Hampir satu jam Alaska dan Aldo berada di dalam ruang tamu rumah Aca, di temani oleh Tante Ana yang sedang bertanya kepada mereka berdua tentang tas yang akan di beli oleh Tante Ana sekarang, di sana terdapat tiga pilihan warna dalam troli, terdapat warna coklat susu, merah, dan hitam.
"Kalau Aldo suka nya yang hitam, Tan." Ucap Aldo dengan menunjuk tas berwarna hitam di layar handphone.
"Kalau Alaska lebih suka yang merah. Lebih fresh gitu buat Tante."
"Masa sih? Tante bingung nih."
"Yang hitam aja, Tan."
"Merah."
"Tapi warna coklat nya lucu, cocok deh kayaknya sama baju baru Tante." Sambung Tante Ana sambil berpikir.
"Kalau Tante suka yang coklat, beli aja yang warna itu." Usul Aldo.
"Iya benar tuh kata Alaska, Tan. Yang coklat aja."
"Tapi yang warna hitam nya juga bagus loh ini, Al."
"Yaudah hitam aja, Tan."
"Kalau yang warna merah cocok nggak sama, Tante kira-kira?"
"Cocok kok, pakai yang mana aja juga Tante cantik."
"Aduh tambah bingung nih."
"Di bilang hitam aja. Pilihan Aldo tidak pernah salah."
"Oke!"
"Jadinya warna apa yang mau Tante beli?" Tanya Aldo.
"Tante susah tetapkan, mau beli yang..."
"Hitam, Tan?"
"Merah dong."
"Beli tiga-tiga nya aja deh." Jawab Tante Ana sebagai final dari perdebatan mereka bertiga.
Beberapa menit kemudian, keluar-lah dua gadis cantik memakai baju yang seralas dengan warna kulit mereka masing-masing. Rambut Aca kini di ikat satu kebelakang dan poni tipis nya di jepit menggunakan jepitan strawberry berwarna pink, sedangkan rambut Ayu di biarkan terurai dengan bandana hitam nya.
Pandangan kedua cowok yang sedang duduk dan melihat ke layar handphone-pun sudah berubah arah pandang menjadi ke gadis yang mereka sukai, Aldo dengan tatapan kagum nya ke Ayu dan Alaska dengan tatapan terpesona nya ke Aca. Tidak pernah terbayangkan kalau mereka berempat akan berteman baik bahkan jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
"Al?" Sapa Aca dan Ayu bersamaan.
"Hmm.. Al yang mana nih? Alaska atau Aldo." Tanya Tante Ana.
"Oh iya, baru sadar nama mereka sama-sama berawal Al."
"Kalau Ayu mah pasti manggil Aldo, Tante." Sahut Aldo sambil memainkan kemeja nya.
"Nah, kalau Aca pasti manggil nya Alaska." Alaska tidak mau kalah, ia menyisirkan rambut nya kebelakang dengan jari tangan.
"Waduh, waduh. Udah pada pasang-pasangan nih kayaknya."
"Kalau Alaska masih otw, Tan. Doain ya semoga Aca nya cepat peka."
"Alaska! udah ah, malu tau sama Tante Ana." Sambung Aca dengan tatapan malu-malu.
"Nggak usah malu, nanti kan aku akan jadi menantu nya juga, Ca."
Perkataan Alaska membuat Aca mematung ditempat, gadis itu sekarang berusaha meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Udah ada yang kode tuh, Ca." Ayu menyenggol lengan Aca dan membuat gadis itu langsung berpamitan kepada Tante nya untuk segera berangkat ke Cafe bersama Alaska, Aldo dan Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN CAFE [END]
Teen Fiction[ CERITA INI IKUT SERTA DALAM #WWC2020 ] TAMAT~ {Dimulai 21 Oktober 2020 - 8 Desember 2020} MAGIC IN CAFE Rank 🏆 #1 Contest (06/10/2021) #1 Kopi (01/09/2022) #1 Teamwpindo (02/10/2021) #2 Writing (05/10/2021) #4 WWC2020 (02/10/2021) #9 Natasya (08...