#13

233 72 11
                                    

Aku janji, setelah kamu izinkan untuk masuk aku tidak akan berniat untuk keluar dari hatimu.

•••

"Ayu, handphone lo berisik banget sih!"

"Kenapa, Ca?" Jawab dirinya berteriak dari dalam kamar mandi.

"Handphone lo tuh bunyi terus."

Ayu keluar dari dalam kamar mandi. Lalu mengambil handphone dengan case minion itu untuk melihat siapa yang memberinya pesan.

Alaska

Nanti gue jemput ya pas makan siang. Mau ngomong penting, ini soal yang malam itu gue nyanyi di Cafe.

Seketika bibir Ayu terukir melengkung keatas. Pipi nya memerah, membayangkan moment indah akan ia alami beberapa jam lagi. Kejadian waktu Alaska nyanyi malam itu, ia mengatakan kalau Alaska mengagumi salah satu gadis, dan setelah bernyanyi Alaska menatap Ayu dan menghampirinya. Apa itu pertanda baik untuk hatinya? Pikiran Ayu ber-traveling, ia tidak bisa berhenti mengkhayal kejadian indah untuk dirinya nanti.

"Dih, senyum-senyum. Gila lo ya?" Telapak tangan Aca berhasil mendarat di kening Ayu.

"Iya nih gue gila, Ca." Ayu semakin melebarkan senyumnya.

"Aduh jauh-jauh deh lo dari gue. Serem banget sih Ayu!" Aca berlari kearah Aldo yang baru saja mencuci piring.

"Kenapa lo? Abis lihat setan?"

"Sih Ayu gila kayaknya. Senyum-senyum sendiri."

Aldo tertawa melihat tingkah Aca, terlebih sama Ayu semakin senyum-senyum tidak jelas dan meledek kedua sahabatnya itu.

"Aldo, Ayu serem banget sih." Aca bersembunyi di balik tubuh jangkung Aldo.

"Lo sehat nggak sih, Yu? Tadi di kasih sarapan apa sama Tante Ana?"

"Kaca sama beling."

"Eh! Enak aja Tante gue ngasih makan lo pakai beling." Keponakan asli Tante Ana-pun berkomentar.

"Haha. Lagian ada-ada aja sih, gue senyum tuh karna hari ini lagi super bahagia!"

"Bahagia? Cerita dong ke kita berdua, diem aja lo mah kalau lagi seneng-seneng."

"Tau, berbagi dong sama kedua sahabat lo yang manis-manis dan menggemaskan ini."

"Iya-iya, nanti gue ceritain. Tapi kalau udah resmi ya."

"Resmi? Maksudnya?"

"Udah nggak usah kepo. Mending kita bertiga sekarang balik ke pekerjaan masing-masing."

Aca memanyunkan bibirnya, sungguh ia sangat kepo dengan cerita Ayu. Pasalnya, kalau memang itu bisa bikin Ayu bahagia otomatis Aca akan ikut bahagia.

"Udah lo juga kerja kutu badak! Jangan main handphone terus." Ucap Aldo sambil mengacak rambut Ayu.

"Ih, Aldo!"

Suasana Cafe pagi ini cukup di bilang ramai, bagaimana tidak, baru mereka membalikan papan close menjadi open pada pukul 11.00, sudah ada 7 customer yang datang dan mengantri dari pemesanan secara take-away maupun dine-in.

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang