apalagi dibantu dengan popularitas Savana yang tidak main-main.

"Ini yang gue pakai, buat gue aja ya Na"

"Ambil aja"

Jawab Nana singkat masih sambil sibuk menatapi hasil pemotretan hari ini, lewat layar monitor. Nana sedang sangat fokus mengamati hasil jepretan, ia bahkan sudah tidak memperdulikan Sava yang heboh memeluknya, dan pamit akan ganti baju.

"Hallo Kak?"

Sava mengangkat panggilan saat ia sudah di dalam toilet

"Kakak udah di depan butik"

"Oke, kakak masuk aja, langsung ke lantai 2, terus belok kanan, nanti ada ruangan paling gede, nah disitu studionya. Gue ganti baju dulu bentar"

"Oke"

Sam mematikan panggilan yang ia lakukan pada Sava. Siang ini, ia dan Sava memang ada janji makan siang bersama orang tua mereka, karena itu, Sam bersedia menjemput Sava saat kemarin malam adik semata wayangnya itu memberikan usul.

Saat memasuki butik, Sam langsung disambut oleh dua orang petugas yang menunjukkan ekspresi terkejut.

"Pak Samudra Ardhana ya?"

Karyawan berambut pendek tersebut menghampiri Sam dengan antusias. Dan seperti biasa, Sam akan langsung memasang senyum manis andalannya.

"Boleh foto bareng nggak Pak?"

"Boleh"

Sam mengangguk dan tersenyum, gadis berambut pendek tadi cepat-cepat memberikan handphone pada rekannya untuk segera mengabadikan momen. Akhirnya, total ada 6 kali jepretan yang dilakukan oleh Sam dan kedua gadis tersebut.

Sam ikut tersenyum saat kedua pramuniaga mengucapkan terimakasih dan nampak bahagia memandangi hasil poto mereka.

"Saya mencari Savana, katanya sedang pemotretan"

"Oh, Pak Sam langsung naik saja, ke lantai 2"

Setelah mendengar jawaban tersebut, lagi-lagi Sam mengangguk dengan sopan, dan tidak melupakan senyum maut andalannya.

Mantra Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang