40

1.7K 276 125
                                    

Turnamen akan dimulai besok. Hari ini para pemain tidak berlatih. Mereka sengaja di liburkan untuk menjaga kondisi badan mereka. Tetapi meskipun libur, sore ini semua pemain, termasuk Hana, diminta untuk kumpul di asrama. Karena itulah, para pemain dan Hana sedang bersantai di ruang tengah sambil makan buah-buahan yang sedang di kupas dan di potong oleh Hana.

"Kira-kira bakalan ada apa ya?" tanya Junkyu yang sedang duduk bersantai sambil memindah-mindah saluran tv.

"Paling juga mau ngumumin susunan strategi" jawab Jihoon yang duduk di bawah kaki Junkyu.

"Bang ih udah itu aja upin-ipin. Jangan di pindah-pindah mulu saluran tv nya" protes Junghwan yang setia duduk di sebelah Hana sambil memakan buah-buahan yang Hana potong.

"Iya nih. Apa aja lah. Upin ipin gapapa. Daripada di oper-oper terus. Emang nyari apaan sih Bang?" Haruto ikutan protes.

"Wan ih jangan disitu coba. Pindah sini. Kalo lu disitu terus, itu buah yang baru selesai di kupas gaakan nyampe-nyampe ke kita. Nyampe nya ke perut lu doang" Jeongwoo meributkan hal lain.

"Lu kupas sendiri makannya kecebong!" timpal Jaehyuk sambil memukul kepala Jeongwoo.

"Bang ih udah upin-ipin aja. Nyari apaan sih? Udah setengah jam tu remot lu pencet terus" Yedam membahas ulang masalah tv, remot dan upin-ipin.

"Ini gue nyari indosyar kok gaada sih? Bentar lagi suara hati istri mulai" jawab Junkyu frustasi sambil terus memencet remot di tangannya.

"Channel ikan terbang? Udah gue hapus kemaren. Racun tuh. Pemborosan waktu. Bosen gue denger suara mba oca tiap sore" jawab Asahi santai sambil mengotak-atik gitarnya.

"Wah anjir si Sahi cari mati. Mana tim ikan terbang gue??!! Serang!!" tiba-tiba Jihoon berteriak sambil berdiri. Junkyu, Doyoung dan Jaehyuk, langsung mengikuti arahan Jihoon dan mengepung Asahi. Lalu mereka mulai menindih tubuh Asahi ramai-ramai. 

"Woi ikutan gue! Kesempatan emas ini" teriak Jeongwoo lalu mulai berlari kearah mereka dan ikut mengepung Asahi.

Haruto, Junghwan, Mashiho dan Yoshi juga tidak mau ketinggalan. Mereka juga ikut-ikutan menyerang Asahi.

Sementara Hana, Hyunsuk dan Yedam hanya melihat mereka sambil geleng-geleng.

"Aww.." tiba-tiba Hana mengaduh kesakitan. Piasu yang sedari tadi di pegangnya langsung jatuh ke lantai. Dia tidak sengaja mengiris tangannya sendiri saat sedang asyik memperhatikan perkelahian anak-anak. Darah segar mulai mengalir dari telunjuk kirinya.

"Eh Han kenapa?" Hyunsuk yang duduk tidak jauh dari Hana langsung meraih tangan Hana.

"Kak Hana kenapa? Eh kok berdarah?" Yedam yang juga berada di dekat sana ikut menghampiri Hana.

"Ngga sengaja kena pisau" kata Hana sambil mengernyit menahan perih.

"Dam, tolong ambilin p3k di belakang" kata Hyunsuk pada Yedam. Yedam hanya mengangguk lalu segera pergi mengambil p3k. Hyunsuk meraih tisu yang ada di dekatnya dan mulai membersihkan darah dari tangan Hana sambil meniup luka Hana.

Yedam berdiri kaku menatap mereka sambil menenteng kotak p3k, tak jauh dari mereka. Dia menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha menghilangkan pikiran sedihnya dan berjalan ke arah mereka.

"Sini gue liat" kata Yedam, lalu dia meraih tangan Hana yang sedari tadi di pegang oleh Hyunsuk. Setelah menemukan luka nya, Yedam mulai mengusap lukanya dengan alkohol, lalu meneteskan betadine di atas luka nya, sambil meniupinya. Setelah selesai, dia menutup lukanya dengan plaster. 

"Sip. Gimana masih sa..." saat mendongakkan kepalanya, dia melihat Hana malah sedang bertatapan dengan Hyunsuk. Dia pikir, sedari tadi Hana memperhatikannya saat dia mengobati lukanya. Tetapi ternyata tidak. 

Come To Me || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang