"Oh, ga apa-apa." ucap Adhyastha, sambil mengangguk-angguk. "kalo gitu, gue ke kelas dulu." Adhyastha perlahan melangkahkan kakinya, pergi meninggal dua insan itu.
Keduanya mengikuti Adhyastha dari belakang, saat menuju kelas-ternyata kelas mereka sama. Agreya sedikit terkejut melihat laki-laki itu masuk ke kelasnya.
Agreya menatap Deen sambil mengernyitkan dahi, Deen hanya tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Agreya. Ia berdecak sebal dan masuk ke ruang tersebut.
"Teman-teman, kita kedatangan murid baru," ucap Pak Eka. "Perkenalkan pada mereka."
"Perkenalkan, saya Adhyastha Dexano. Panggil aja Astha. Pindahan dari sekolah SMA Blueprint." ucap Adhyastha, memperkenalkan diri.
Semua cewek bersorak riang, mereka mendapatkan cowok baru yang tampan. Adhyastha pun duduk dekat Cale, belakang Agreya dan Kae. Saat Adhyastha berjalan tatapannya hanya pada gadis cuek itu.
"Agreya, kok lo bisa bareng?" tanya Kae heran.
"Nggak penting." jawab Agreya cepat.
"Ya please, jawab yang bener dong." cetus Kae memaksa.
"Ketemu di kantor, Kak Awan yang ngajak tadi." jawab Agreya dengan malas, "selalu juara pertama, dia sempat mau kenalan sama gue. Tapi, gue ga mau kenalan." lanjut Agreya menghembus nafas pelan.
"Ohh, lo sempat kenalan sama dia? Kenapa lo ga kenalan aja? Ganteng loh, cool gitu." ucap Kae menggoda, dibalas tatapan sinis dari Agreya.
"Emang kenapa sih?" tanya Kae heran.
"Dia saingan gue." tutur Agreya, frustasi.
"Lo harus lebih semangat lagi Ya, lo jangan menyerah sebelum lo lawan dia." ucap Kae menyemangati.
"Mmm...," gumam Agreya, mendelik ke arah lain.
--<✿>--
Pelajaran kedua dimulai, semua fokus dengan materi yang diberikan Pak Eka. Tatapan Adhyastha tak luput melihat sosok di depannya, entah apa yang ada dalam pikirannya. Ia pun menyenggol kursi yang diduduki Agreya hingga terjatuh "Brugg!" Adhyastha hanya tersenyum licik melihatnya. Seisi kelas terkejut melihat kejadian itu, Kae membantu Agreya untuk bangkit.
"Adhyastha!" teriak Agreya, tubuhnya gemetar dengan mata melotot ke arahnya.
"Lo tega banget si Tha, lo baru masuk udah bikin celaka, ga ada hati nurani lo?!" cetus Kae, mendarah tinggi.
"Astha, buat onar lo!" tambah Juki, kini wajah nya sedang serius.
"Sorry, sorry gue ga sengaja sumpah. Gue ga sengaja." lirih Adhyastha, panik.
"Gue ga apa-apa." sela Agreya, kini ekspresinya kembali jutek.
"Ya, kok gitu sih? Sudah jelas dia sa-" balas Kae tak terima.
"Ga apa-apa, percuma gue ladenin dia. Ga ada gunanya." potong Agreya, kembali duduk.
"Agreya? Oh, namanya Agreya." kata Adhyastha, tersenyum tipis menatap gadis itu. "Sorry Ya, gue ga bermaksud nyakitin lo. Gue ga sengaja." Agreya tak membalas ucapan cowok itu, ia hanya menghembus nafas berat.
"Adhyastha, lain kali jangan diulangi ya." kata Pak Eka, memperingati.
"Iya Pak, saya minta maaf." ucap Adhyastha, sedikit membungkukkan badan.
"Anak-anak kembali perhatikan Bapak, jangan ada kejadian seperti tadi, ya." protes Pak Eka.
Semua kembali fokus belajar, Agreya hanya sedikit menahan sakit.
--<✿>--
Waktu pulang pun telah tiba, Agreya, Kae, Chia, dan Yara berjalan ke luar kelas. Temannya khawatir dengan kejadian tadi, Yara langsung mencari keberadaan Adhyastha. Tapi, Agreya menyuruh Yara untuk diam dan tidak membalasnya. Saat mereka berjalan menuju gerbang, Adhyastha berlari ke arah mereka, langkahnya terhenti saat Adhyastha ada di hadapan mereka.
"Mau apa lo kesini? Mau nyakitin temen gue lagi?" tanya Chia kesal.
"Jangan salah paham dulu, gue mau ngomong bentar sama Agreya." ucap Adhyastha masih dengan gaya cool nya, "Agreya, lo mau ga, ngomong sama gue, bentar aja?"
"Mau apa?" tanya Agreya dengan wajah juteknya.
"Ayo, ikut gue." ajak Adhyastha menggenggam tangan Agreya, berjalan menjauhi temannya menuju gerbang.
"Agreya gue minta maaf, awalnya gue cuman iseng aja. Eh malah lo jatuh, maafin gue ya?" pinta Adhyastha memohon, Agreya hanya mengangguk-angguk sebagai jawaban dan beranjak pergi. Namun, Adhyastha menghentikan nya.
Agreya berdecak sebal, "apa lagi?"
"Bener, lo maafin gue?" tanya Adhyastha memastikan, Agreya hanya mengangguk pelan.
"Lo cuman bilang itu aja?" tanya Agreya, sedikit ketus.
Adhyastha hanya mengangguk pelan, lalu melakukan bending sambil memegang telinganya. Agreya heran bukan main dengan tingkah cowok itu, ia berusaha membangkitkan tubuh laki-laki itu.
"Apa sih, Tha? Lo lagi ngapain?!" tanya Agreya kesal.
Semua mata tertuju pada mereka, Agreya malu bukan main.
"Adhyastha, lo ganteng banget!!" seru para gadis yang menyaksikan ketampanan Adhyastha.
"Reya jahat banget, kok bikin Astha bending si?" gumam salah satu dari mereka.
"Gue ngerasa bersalah, gue ngelakuin ini sebagai hukuman." jawab Adhyastha, masih dengan posisinya.
"Apa sih? Berdiri!" ketus Agreya, menekan kata 'berdiri'.
"Sebelum lo bilang berhenti, gue ga bakal berhenti, Reya."
"Apa sih? Lo udah gila kali ya?" celoteh Agreya, "ya udah, berhenti!"
"Bantu gue bangkit," pinta Adhyastha, sambil mengulurkan tangannya.
"Manja banget lo!" cetus Agreya.
"Ya udah, kalo gitu gue tetep lakuin ini. sebelum lo ulurin tangan lo." kata Adhyastha, Agreya terpaksa mengulurkan tangan dengan setengah hati.
"Makasih." ucap Adhyastha, Agreya tersenyum tipis tak ikhlas.
"Coba lo senyum dulu." pinta Adhyastha menjadi-jadi, sontak gadis di depannya terkejut bukan main.
"Ga jelas!" cetus Agreya pergi dari tempat itu.
"Kae, Chia, Yara pulang yuk!" temannya langsung menghampiri Agreya dan beranjak pergi meninggalkan cowok gila tadi.
"Agreya, gue suka sama lo!" suara itu terdengar nyaring di telinganya, begitu pun ketiga sahabatnya, terkejut, sontak menatap Agreya tak percaya.
"Ga, bercanda. lucu banget sih, kalian."
--<✿>--
Jangan lupa coment, vote [✩], follow.
Apakah kalian suka dengan ceritanya?
-Next Chapter-

KAMU SEDANG MEMBACA
A²: KARTALA
FanfictionAdhyastha Dexano, kerap disapa Astha. Sang pengagum gadis apatis yang membencinya. Laki-laki yang menyimpan beribu-ribu luka yang tak pernah sembuh. Hidup Astha hanya seberkas cahaya, sebuah harapan yang mungkin terjadi. Sepertinya tidak, tak ada ka...