(8)

6K 1K 54
                                    

...
Kalau Bintang Itu Dipencet bisa nyala lho🤭
..

"Ntar malem lo jadi ke rumah gue kan? Nobar Manchester United"

El bertanya pada Samudra sambil sibuk mengupaskan jeruk untuk Sava yang siang ini bergabung makan siang dengan mereka.

"Jadi lah, kan gue mau ketemu sama Nana"

Ujar Samudra dengan sumringah setelah menyeruput teh manis dingin yang tadi ia pesan. Savana langsung tertawa melihat kelakuan Kakaknya itu. Sejak kapan kakaknya ini begitu semangat menaklukan hati seorang gadis? Bukankah selama ini justru Kakaknya lah yang selalu dikejar-kejar oleh gadis-gadis itu?

"Saammmm!!"

Seorang gadis yang Savana dan El tidak kenal tiba-tiba datang dengan begitu antusias, menghampiri meja mereka. Samudra belum sempat membalas sapaan gadis tersebut, namun gadis itu sudah buru-buru menubruknya dengan pelukan. Cepat-cepat Sam melepaskan diri, ia takut Elvano salah paham.

"Siapa ya?"

Sejujurnya Sam juga tidak begitu mengingat gadis yang datang menghampirinya.

"Ih Samudra, kamu lupa sama aku? Ini aku, Safira. Kita pernah ngebar bareng masa kamu gak inget sih? 2 Bulan lalu kan kita juga masih ketemu waktu di partynya Fajar"

Elvano dan Sava hanya saling menukar pandang. Mereka tidak heran dengan kejadian demikian. Sebelum akhirnya memilih untuk serius mengejar Nana, Samudra memang laki-laki yang kerap gonta-ganti gandengan. Sikap playboy Samudra bahkan sudah terkenal di mana-mana, namun anehnya, tetap saja para gadis itu tidak keberatan jika harus dekat-dekat dengan Sam, mereka bahkan merengek, menginginkan hubungan lebih dari sekedar teman dekat. Ya, meskipun Samudra tidak pernah mengabulkan keinginan Mereka.

"Sorry gue lupa"

Samudra berucap jujur dengan canggung. Gadis yang tadi nampak antusias, kini menunjukkan ekspresi kesal. Ia merasa tidak suka karena Sam tidak mengingatnya.

Tapi ternyata ekspresi kesal itu tidak bertahan laman karena beberapa detik kemudian Safira sudah mengganti ekspresinya dengan ekspresi centil, dan menggoda Samudra secara terang-terangan.

"Bagaimana kalau nanti kita ke bar? Mengulang kejadian lama, biar kamu inget sama aku"

Sava sudah jengah bukan main menyaksikan gadis model begini, ingin sekali rasanya ia mengusir gadis ini, namun ia ingat kewajibannya untuk menjaga nama baik sebagai publik figur. Sedangkan Elvano yang kini tengah menyuapkan jeruk pada Sava, dibuat penasaran menantikan respon Sam.

"Sorry gue sudah berhenti ngebar. Gue sudah punya pacar"

Elvano dan Sava langsung bertepuk tangan dan menatap kagum pada Samudra usai lelaki tersebut mengatakan kalimat barusan. Padahal, biasanya Sam akan sangat sulit menolak ajakan pergi ke bar untuk bersenang-senang, terlebih jika yang mengajaknya adalah gadis cantik macam Safira ini. Selama ini Sam memang tidak pernah menolak tiap gadis yang berusaha mendekatinya, ia akan memilih menikmati setiap perhatian yang diberikan oleh gadis-gadis itu, dengan senang hati.

"Oke"

Jawab gadis tadi dengan nada amat kesal, dan kemudian pergi meninggalkan meja Samudra.

"Kakak gak salah makan kan?"

Sava langsung melancarkan aksi godaanya pada Samudra.

"Sorry, sekarang hanya ada Nana seorang"

Jawab Sam dengan begitu jumawa.

Elvano dan Sava hanya geleng-geleng kepala menyaksikan sikap Samudra. Mereka penasaran sejauh apa Samudra akan bertahan, sejauh apa Samudra akan berusaha, sekuat apa tekad Samudra. Dan apakah suatu saat Nana akan mampu luluh?

Mantra Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang