#18

206 43 4
                                    

Aku ingin menjadi kopi untuk mu, yang tidak perlu berpura-pura manis namun kamu menyukainya dengan apa adanya.

•••

Sesuai dengan ucapannya kemarin malam, Alaska pagi ini sudah berada di depan rumah Aca. Bukan dengan sebuah Mobil mewah yang biasa ia gunakan, namun kali ini Alaska datang dengan mengendarai Motor besar yang tidak kalah mewah dengan Mobilnya. Kali pertama cowok itu menjemput Aca secara terang-terangan, jujur saja sebelum berangkat Alaska sudah mengaca lebih dari 5 kali untuk memperlihatkan penampilan dirinya sebelum ketemu seorang Natasya. Benar-benar Alaska tidak mau terlihat jelek pagi ini.

"Assalamualaikum.." Ucapnya, sambil mengetuk pintu.

"Walaikumsalam, cari siapa ya?"

"Eh calon mertua, salim dulu Tante." Alaska langsung mencium punggung tangan Tante Ana tanpa malu-malu.

Tante Ana-pun tersenyum penuh dengan kebingungan, ini orang siapa? Mengapa ia memanggil dirinya calon mertua? Terus kenapa juga sikapnya begitu ramah dan hormat kepada dirinya?

"Kamu teman nya Aca ya?" Tebak Tante Ana.

"Kenalin Tan, saya Alaska Susanto. Keponakan nya Om Dewo, untuk saat ini saya masih berstatus teman nya Aca, tapi doain jadi pacar nya Aca ya, Tante."

"Oh, kamu keponakannya Dewo. Sudah besar ya, tampan lagi. Dulu waktu Tante ketemu kamu itu masih kecil loh." Tante Ana kini mengelus rambut Alaska lalu mempersilahkan dirinya untuk masuk kedalam rumah sambil menunggu Aca selesai mandi.

"Tante sebelumnya kenal sama saya?"

"Kenal, dulu terakhir Tante lihat kamu itu waktu masih kecil, Al. Tante kan sama Om Dewo kenal dekat sudah lama."

"Pantas saja Alaska juga seperti tidak asing dengan wajah cantik, Tante."

"Ah kamu bisa aja! Hehe. Tunggu di sini dulu ya, Al. Tante buatkan minum untuk kamu."

"Iya Tante terima kasih." Alaska tersenyum, lalu mengeluarkan handphone di saku celananya. Ia mengetik sebuah pesan singkat kepada seseorang, lalu mengirimnya.

Alaska

Selamat pagi.
Bidadari klau mandi emang lama ya?
Pangeran sudah menjemput dengan kereta kencana nih di depan.

*send

Tidak lama kemudian seseorang muncul di hadapannya. Aroma parfum itu, selalu Alaska sukai. Terlihat jelas kecantikan Aca dengan rambut yang di kuncir kuda dan poni tipisnya. "Alaska."

Yang mempunyai nama-pun menoleh kearah sumber suara. Alaska terdiam, ia tidak bisa berbohong untuk mengatakan Aca adalah cewek biasa-biasa saja. Tidak, bagi Alaska seorang Natasya adalah cewek yang begitu sempurna, baik dari fisik maupun hatinya. Alaska baru pertama kali menemukan cewek yang benar-benar mau bekerja keras. Dari mantan-mantan pacar maupun gebetan Alaska sebelumnya, pasti mendekati cowok itu dengan alasan Harta. Tapi Alaska yakin kalau Aca bukanlah cewek matre dan suka memanfaatkan kekayaan untuk kebahagiaan semata.

"Al?"

"ALASKA!"

"Ha? Iya ada apa?"

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang