Hyunsuk sedang menjalankan sesi terapinya seorang diri. Setelah beberapa gerakan pemanasan, dia diperbolehkan duduk dan beristirahat. Hari ini sesi terapi terasa sangat lama, padahal dia belum lama berada disini. Dia ingin cepat-cepat pulang dan bertemu Hana. Perasaannya masih tidak tenang, mengingat Hana dan Yedam sedang pergi berduaan. Dia benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini.
Tiba-tiba pipinya terasa dingin. Saat menoleh, dilihatnya Hana sedang menempelkan minuman botol dingin di pipinya. Dengan wajah terkejut, Hyunsuk mengambil botol itu, sementara Hana duduk di sampingnya.
"Loh, kok lo bisa ada disini sih?" tanya Hyunsuk. Dia memang bingung dan terkejut, tetapi tidak bisa dipungkiri, dia merasa sangat senang saat ini.
"Tadi tiba-tiba Yedam nya ada urusan di sekolah, terus nontonnya gajadi. Jadi gue nyusulin lo deh kesini. Lagian gue juga ga enak kalo lo harus terapi sendirian" jawab Hana sambil tersenyum.
"Oh gitu. Padahal lo ga nemenin gue juga gapapa kok, gue ga marah. Mendingan tadi lo langsung pulang aja, pasti cape abis panas-panasan di jalan" kata Hyunsuk sambil berusaha menyembunyikan senyum yang merekah di wajahnya.
"Jadi lo gamau gue temenin? Yaudah gue balik aja kalo gitu" timpal Hana sambil bangkit berdiri.
"Eh eh eh. Ngga gitu maksudnya. Kan lo juga udah nyampe sini, nanggung kalo balik lagi. Udah disini aja, temenin gue hehe" kata Hyunsuk sambil menarik Hana untuk kembali duduk di sampingnya. Hana hanya menurut sambil tersenyum.
"Hahaha, canda kok. Gue pasti temenin lo. Soalnya gue udah pernah jalanin terapi kaya lo gini, waktu gue kecelakaan dulu. Jadi gue tau, rasanya ga enak banget kalo terapi sendirian. Makannya gue selalu kesini temenin lo" kata Hana sambil menatap Hyunsuk.
"Oh jadi itu alesan lo selalu temenin gue selama ini. Gue kira alesannya bukan itu" jawab Hyunsuk sambil memalingkan pandangannya dari Hana, dia merasa sedikit kecewa. Dia berharap, alasan Hana selalu menemaninya setiap saat akan lebih dari itu.
"Kalo bukan itu, apa dong?" tanya Hana bingung.
"Yaa, mungkin karena lo mau bareng-bareng terus sama gue..." jawab Hyunsuk cepat dengan suara yang pelan.
"Hah?" Hana yang tidak begitu mendengar perkataan Hyunsuk makin mendekatkan wajahnya ke arah Hyunsuk.
"Ng... ngga gapapa. Udah mau mulai lagi tuh. Yuk berdiri" jawab Hyunsuk kikuk sambil berdiri lalu pergi.
Sekitar 2 jam berlalu. Sesi terapi Hyunsuk sudah selesai. Kini Hyunsuk dan Hana sedang duduk di koridor, menunggu giliran untuk mengurus administrasi. Sambil menunggu, mereka sibuk memeriksa HP nya masing-masing, karena sedari tadi mereka tidak sempat memeriksa HP nya.
"Eee buset! Udah serebu aja nih chat. Lagian ini grup apaan sih? Aneh banget si Haruto" -Hyunsuk
"Yang namanya 'Kita Tolol' bukan? Gue juga di undang ke grup itu" -Hana
"Iya yang itu. Ada apaan ya kia-kira?" tanya Hyunsuk, lalu mereka berdua membaca chat di grup lewat HP masing-masing.
"SI YEDAM ULANG TAHUN? ANJIR GUE LUPA!" teriak Hyunsuk kaget sampai refleks berdiri.
"Sttt! Jangan ribut. Ini rumah sakit" seorang perawat menegurnya. Lalu dia kembali duduk sambil mengangguk dan tersenyum meminta maaf kepada si perawat.
Lalu Hyunsuk pun terdiam sambil menatap layar ponselnya. Pikirannya mulai menyatukan teka-teki yang sedang terjadi saat ini. Kenapa di hari yang spesial ini, Yedam lebih memilih menghabiskan waktu dengan Hana dibanding dengan keluarganya? Biasanya dia selalu pulang ke rumah sehari sebelum hari ulang tahunnya. Tetapi hari ini dia malah memilih pergi bersama Hana. Jangan-jangan Yedam...

KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Me || TREASURE (END)
FanfictionJaehyuk : Bakal ada siapa emang? Haruto : Manager baru Bang. Jaehyuk : Ce/Co? Haruto : Cewek. Cantik. Banget. Gimana rasanya menjadi manager untuk 12 orang pemain sepak bola yang bobroknya super banget? Start 8 Okt 2020 Finish 5 Des 2020