1. Lelaki itu gagah

11.6K 510 147
                                    

.

.

.


Membanggakan diri sendiri dengan menjatuhkan orang lain adalah cara sederhana untuk jatuh.




"ARGHHH," pekik Delon lelaki bertubuh tinggi dan berkulit putih itu berteriak kencang ketika semangkuk mie ayam mengotori seragam putihnya. Mie ayam itu tampaknya baru siap dimasak, hingga membuat Delon kepanasan. Matanya menatap seorang gadis yang menjadi pelaku dengan tatapan panas. Gadis itu juga tampak gugup menerima tatapan tajam dari Delon. Kantin yang dihuni oleh siswa siswi SMA Kasih itu mendadak memalingkan wajah mereka ke arah sumber suara, hingga tawa mereka pecah.

"Parah lo bro, Muka lo kerut kayak tahu goreng," ujar lelaki yang duduk di samping Delon. Delon memasang wajah kusut, geram, dan tatapannya jatuh ke arah gadis yang berdiri dengan tubuh gemetar dan kepala yang malu untuk tegak. Delon rasanya ingin berteriak memaki gadis itu, tetapi semua sudah terjadi. Delon lebih sibuk membersihkan seragamnya dengan tisu. Namun, yang membuat amarahnya memuncak ialah, gadis itu berlalu dan pergi, tanpa meminta maaf sama sekali.

"Woi! Asal pergi aja lo yah! Minta maaf kek, tanggung jawab sedikit lo!" teriak Delon dengan wajah yang mengeras. Semua mata yang ada di kantin itu fokus tertuju pada Delon dan cewek berpenampilan sederhana itu. Gadis itu mendadak berhenti dengan jantung yang hampir copot, mendengar suara gertakan kasar dari Delon membuat sekujur tubuhnya ingin retak dan tak sanggup berdiri, sebenarnya ia segera ke kelas mengambilkan baju ganti dan tisu untuk Delon.

"Woi! Punya mata nggak lo?" Delon yang bertubuh kekar itu, berjalan ke arah Luny dengan nafas yang memburu kasar.

"Maaf lon, gue nggak sengaja. Maaf," mohon seorang gadis lugu yang memiliki rambut tergerai panjang dengan pita merah, warna kulit yang kekuningan serta wajah yang bulat. Ia menatap wajah gadis itu yang tak asing lagi di matanya, dalam batinnya ia ingin meremukkan tubuh mungil yang ada di hadapannya sekarang. "Oh, jadi lo!" ucap Delon memasang wajah keras, sambil menunjuk wajah bulat gadis itu. "Asal Lo tau ya! Io udah cupu, jelek, bodoh, banyak tingkah lagi! lo sengaja 'kan? atau lo sok-sokan mau jadi cewek centil?"

"Lo nggak cocok. Mending lo jadi pembersih sekolah aja deh!" Bentak Delon yang menuai tawa dan tepuk tangan dari siswa siswi lainnya. Setelah Luny memperhatikan bagian bawah kakinya, ia baru sadar bahwa tali sepatu di bagian kanan terlepas, hingga kaki kirinya tak sengaja menginjak tali sepatu di sebelah kanan. Pantas saja seporsi mie ayam tumpah ke baju seragam Delon.

Gadis itu hanya tertunduk malu, tubuhnya gemetar, rasanya ia ingin tenggelam, banyak mata yang menyorot ke arahnya dengan tatapan tak suka. "Woi! Kalau gue ngomong tuh dijawab!" Bentak Delon cowok blasteran lnggris--Indonesia itu dengan nada tinggi, membuat Luny tersentak kaget. "Ma-maaf Delon g-gue nggak se-sengaja," balas Luny dengan terbata-bata. Matanya perlahan sembab menahan air mata.

"Gampang banget mulut lo, cuma bilang gitu doank? Tunduk atau bungkuk dikit kek!" Delon mendekati Luny sambil berdecak pinggang.

"Udah Lon, cewek cupu aja lo sikat," sahut seorang lelaki yang berada di pojok kanan.

"Nggak bisa gitu coy, si Luny harus tanggung jawab donk!" balas Boni tersenyum jahat, dia teman kelas Delon. "Benar, kata teman-teman gue, lo harus tanggung jawab!" sergah Delon menuntut pembalasan.

"Gue lakuin apa aja, asal lo mau maafin gue," ujar Luny polos, sementara Delon tersenyum sinis ke teman-temannya meminta pendapat. Tiba-tiba dua gelas es teh mengguyur tubuh mungil gadis itu hingga basah kuyup.

Luluh tapi Luka [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang