MY LITTLE GIRL 2 (TAMAT)

"49" 🥀MY LITTLE GIRL 2🥀

JANGAN LUPA 🌟 YAAA SEBELUM LANJUT MEMBACA 😊

Siap-siap spam komen kuyyyy

Author suka baca komen dari kalian haha...

Buah mangga buah kedongdong
Selamat membaca dong 🤣

Oke.......

Siap gak nih???

Siapin hati yaa.....

Maaf kalau ada typo!!! Belum Author revisi hehe 🤣

VOTE DAN KOMEN LEBIH DARI 300 LANGSUNG UPDATE PART TERAKHIR OKE.....

🥀🥀🥀

-Menyembunyikan kebenaran tidak akan pernah merubah sebuah kenyataan-

MY LITTLE GIRL 2

~FINISH~

🥀🥀🥀

Hari semakin larut, disini lah mereka berakhir. Sebuah mansion besar yang dimana semuanya berkumpul dengan raut wajah khawatir dan juga panik yang terlihat begitu jelas.

"Zio? Bagaimana, sudah bertemu dengan Ziva?" pertanyaan itu langsung keluar di saat Rara menangkap sosok Ziovano yang baru saja memasuki mansion dengan wajah yang tertekuk.

Zio menggelengkan kepalanya dan memeluk Mommy nya dengan erat. "Ziva tidak ada di mansion pria itu Mom." ucap Zio pelan membuat semuanya menundukkan kepalanya.

"Lalu? Udah pada lacak dimana keberadaan Zay?" pertanyaan yang keluar dari pria paruh baya bernama Rangga itu membuat Adrian yang di sebelah nya menganggukan kepalanya.

"Gue rasa Galang buat kita susah lacak keberadaan mereka." ucap Adrian dan berdecak pelan, rasanya untuk berbohong itu susah.

"Apa maksud dari Galang?" tanya Mimi dan berdiri dari duduk nya membuat Adrian menggelengkan kepalanya.

"Om? Ziva pasti ada, coba di lacak lagi." ucap Jeje membuat Ara yang terduduk di sebelah nya menganggukan kepalanya.

"Iya Om, coba lagi." ucap Ara membuat Rara berjalan menaiki tangga dengan langkah cepat dan memasuki ruangan yang bahkan tidak pernah terbuka sebelum nya.

Rara menatap komputer-komputer di depannya dan mencoba mencari keberadaan Galang. Rara mengerti mengapa laki-laki itu melakukan semua ini. Galang juga tau kalau Rara akan membawa jauh Ziva pergi agar Zaydan Fajar tidak menemukan mereka dan oleh karena itu Galang melakukan ini semua.

"Sial." gumam Rara pelan dan menyenderkan tubuh nya, menatap layar komputer itu dalam diamnya.

"Ra, El-"

"Lo juga bekerja sama dengan Galang kan Bang?" potong Rara dengan cepat membuat Adrian membuang nafasnya pelan.

"Semua demi kebaikan Ziva, Ra." ucap Adrian membuat Rara menatap nya tajam.

"Lo gak berhak mencampuri urusan keluarga Gue Bang! Lo cu-" ucapan Rara terhenti dan membuang nafas nya pelan, dia tersurut oleh emosinya.

"Orang asing kan Ra?" tanya Adrian yang mengerti akan kelanjutan ucapan wanita di depan nya ini.

"Sorry Bang." ucap Rara pelan.

"Ziva bersama Zay sekarang, kondi-"

"Kondisi nya semakin parah, dia berada di rumah sakit pusat." potong Rara dengan cepat membuat Adrian menganggukan kepalanya.