(16)

5.3K 833 35
                                    

...
Pencet bintang dulu ya, oke? Biar semangat up-nya hehe
...

Nana masih berusaha menenangkan hati dan jantungnya saat ini. Entahlah, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ia tidak tahu apakah debaran jantungya saat ini adalah efek Androphobianya, atau jangan-jangan justru karena prilaku Samudra barusan? Tidak tahu, Nana bingung dengan dirinya sendiri.

"STOP!"

Tiba-tiba Samudra berteriak dan membuat Nana serta orang-orang yang ada disekitar mereka terkaget, tidak terkecuali seorang pelayan laki-laki yang hendak menuju meja Nana dan Sam.

Tidak banyak bicara, Samudra langsung berdiri sambil mengatakan entah apa, tapi yang pasti ia langsung mengambil alih buku menu yang tadi dipegang oleh pelayan, dan sepertinya Sam menyuruh pelayan tersebut kembali ke tempatnya.

Diam-diam Nana merasa sangat berterimakasih atas inisiatif yang dilakukan oleh Samudra barusan. Nana sangat tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Sam adalah untuk melindungi dirinya agar Androphobia miliknya tidak kambuh. Nana bahkan tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi jika pelayan tadi sampai menghampirinya.

Setelah itu Samudra dan Nana memilih-milih menu yang mereka ingin santap. Dan tidak lama kemudian seorang pelayan perempuan mendatangi tempat mereka, siap mencatat pesanan.

Dalam hati, pelayan perempuan yang sedang berdiri disamping mereka kini tengah terheran-heran dengan sikap Samudra yang menurutnya begitu posesif. Padahal dengan wajah yang dimiliki Samudra, yang seharusnya bersikap posesif adalah gadis didepan mereka, bukan Samudra.
Kalian bingung, mengapa pelayan perempuan tersebut mengira Samudra adalah pacar yang posesif? Semua itu karena Sam mengatakan pada pelayan laki-laki tadi bahwa ia tidak suka kalau ada laki-laki yang beekeliaran disekitar kekasihnya.

Sinting sekali kan Sam ini?

Pelayan perempuan tadi kini diam-diam sudah menikmati ketampanan Sam, entah mengapa ia merasa tidak asing dengan wajah Sam, namun ia lupa dimana pernah melihatnya. Padahal menurut dia Sam sepertinya bukan artis.

"Mbak!"

Nana memanggil sebal palayan perempuan tersebut. Lalu dengan tergagap pelayan tadi langsung melayani Nana.

Setengah kesal akhirnya Nana mulai menyebutkan pesanan apa yang ia dan Sam inginkan.

Bukannya kerja, malah genit!

Nana mendumel dalam hati, terlebih ketika melihat Sam juga membalas senyum pelayan tadi dengan manis.

Dasar playboy! Sekali playboy memang tetap playboy!

"Ciyeeee, cemburu ya??"

"Nggak usah kepedean ya!"

Nana menjawab kesal candaan Sam setelah pelayan tadi meninggalkan mereka.

"Ngaku aja lah, gak usah malu-malu gitu. Aku rela kok Na, bahkan dengan senang hati menerima kalau kamu mau cemburuin aku"

Sam kian kencang menggoda Nana, bahkan kini sambil tertawa tangannya ikut menjawil dagu Nana.

Terang saja hal itu kian membuat Nana dongkol setengah mati.

Mantra Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang