#35

215 18 1
                                    

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam. Malam ini, saya Aldo, ingin melamar kamu seorang gadis cantik dihadapan saya untuk menjadi istri yang sah dan bersama selamanya hingga akhir hayat."

"Ayu, will you merry me?" Ucap Aldo sambil memberikan cincin yang ia beli tadi dengan Alaska.

Ayu hanya dapat terdiam, ia sangat terharu dengan perlakuan baik Aldo dihadapannya saat ini. Ayu menatap Aldo dari tempat ia berdiri, cowok itu masih setia menggenggam tangan Ayu dan cincin ditangan kirinya.

"Bagaimana, Yu? Kamu mau kan?" Tanya Aldo hati-hati.

Ayu mengangguk, air matanya telah turun kembali. Aldo benar-benar memberikan banyak kebahagiaan kepada dirinya, terlebih ketika ia menunjukan keseriusan nya kepada Ayu hal tersebut sangat diluar dugaan sekali.

"Jadi?" Tanya Aldo kembali.

"Iya, aku mau."

Aldo memakaikan cincin dijari manis sebelah kanan tangan Ayu. Mereka berdua dapat tersenyum dengan bahagia. Aldo membawa Ayu dalam dekapannya, gadis itu kembali menangis dengan tersedu-sedu, sungguh Ayu amat sangat bahagia.

"Makasih, Yu. Makasih banyak."

"Aku yang harusnya bilang makasih ke kamu, makasih kamu udah mau yakin untuk serius sama hubungan kita."

"Makasih juga ya kamu udah mau terima aku apa adanya, sayang."

Aldo mencium kening Ayu. Cowok itu melepaskan dekapannya, ia berjalan menuju meja seorang diri lalu mengambil sesuatu yang sudah diletakan dibawah meja makan mereka. Terlihat se-bucket bunga mawar yang sedang digenggam Aldo lalu ia berikan kepada Ayu.

"Untuk kamu."

"Bagus banget."

"Suka?"

"Suka banget."

Aldo tersenyum hangat kearah gadis yang sedang mencium bunga-bunga mawar ditangan nya.

"Yaudah sekarang kita makan dulu." Perintah Aldo sambil menarik kursi untuk Ayu duduk.

"Makasih."

"Sama-sama. Aku udah siapin makanan favorite kamu, lho."

Ayu tidak berniat untuk menjawab, gadis itu tengah tersenyum sambil melihat jari manisnya yang sudah melingkar sebuah cincin cantik dari Aldo.

"Kenapa senyum-senyum sendiri gitu? Kamu nggak gila kan?" Aldo berucap sembarangan sambil memakan ikan bakar pesanannya tadi.

"Enak aja, aku nggak gila tau."

"Iya abisnya senyum-senyum sendiri terus."

Drett dreett..

Baik Aldo atau Ayu, mereka berdua meraih handphone nya masing-masing dari dalam tas.

"Siapa yang telpon, kamu?" Tanya Aldo.

"Aca."

"Lho? Ini Alaska juga telpon aku."

Mereka kini saling berpandangan. Ada apa Alaska dan Aca menghubungi secara bersamaan? Pasti ada yang tidak beres. Batin Aldo maupun Ayu sama-sama berkata kalau sudah terjadi sesuatu antar kedua sahabatnya itu.

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang