*SEQUEL OR KELANJUTAN "MY LITTLE GIRL -IS Leader Gangster-
*Jadi yang belum baca MLG yang pertama wajib baca yaa karena saling berhubungan oke!
- Menyembunyikan kebenaran tidak akan pernah merubah sebuah kenyataan-
MY LITTLE GIRL...
SEBELUM LANJUT MEMBACA JANGAN LUPA 🌟 NYA DULU YAAAAH!!!
AWAS LOH YAA SAMPAI GAK KASIH BINTANG!!!
PART NYA BARUSAN DI REVISI, KALAU MASIH ADA TYPO MAAFKAN YAA....
DAN JUGA AUTHOR NYA LAGI KESEL GAYS, CERITA NYA BANGUN PAGI UDAH MANDI, UDAH SIAP PAKAI SERAGAM LIHAT GRUP CHAT DAN KELAS OFFLINE NYA DI BATALKAN! KAN JADI KESEL! HUH! YAA AMPUN JADI CURHAT 🤧
OKEE...
LANGSUNG AJAA....
SELAMAT MEMBACA 😊
🥀🥀🥀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(ZIVANA FABRIELLA)
ITU TUH ZIVA LAGI DI PANTAI OKEE!!
🥀🥀🥀
Gadis bersurai panjang itu menatap kembaran nya yang tengah memainkan ponsel nya di atas rooftop mansion mereka.
Karena hari ini tanggal merah, semua siswa dan siswi di liburkan dan berakhir dengan Ziva yang kebosanan di Mansion.
Para sahabat nya pun memiliki acara lain di keluarga besar mereka, Ziva jadi berpikir bagaimana jika Ziva memiliki keluarga besar? Bagaimana jika Ziva memiliki Oma-Opa? Bagaimana jika Ziva memiliki seorang Daddy yang menyayangi nya dan memanjakannya? Kenapa itu terasa begitu sesak didadanya? Ziva terlalu jauh memikirkan mengenai semua itu yang Ia yakini semua itu tidak akan pernah terjadi.
Ziva membuang nafasnya pelan dan berjalan kearah Zio yang terduduk di sofa dengan tenang nya. Menatap laki-laki itu dan bergumam kecil.
Zio yang merasa di tatap pun langsung menaikan pandangan nya dan menatap terkejut Ziva yang berada di depannya. "Lo kenapa?" tanya Zio membuat Ziva menggelengkan kepalanya kecil.
"Gue bosen" ucap Ziva dan langsung merebahkan dirinya dengan kepala yang berada di paha laki-laki itu.
Zio pun meletakkan ponsel nya dan membelai rambut panjang milik kembaran nya dengan penuh sayang. "Hari libur kaya gini enak nya kumpul sama keluarga kan Pan?" tanya Ziva membuat pergerakan Zio terhenti.
Bukan karena apa yang di ucapkan kembaran nya, namun karena hal lain yang membuat nya harus terhenti dan menatap bingung tangannya.
"Pan Lo dengerin gue enggak?" tanya Ziva dan mendongak kan kepalanya menatap Zio yang terdiam di tempat nya.
Ziva pun membuang nafasnya pelan dan menepuk pipi tampan kembaran nya. "Ziovano apakah kau mendengar Zivana?" tanya Ziva seketika membuat Zio tersadar dan tersenyum kearah nya.
