"Terus, kamu mau nggak terima ajakan aku yang tadi?"
"Aku mau!"
Alaska merasa senang, ia merasa berhasil. Selama ini yang sudah di rencanakan akhirnya tercapai. Sempurna, kata persetujuan sudah terucap dari salah satu mulut gadis yang ia percayai. Berharap kebahagiaan akan datang kepada dirinya setelah ini.
"Alaska, aku juga cinta sama kamu."
Alaska tertawa.
"Kok kamu ketawa?"
"Haha. Lo kenapa nggak ikutan main film aja? Acting lo bagus banget, Yu."
"Maksud kamu apa sih? Acting?"
"Iya, tadi itu gue cuma lagi latihan. Tapi lo menghayati banget."
"Latihan?" Ayu kini merubah posisi duduknya, ia menghapus air matanya. Berusaha tenang mendengar penjelasan yang akan Alaska katakan kepadanya.
"Nanti malam gue mau nembak seseorang, Yu. Tapi gue takut dia nolak."
Mata Ayu memerah, terasa panas. Mengapa Alaska bisa berbuat sejahat itu kepadanya. Ia berusaha untuk kini kembali tersenyum dan mendengarkan cerita cowok tersebut.
"Jadi, gue pingin nembak cewek. Dan bunga yang sekarang lo pegang, itu akan gue kasih ke dia nanti."
Ayu melirik ke arah bunga yang sedari tadi ia pegang. "Siapa ceweknya? Apa gue kenal?"
"Kenal! Kenal banget. Makanya gue sekalian mau minta pendapat lo."
"Iya, siapa cewek yang beruntung itu?" Ayu sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Kini sudah tetes ke-3 yang jatuh ke pipinya.
"Lo kenapa nangis?" Alaska berniat ingin menghapus air mata yang Ayu teteskan itu namun di tepis oleh gadis tersebut. Ayu sudah tidak kuat lagi semua skenario yang sedang Alaska mainkan kepadanya.
"Cukup, Al! Lo jawab sekarang. Siapa cewek itu?"
"Aca. Gue mau nem--"
Ayu bangkit dari tempat duduk nya dan berlari pergi keluar restaurant sambil menangis. Ia sangat malu sekali, ia malu dengan Alaska.
"Ayu tunggu! Lo mau kemana?"
"Ayu!" Tangan Alaska mampu menghentikan langkah kakinya yang begitu cepat.
"Apa lagi, Al? Permainan apa lagi yang akan lo beri ke gue?" Ayu menangis. ia rasa Alaska harus tau yang sebenarnya.
"Permainan apa? gue nggak ngerti."
"Lo nggak ngerti? Sama! Gue lebih nggak ngerti sama cara main lo. Gue kira sikap manis lo ke gue itu sebagai bukti kalau lo emang ada rasa sama gue. Setiap malam lo chatingan sama gue tanya warna favorite kesukaan gue apa, makanan kesukaan gue apa itu karna lo mau ngasih hal lebih ke gue. Lo selalu mau gue berangkat ke Cafe dan pulang bareng sama lo. Lo selalu kasih perhatian lebih ke gue itu karna hal apa sih? Karna lo suka sama sahabat gue? Dan lo bisa samain apa yang gue suka itu Aca juga akan suka? Iya? Jawab Al! Gue udah salah mengartikan semua yang lo kasih. Gue udah salah baper sama cowok kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN CAFE [END]
Teen Fiction[ CERITA INI IKUT SERTA DALAM #WWC2020 ] TAMAT~ {Dimulai 21 Oktober 2020 - 8 Desember 2020} MAGIC IN CAFE Rank 🏆 #1 Contest (06/10/2021) #1 Kopi (01/09/2022) #1 Teamwpindo (02/10/2021) #2 Writing (05/10/2021) #4 WWC2020 (02/10/2021) #9 Natasya (08...