6. Resmi jadi pacar

1.7K 201 43
                                    

.

.

.



Selamat datang di ruang hati yang kosong dan berantakan, berharap kamu orang yang tepat yang mampu mengobati luka yang kurasakan.







Kelas IPA 4 sedang berada di jam kosong. Suasana kelas sangat ramai dan berisik, penuh kekonyolan. Guru bidang biologi yang seharusnya mengisi pelajaran sedang melakukan perjalanan keluar kota. Azer dan teman-temannya duduk diam di bangku masing-masing sambil memainkan gadget dan mendengarkan musik.

Tiba-tiba dari arah pintu Delon bersama Reki dan Boni masuk dengan membusungkan dada dan berjalan tegap. Delon mengedarkan pandanganya ke seluruh siswa, seolah mencari seseorang. Wajahnya tampak mengeras dan sudut matanya menyipit memandang teliti semua siswa yang ada di kelas itu. pandangannya jatuh pada sosok Azer yang sedang duduk di pojok sebelah kanan. Lelaki itu sedang asik bermain gadget sambil memasang earphone.

Semua siswa masih riuh dan ribut, tak memperdulikan siapa saja yang masuk dan keluar kelas. Kemudian suara lantang dari arah papan tulis memenuhi semua ruangan kelas.

"Woi! Kabar terbaru dan masih hangat! Kalian mau tau nggak?" Reki berteriak keras sambil berdiri di atas bangku dengan membusungkan dadanya. Suaranya mampu menghentikan keributan itu berhenti menjadi sunyi.

"Apaan?"

"Kabar baru apa?"

"Wow, kayaknya seru nih!"

"Coba kalian check akun instagram Luny valine kosong empat!" Sambung Boni dengan lantang, kemudian seluruh siswa grusak-grusuk mencari akun tersebut begitu juga dengan Azer.

Tak berapa lama kemudian suasana riuh dan ribut membahas hubungan yang masih hangat ini. Luny memposting qoute romantis dengan kalimat seperti ini 'hari ini dan esok, ku harap kita masih tetap bersama.' Di bawah potongan qoute itu Luny menulis nama lengkap Azer, tak lupa emoji senyum dengan lovenya. Awalnya Azer tak percaya jika itu Luny, lelaki itu sudah cukup sabar. Sekarang ia naik pitam menerima ledekan ramai dari seluruh kelas.

"Huuuaaaaa"

"Ciee!"

"Cocok!"

"Pasangan yang baru menetas aja bangga, belum jalani masa sulit baru tau rasa!"

"Kang pamer!"

Azer mengepalkan kedua tangannya kuat ia tak tahan menerima hinaan ini. Tatapannya terhunus tajam dan memerah ke arah Delon yang juga tertawa ria bersama seluruh isi kelas. Ia tahu, bahwa Delon yang menjadi pakar masalah ini.

"Zer, ini beneran lo sama si Luny jadian?" tanya Nandi.

"Woi! Nggak nyangka gua, ternyata jebol juga!" Tambah Arwan.

"Selamat Zer, sesuai dengan doa kita, semoga sampai ke pelaminan," Sahut Dedi dengan bangga. Seluruh kelas tak berhenti membahas berita baru yang mengundang cemooh untuk Azer. Pikirannya fokus pada wajah Delon yang akan ia bantai beberapa detik lagi.

"Guys, untuk mencari tahu kebenarannya mari kita tanya langsung kepada Azerio Krisal!" teriak Delon penuh kemenangan. Semua mata tertuju kepada Azer meminta penjelasan tentang berita baru ini. Kemudian, tanpa ragu Azer berdiri dengan sigap, berjalan santai menuju papan tulis di mana Delon dan teman-temannya berdiri. Sedangkan Delon tersenyum jahat melihat ekspresi Azer yang memuncak. Azer berdiri di hadapan semua siswa yang ada di kelas dengan tegap dan meneriaki kalimat yang membuat seluruh siswa berguncang.

Luluh tapi Luka [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang