#36

223 22 2
                                    

Sore ini Alaska, Aldo, Aca dan Ayu sedang menyelesaikan kasus kebakaran Cafe tadi malam, mereka berempat dipanggil untuk menceritakan kasus yang sebenarnya kepada pihak berwajib serta Alaska sudah melaporkan Revan serta Dinara atas apa yang mereka berdua perbuat. Setelah selesai dengan urusannya, Alaska meminta pamit kepada Aldo, Aca dan Ayu untuk pulang lebih dahulu.

"Natasya, aku minta maaf." Ucap Alaska dengan lembut.

Aca-pun menatap sang kekasih dengan lemas, tangannya menggenggam erat pergelangan tangan Alaska.

"Semua sudah terjadi, nggak apa-apa."

"Semenjak aku masuk kedalam hidup kamu, malah semakin banyak masalah. Aku minta maaf, Ca."

"Kita hadapi sama-sama ya? Selagi kamu selalu kasih aku kekuatan semua akan baik-baik aja kok, Al." Ucap Aca dengan penuh keyakinan.

"Do, gue titip Aca ya. Gue mohon, jagain Aca untuk gue." Alaska menatap Aldo dan melepaskan genggaman tangan Aca kepadanya.

Aldo dan Ayu yang mendengar permohonan Alaska-pun langsung terdiam, tidak mengerti dengan jalan pikir cowok itu saat ini.

"Do, gue titip Natasya. Bahagiain dia, gue mau Aca bahagia lagi seperti sebelum dia kenal sama gue."

Aca yang mendengar perkataan Alaska kini menangis, kenapa kata-kata itu sangat menusuk hatinya sekarang.

"Gue cuma jadi duri buat kehidupan Aca, Do. Gue udah cukup lihat dia menderita karna kenal sama gue." Lanjut Alaska.

"Kamu mau kemana, Al?" Tanya Aca waktu sore hari itu.

"Maaf Ca aku nggak bisa tepati janji aku sama kamu."

"Al!"

"Kehadiran aku justru akan membuat mimpi kamu tidak akan terwujud."

"Nggak, Al! Nggak!" Aca menghampiri cowok itu, memeluk nya dengan erat.

"Aku sayang sama kamu, Natasya. Maaf aku hanya membawa penderitaan untuk kamu."

"Kamu nggak boleh pergi!"

Alaska melonggarkan pelukannya, berjalan menjauh dari tubuh Aca. Ia memeluk Aldo dan memberi salam perpisahan pada Ayu. Alaska hanya perlu menjauh dari hidup Aca biar cewek itu kembali menemukan kebahagiaan seperti sebelum dirinya hadir sebagai seorang design interior sebuah Cafe baru milik Natasya Winanta.

Aca masih menangis, ia meluapkan semua rasa sakitnya dengan sebuah air mata. Alaska pergi begitu saja tanpa aba-aba, meninggalkan dirinya sendiri melewati semua ini. Aldo berusaha mengejar Alaska untuk berbicara kepada cowok itu namun nihil. Mobil Alaska sudah tidak terdapat diparkiran seperti tadi.

"Kita pulang dulu ya, biar lo bisa istirahat." Kata Ayu sambil mengelus rambut Aca lembut. Ayu bisa merasakan apa yang saat ini Aca rasa, gadis itu sudah cukup menderita selama ini dan kenapa Alaska malah meninggalkan Aca sendirian melewati semuanya.

Tanpa mendengar jawaban dari Aca, Aldo dan Ayu langsung menuntun sahabatnya masuk kedalam mobil milih Aldo. Aca dan Ayu duduk dikursi belakang agar dirinya bisa beristirahat selama perjalanan menuju rumah.

***

Suara alarm berbunyi didalam ruang kamar berwarna pink. Ayu sudah menyiapkan baju-baju Aca kedalam tas, Ayu maupun Aldo berniat untuk mengajak sahabatnya itu berlibur ke Kota Bandung. Biarlah mereka meninggalkan Jakarta sejenak untuk melupakan beberapa kejadian minggu-minggu ini. Aca hanya bisa mengangguk pasrah ajakan dari Ayu ketika dirinya baru bangun dari tidur lelap semalam.

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang