*SEQUEL OR KELANJUTAN "MY LITTLE GIRL -IS Leader Gangster-
*Jadi yang belum baca MLG yang pertama wajib baca yaa karena saling berhubungan oke!
- Menyembunyikan kebenaran tidak akan pernah merubah sebuah kenyataan-
MY LITTLE GIRL...
SEBELUM LANJUT MEMBACA, JANGAN LUPA 🌟 NYA YAA GUYSSS!!! DI BAWAH 👇 👇 👇
SIAP SPAM KOMEN GAK NIH???
UHUY!!!
YANG BELUM VOTE SELAMA INI, DI HARAP KAN VOTE YAAA...
SELAMAT MEMBACA 😊
🥀🥀🥀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(ZIVANA FABRIELLA)
🥀🥀🥀
MENJADI JAHAT MEMANG TIDAK ADA SALAH NYA, NAMUN JIKA PERBUATAN KITA MELEWATI BATAS BAGAIMANA?
SAMA SAJA KITA MENJADI IBLIS YANG BAHKAN LEBIH KEJAM BUKAN?
🥀🥀🥀
Laki-laki berwajah tampan itu terduduk di atas pohon dengan tangan yang sibuk memainkan daun-daun kecil di sekitar nya.
Manik mata kucing nya menatap sekitar nya yang terlihat begitu sepi bahkan tidak ada satu orang pun yang terlihat keluar dari tenda nya.
Hingga manik mata itu terjatuh pada seorang gadis yang kini tengah berlari menuju tenda nya. Berdiri di depan tenda nya dengan raut wajah yang terlihat khawatir. "Alfano! Bisa keluar sebentar? Ada yang penting!" teriak nya sedikit keras membuat Alfano menaikan alis nya dan segera turun dari pohon membuat gadis itu membulatkan matanya dan memegang dadanya yang terkejut dengan kedatangan laki-laki tampan ini.
"Al," panggil nya membuat Alfano berjalan kearah nya.
"Ada apa?" tanya Alfano seramah mungkin membuat Viana menundukkan kepalanya.
"Maaf Al, Ii-ini semua bukan rencana aku." ucap Viana membuat Alfano menaikan alisnya tidak mengerti.
"Maksud Lo?" tanya Alfano membuat Viana menatap manik mata kucing itu, terdiam dan membuka suaranya kembali.
"Tadi Richella buat rencana," ucap Viana dan mulai menceritakan apa yang telah terjadi di antara mereka.
FLASHBACK ON
Viana menatap sahabat nya yang menatap sebuah foto dengan mata yang memanas, Viana dapat merasakan apa yang Sahabat nya ini rasakan.
"Gue benci Ziva!" ucap Richella membuat Viana membuang nafasnya pelan.
"Sekarang apa lagi? Gue udah bilang semua ini takdir dan apa yang Lo lihat akan jadi kenyataan! Chel!" ucap Viana membuat Rochelle menggelengkan kepalanya, mereka berada di pinggir sungai menikmati air malam yang terasa begitu dingin.
"Gue benci takdir! Kenapa selalu Ziva? Gue akui dia cantik tapi kenapa semua cowo langsung tertarik sama Dia? Dan juga Dewa! Sebenernya apa kelebihan seorang Ziva?!" ucap Richella membuat Viana membuang nafasnya pelan kembali.
