#16

225 51 12
                                    

Kau suka memperhatikan ku karna membenci ku atau menyukai ku, Natasya?

•••

Pagi yang begitu cerah, langit tampak begitu ceria hari ini. Hujan yang jatuh semalam benar-benar sudah tidak tersisa. Awan-awan kini terlihat begitu putih bagai kapas, udara pagi ini pun begitu segar untuk pernapasan. Kini Natasya sedang menikmati perjalanan nya menuju Cafe dengan keadaan yang cukup membaik dari hari-hari sebelumnya.

Beberapa menit kemudian, mobil nya sudah terparkir di tempat biasa ia datang. Suasana tempat ini masih sama seperti kemarin-kemarin, ramai dan penuh dengan orang-orang yang sedang mencari uang demi pertahanan hidup mereka masing-masing.

"Kok Cafe udah kebuka? Apa iya Aldo sepagi ini udah datang." Tanya gadis itu kepada dirinya sendiri.

Aca kini turun dari mobil nya lalu masuk kedalam Cafe. Seketika ia merasa kagum dengan kerapihan Cafe nya sendiri. Semua piring dan gelas sisa semalam sudah tersusun rapih di dalam lemari, serta sampah yang masih berserakan-pun sudah tidak ada lagi di lantai seperti semalam. Pengharum ruangan yang Aca tau belum di beli oleh Aldo beberapa hari yang lalu kini sudah terisi kembali.

"Do? Lo dimana?" Aca melihat sekeliling nya, semua begitu sempurna, rapih, bersih dan wangi.

"Aduh makasih banyak ya lo udah rapihin Cafe duluan sebelum gue datang. Love banget Do, cinta gue sama lo!"

"Gue juga cinta sama lo."

Suara itu. Aca kini membalikan tubuhnya, berusaha meyakinkan kalau ia tidak salah mendengar. Itu bukan suara Aldo, Aca yakin sekali itu bukan suara Aldo.

"Mana Aldo?"

"Aldo? Dia bukannya balik ke Cikarang tadi pagi karna ada urusan mendadak." Ucap nya penuh dengan kebohongan.

"Bohong."

"Yaudah kalau nggak percaya, dia bilang sendiri sama gue tadi di telpon."

"Telpon?" Aca mencari nama Aldo di kontak nya, ia sedang marah sekali bisa-bisanya Aldo membiarkan Aca hanya berdua-an dengan Alaska di Cafe. Janji nya kamarin sama Aldo kan membantu di Cafe ber-tiga dengan nya bukan hanya ber-dua seperti ini.

"Aldo! Lo kemana?"

"Iya Aca gue lupa kasih tau. Ini lagi dijalan mau ke Cikarang, sorry ya nggak bisa bantu lo. Gue udah titip lo ke Alaska."

"LO TUH YA! KENAPA NGGAK BILANG. GUE JUGA BUKAN ANAK KECIL YANG BISA LO TITIP-TITIP, DO. PLIS LAH LO BAL--"

"Ca, gue tutup dulu ya telponnya. Bye Aca."

"Aldo gue belum sele--"

Telpon terputus.

"Gimana? Gue bohong nggak?" Alaska tersenyum miring kearah Aca, ia merasa puas sekali karna diberi kesempatan untuk berdua dengan seorang Natasya. Alaska berjanji habis ini akan memberikan Aldo sebungkus rokok gratis.

Aca mendengus sebal, ia memanyunkan bibirnya karna detik ini ingin sekali menggigit lengan Aldo karna sudah membiarkan seorang Aca berdua dengan Alaska yang saat ini sudah masuk ke dalam list orang yang dibenci Natasya Winanta.

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang