20. mencoba

1.2K 140 48
                                    


.
.
.
"Jangan biarkan gagal membuat semangatmu luntur, justru melangkahlah sejauh mungkin. Sampai kau memeluk impianmu.
_Luny valine_


Happy reading❤️❤️
Vote sebelum baca yah beb🙂
Butuh krisar kalian 😇


  Kelas IPA 4 sedang berada di jam kosong. Kesempatan ini di gunakan seluruh siswa untuk saling berbagi jawaban alias menyontek satu sama yang lain.

Azer lelaki yang tak hanya bermodal tampan itu, ternyata alih dalam bidang akademik maka tak heran, jika ia menjadi jutaan impian para kaum hawa. Ia hanya menggoyangkan kakinya sambil menggigit ujung pena. Pikirannya sedang penuh tentang Luny, bahkan wajah cewek polos itu terbayang di pikirannya.

"Woi!!" Kejut Dedi, hingga Azer terbangun dari lamunannya.
"Ngkhayal terus, mikirin apa sih? Jangan aneh-aneh lo, kesurupan masuk ember tau rasa!" Timpal Arwan.
"Kesurupan masuk setan! Masuk ember, pala lo gue masukkin blender!!" Nandi meluruskan sambil menjitak lapangan datar kening Arwan.

"Gue mau nanyak ke kalian bisa nggak?" Tanya Azer mencoba menggali wajah-wajah serius dari sobat bobroknya namun, sama saja ia kurang percaya karena sobatnya lebih banyak gila dari pada waras.

"Tanya aja jangan malu-malu kucing, karena kita manusia yang punya otak dan akhlak! Dan bakal bantu lo dari masalah yang rumit!" Sahut Arwan sambil membetulkan posisinya tegap, sebagai pendengar yang baik.

"Sok punya akhlak lo! Ntar lo yang kayak dajjal!" Pungkas Dedi.
"Gaya bahasa lo setinggi sapu, bangga gue. Ternyata otak lo berfungsi juga." Sahut Nandi  menepuk pundak Arwan kuat.
"Sakit bego!! Lo muji atau mau ngajak bertengkar nih!" Arwan berdiri dengan posisi siap meninju.
"Oh, nantang lo nyet! Gue pakai jurus ular! Sekali gigit pala lo penyet!!" Nandi membuat kedua tangannya seperti ular yang hendak mengigit tubuh Arwan.

"Gue pakai jurus buaya darat!" Mengubah penampilannya menjadi lelaki tampan, menyisir rambutnya ke atas menggunakan jari, berpose semenarik mungkin.

"Alah, cewek aja di otak lo! Play boy pasar!" Sahut Dedi.

"Lo, lo dan gue sudah di takdirkan untuk menjadi play boy berkelas! So, may perent jangan sungkan-sungkan untuk menggoda kaum betina!!" Ucap Arwan menunjuk Nandi dan Dedi.

"Huuaaaa, benar otak lo emang udah berputar yah, makin sehat!" Susul Nandi sambil tertawa, memegang perutnya.

"Kita sama-sama play boy! Kuy, Kita gas cewek di kelas sebelah, katanya ada anak baru. Ah, mantap!" Ajak Dedi semangat.

"Tunggu dulu, si Azer play boy nggak? Kalau kagak kita trio donk! Nggak asik, maunya sama-sama kita kan bes perent!" Ujar Arwan, membuat semua pandangan tertuju pada Azer yang diam dari tadi.

"Tuh, mulut gue tampol mau?! Best friend bukan bes perent! Kasihan gue emak lo, bayar uang sekolah mahal-mahal, anaknya pintar banget bahasa Inggris melebihi gue,"  Balas Nandi bercanda.

"Emak gue kaya sejagat raya, besok otw ke Singapura mau nitip apa lo semua?" Tanya Arwan santai.

"Gue nitip celana dalam 5 lusin, sekalian mau di bagiin ke tetangga gue, soalnya celana dalam gue di tarik mulu dari jemuran. Makin hari makin dikit tuh celana dalam!!" Jawab Dedi.

"Kasihan amat lu tong! Kalau gue pesan cewek yang terima gue apa adanya ada nggak?" Jiwa bucin Nandi keluar.

"EAAAKKKK!!" sahut mereka serentak. Sementara Azer diam, menunggu kegilaan sobatnya pudar, baru ia membuka suara.

"Kalau lo Zer, nitip apaan? Tanya Arwan penasaran.

"Gue nitip otak yang murni dari Singapura untuk gantiin otak kalian! Biar jernih!" Ketus Azer dengan wajah datar.

Luluh tapi Luka [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang