#30

210 25 3
                                    

Agar waktu yang dapat menyembuhkan rasa kecewa ini. Cukup kamu menjauh dan jangan kembali.

•••

Mobil Alaska berhenti tepat di depan rumah sakit dengan alamat yang sudah Aldo kirim. Cowok itu dengan cepat berlari untuk mencari kamar tempat teman-temannya berada.

"Al." Sapa Aldo.

Alaska tidak menemukan Aca disana, hanya terdapat Aldo seorang diri sedang menatapnya penuh rasa curiga.

"Aca mana?"

"Lo kemarin kemana aja, Al?"

"Aca mana, Do? Gue pengin ketemu Aca."

"Jawab dulu pertanyaan gue."

"Gue kerja, gue di kantor."

"Mobil lo juga dikantor?"

"Iya pasti-lah, kemana gue pergi juga selalu sama mobil gue."

"Bagus kalau itu jawab lo."

"Ada apa sih? Aca kemana?"

"Sebelum Aca tau semuanya, lo jawab jujur ke gue."

"Apa?"

"Apa lo yang udah nambak Sharen didepan Sekolah Dasar Bunda Mulia?"

"Apa? Nabrak? Sharen? Lo kalau ngomong jangan yang nggak-nggak deh."

"Gue temuin kartu nama ini, Al didekat tempat kejadian." Aldo memberikan kartu nama yang ia dapat dari orang disekitar sekolah Sharen yang melihat kejadian kemarin.

"Kok kartu nama gue bisa disana?"

"Nggak usah pura-pura nggak tau deh."

"Gue beneran nggak ngerti, Do."

"Kenapa kemarin lo nggak bisa di hubungi? Kenapa lo nggak kasih kabar salah satu dari kita bertiga kalau lo nggak datang ke Cafe?"

"Handphone gue hilang kemarin, dan gue juga ada meeting sampai sore."

"Hilang? Kenapa tadi gue chat nyambung?"

"Nggak tau tiba-tiba ketemu gitu aja."

"Ck, mustahil."

"Lo nggak percaya sama gue?"

"GARA-GARA ULAH LO ACA HARUS MENDERITA! SHAREN DI OPERASI DAN BUTUH BIAYA BANYAK. ITU GARA-GARA LO!" Satu pukulan berhasil mendarat di perut Alaska.

"Gara-gara Alaska?"

Semua terdiam, kedatangan Aca membuat suasana kembali hening begitu saja.

"Apanya yang gara-gara Alaska, Do?"

Aldo diam.

"Do? Jawab pertanyaan gue."

"Nggak, Ca."

"Jawab!" Bentak Aca kepada Aldo.

MAGIC IN CAFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang