Pagi hari yang cerah, begitu lah yang saat ini gadis itu rasa, telinga nya mendengar suara kicauan burung di luar kamar pink tersebut, serta mata nya melihat pemandangan hijau di dekat halaman rumah sederhana milik keluarga Winanta.
"Selamat pagi dunia! Alhamdulillah bisa ketemu pagi lagi." Ucap Natasya, lalu bangkit dari tidur nyenyak nya tadi malam.
Ia keluar dari pintu kamar untuk menuju ruang makan yang sepi itu, hanya terlihat Tante Ana dan Sharen keponakan nya sedang duduk di kursi makan.
"Selamat pagi keponakan Tante yang cantik!"
"Pagi juga Ante, Sharen!"
"Kamu baru bangun sayang?"
"Iya Tan, Aca baru aja bangun. Maaf ya Aca nggak bisa bantuin Ante Masak hari ini."
"Nggak apa-apa, kamu kan capek habis kerja seharian. Ini sarapan dulu sayang, Ante masak nasi goreng kesukaan kamu."
"AAA... MY LOVE!! MAKASIH ANTE ANA!!" Aca kini memeluk sang Tante yang sedang mengunyah makanan.
"Aca! Nanti Ante keselek gimana?"
"Kak Aca! Hari ini anterin Sharen ke Sekolah ya Kakak." Kini Keponakan Imut nya itu angkat bicara.
Iya, sejak kelas 6 SD Natasya atau yang biasa di panggil Aca, hidup bersama Tente Ana dan Keponakan nya Sharen. Ibunda Aca telah meninggal sewaktu kecelakaan pesawat bersama rekan-rekan bisnis nya 7 tahun yang lalu. Sewaktu Aca kelas 3 SMP Ayah Aca menikah lagi dan tinggal bersama keluarga baru nya di Makassar. Bukan Ayah Aca tidak mengajak anak gadis semata wayang nya itu, tetapi Aca selalu menolak ajakan Ayah nya untuk tinggal bersama keluarga baru nya di Makassar.
Tante Ana merupakan Adik satu-satu nya dari Ibu Aca, dan Tante Ana sudah pisah bersama Suami tidak bertanggung jawab nya itu, Tante mempunyai 1 anak Perempuan cantik berusia 8 tahun atau sekitar kelas 2 Sekolah Dasar. Aca menganggap hidup nya saat ini sudah cukup bahagia daripada ia harus berpura-pura sayang dalam suatu keluarga yang sama sekali tidak ia inginkan.
Aca kini membungkukan badan nya untuk mencium kening Sharen dan berkata, "Iya Adik Aca yang cantik. Nanti kamu aku antar ya ke Sekolah nya."
"Yeay! Asik."
"Sharen nggak mau di antar sama Bunda nih?"
"Kemarin kan sudah sama Bunda terus, dan Kak Aca nggak pernah ada waktu buat Sharen."
"Hehe, bukan gitu She sayang. Kak Aca harus kerja 2 minggu tanpa libur karna kontrak Kak Aca kan mau habis bulan ini."
"Tapi kalau udah habis Kak Aca harus main terus sama She!"
"Iya dong, siap Bos!" Jawab nya sambil gaya tangan hormat di sebelah kanan.
"Iya sudah kalau gitu, Aca habis makan langsung mandi ya, biar Ante siapin air panas untuk mandi nya."
"Nggak usah Ante, Aca buat air panas sendiri aja. Masa Ante terus yang layanin Aca."
"Sayang, kamu itu udah Ante anggap seperti anak sendiri, jadi jangan pernah bilang seperti tadi."
"Kan Aca jadi melow. Aca janji, suatu saat kalau Aca sukses dan punya uang banyak Ante Ana dan Sharen orang pertama yang harus nikmatin kesuksesan Aca ya."
"Haha. Ada-ada aja kamu, Aamiin yaallah aamiin keponakan Ante sukses."
"Aca sayang banget sama Tante! Ante nggak beda jauh sama Ibu."
"Nama nya juga Adik-Kakak Ca." Jawab Tante Ana dengan tawa.
"Iya juga ya, Aca nggak kepikiran. Hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN CAFE [END]
Teen Fiction[ CERITA INI IKUT SERTA DALAM #WWC2020 ] TAMAT~ {Dimulai 21 Oktober 2020 - 8 Desember 2020} MAGIC IN CAFE Rank 🏆 #1 Contest (06/10/2021) #1 Kopi (01/09/2022) #1 Teamwpindo (02/10/2021) #2 Writing (05/10/2021) #4 WWC2020 (02/10/2021) #9 Natasya (08...